Prologue

8 1 0
                                    


Hai, apa kalian tahu, rambut merah adalah tanda bahwa seseorang itu adalah penyihir. Sejak zaman dahulu, klan penyihir dipercaya memiliki kekuatan magis dan kecantikan yang luar biasa.

Rambutnya berawarna apel masak, matanya berwarna lautan biru, dan senyumnya mampu melelehkan hati siapapun yang melihatnya. Bahkan orang-orang percaya bahwa kecantikan mereka juga sebuah sihir yang hebat.

.........

THE WITCH  (Si Penyihir)

Hai, namaku Athena. Aku adalah putri seorang penyihir. Kenapa aku bisa tahu hal itu, yah karena itu cerita itu kudengarkan langsung dari ayahku. Dia menceritakannya padaku sedari kecil, sebagai dongeng pengantar tidurku.

Hum, tapi berbeda dengan ibuku, aku sama sekali tidak cantik. Rambutku tidak semerah apel masak, melainkan hitam legam seperti arang. kulitku juga tidak seputih salju baru di awal musim dingin, melainkan berwarna senada dengan warna surai legamku. Yang kuwariskan dari ibuku hanyalah mata birunya. Apa ini gara-gara ibu menikah dengan ayah ya?? Hmm...mungkin saja.

Aku gadis yang periang, meskipun menghabiskan masa kecilku di hutan dan tidak memiliki teman karena rupaku yang berbeda, aku bahagia. Bagiku, hidup dengan menjadi diri sendiri lebih baik daripada hidup dengan berpura-pura menjadi orang lain. Semua orang punya kekurangan, tapi bagiku, kekurangan itulah yang menjadikan tiap insan unik.

Oke, cukup mengenai aku. Kita akan lebih sering bertemu di cerita inti nanti. Untuk sekarang, See ya!

........

THE MERCHANT (Si Pedagang)

Yo, namaku Abraham. Akulah pemeran utama di cerita ini, hum kalian pasti sudah sadar karena aku yang menyapa kalian sekarang. Singkat mengenai diriku, aku kaya. Keluargaku sejak zaman nenek moyang sudah mulai berdagang, dan menjadikan hidup mereka makmur sampai anak cucunya. Tapi, itu bukan berarti kami menjadi malas, ayahku bahkan semakin memperbesar lingkup usaha dagangnya. Dan kami, anak-anaknya bertugas sebagai perpanjangan tangan dan kakinya.

Motoku, tidak ada hal yang tidak bisa diselesaikan dengan uang. Eit, jangan menjudge diriku karena itu fakta dan sebuah realita.

Untuk daganganku, aku menjual barang-barang antik. Tiap hari selalu saja ramai pembeli, haha bukannya sombong ya, selain kualitas daganganku yang bermutu tinggi, pesonaku juga menjadi salah satu daya yang sanggup menarik siapapun. Pria maupun wanita.

Para gadis bertekuk lutut dihadapanku, meminta dan merayu seperti orang yang tidak punya harga diri. Mereka terlalu tipikal, sampai-sampai aku bosan dan tak ingin berlama-lama.

Sampai pada suatu hari, aku bertemu dengan binar sebiru kristal lautan, menatapku dengan tegas dan lurus dengan cahaya berpendar kebiruan.

Yup, She is my lovely witch, Athena.

SEE YA IN THE STORY!!
Soon!!

................

Halo, makasih udah mau singgah di prolog The Witchtale. Sebenarnya, aku buat cerita ini sejak satu setengah tahun lalu, namun bukan dalam bentuk narasi novel melainkan model dialog percakapan karena aku memang merancangnya untuk game visual novel milikku (sebagai tugas akhir kuliahku di salah satu perguruan tinggi ilmu komputer di sulawesi tengah). Yap, game visual novel. Untuk lebih jelasnya, kalian bisa cari defenisinya di google.

Akhirnya, karena bosan duduk manis di rumah saja, akhirnya inisiatif mau buat versi novelnya. Hehe

Jika ada salah grammar atau typo, jangan sungkan untuk kritik, dan sarannya. Makasih sebelumnya, selalu bahagia, dan jangan lupa untuk tersenyum hari ini.
See ya!!

See ya!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
The Witchtale True Love JourneyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang