#02 OSIS (I)

341 18 14
                                    


02- OSIS (I)



Ting..tong..

It's time for the first lesson to start


Setelah pemberitahuan tersebut, semua anak 11 IPA 1 mengeluarkan buku mereka untuk pelajaran pertama hari ini, karena jadwal sudah dibagikan kemarin malam.

Saat semua sudah siap menunggu guru yang mengajar datang. Tiba-tiba Sora teringat sesuatu.

Jam pertama sejarah, pelajarannya Pak Yuda...

"OH IYA, PR GUE!" pekik Sora pelan, refleks menepuk jidatnya. Ia membayangkan betapa killernya Pak Yuda. Walaupun sudah berusia kepala 3 tapi galaknya seperti anak STM yang mau tawuran. Ditambah lagi, kemarin ia melihat anak 11 IPS 1 yang dihukum lari keliling lapangan jam 12 siang.

JAM 12 SIANG, BAYANGKAN!

Sora menggeleng-gelengkan kepalanya, sambil bergidik ngeri. Tapi sedetik kemudian berubah menjadi senyum licik.


Sora menggoyang-goyangkan kursi yang ada di depannya.

"Hani cantik. Liat tugas sejarahnya boleh?" pintanya dengan nada yang dibuat sok imut.

Hani mengambil buku tulis bersampul coklat bergambar dorami adiknya doraemon. Baru mengangkat tangan, hendak memberikannya, dengan sigap Sora langsung mengambilnya.

Buru-buru, Sora tidak mau dihukum.

"Lewat 5 menit, sempol 10 ribu," ancam Hani setelah kembali menghadap depan.

"Bodor sia!" balas Sora tetap serius menyalin.



"GOOD MORNING STUDENTS! YES!" suara lantang seorang guru dengan tatanan rambut klimis bergaya macho berjalan dengan kepala menengadah memandangi satu per satu murid kelasnya.

"GOOD MORNING TO YOU, TOO! YES!" kompak murid kelas 11 IPA 1 dengan semangat membara.

Sebenarnya bukan semangat, melainkan kekesalan yang membara. Karena guru yang satu ini, Pak Yuda, tidak mengenal santai setelah liburan atau menceritakan pengalaman liburan sebagai awal pembelajaran, menurutnya itu hanya membuang waktu. Beliau akan langsung memberikan power point rangkuman materi yang harus dipelajari, memberikan tugas atau mengadakan kuis dadakan.

Tapi yang patut disyukuri adalah, Pak Yuda selalu lupa tentang tugas yang diberikannya, kecuali jika ada yang mengingatkan.


"Sora, kamu ngapain?" tanyanya sambil memicingkan mata karena lupa membawa kacamata.

"Eh?," Sora menutup bukunya kemudian tersenyum, "Itu bukunya belum dinamain tadi pak, hehe."

Ga pake kacamata aja, tajem banget penglihatannya. Beneran minus ga sih?!

Sora berusaha tenang, seperti tidak terjadi apa-apa. Sampai sebuah suara membuatnya menggeram kesal.



"Oh ya! Ada tugas kemarin, pak! Sebelum lib.." seorang pemuda dengan rambut ditata belah tengah dengan aura kebarat-baratan itu mengatupkan bibirnya, setelah menyadari sinar laser dari tatapan tajam teman-temannya.

"Kenapa, Rakha?" tanya Pak Yuda sambil membenarkan kabel LCD.

"Oh, gapapa Pak, ga jadi, salah ngomong tadi," jawab Rakha sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, kemudian bibirnya menggerakkan kata sorry tanpa suara.

2L0LTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang