#17 NGALUS

56 15 14
                                    


-17  NGALUS




"Jangan lupa nanti kerja kelompok di rumah Gala," ucap Hechan lantang sambil melirik Gala yang asyik modus median dengan April.

Mendengar namanya disebut, Gala pun langsung berdiri. "APAAN!? TEGANYA TEGANYA TEGANYA," ucapnya tak terima. Tapi bukan Gala namanya jika tidak diakhiri dengan nyanyian.

"Terus rumah siapa?" tanya Hena yang sedang memasukkan buku ke dalam tas.

Gala tampak berpikir sebentar. "Demi Dewa aja gimana?"

"Nggak, nggak mau. Pulang-pulang bibir Hyundan makin dower gara-gara overdosis gosip." Entah dendam apa yang membuat Dewa berkata seperti itu.

Hyundan langsung menghentikan kegiatannya. Ia menjatuhkan buku paket dari genggamannya. "WHAT?" katanya menatap Dewa dengan tatapan tak percaya. Kemudian menyentuh dadanya dan berkata, "Kurang ajar kamu mas! Hati aku kamu hancurkan!" sambil menunduk meringis kesakitan.

An—

"Cut semuanya! Syuting sampai di sini," kata Hanjis berjalan ke tengah kelas dengan mengangkat kedua tangan yang disilangkan.

"Kalau begitu kita sudahi rapat hari ini. Keputusan final, kita kerja kelompok di rumah Hyundan," kata Hani menyudahi drama harian itu. Lalu langsung berjalan menyusul Sora, Niza dan Cyra di luar kelas.


###


"Mah, Raja sama dede emes ada something?," celetuk Cyra ketika mereka berempat sampai di gerbang depan.

"Nggak tau. Tapi kemungkinan besar ada." Hani menyandarkan punggung di gerbang.

Niza mematikan ponsel. "Kalau Raja sama dede emes. Anin gimana?" katanya menolehkan kepala ke gadis di sampingnya.

"Emang kenapa Anin?" heran Sora.

"Dari sepenglihatan gue, mereka yang dulu dan sekarang jadi beda," kata Cyra dengan menyipitkan mata, menerawang.

"Beda gimana? Sama aja kayaknya," balas Sora lalu menoleh ke Hani. "Menurut lo gimana?" tanyanya namun tak kunjung direspon.

"Hani!" teriak ketiga gadis 2L0L itu di telinga Hani membuat ia tersadar dari lamunannya.

Hani hampir terjengkang jika ia tidak segera meraih lengan Sora. "Hah?" ucapnya dengan ekspresi linglung.

"Eh, itu gue dah dijemput. Bye fans.." kata Hani berjalan ke mobil yang di depan mereka. Ketika membuka pintu sebelum masuk Hani menoleh pada ketiga temannya yang berdiri di belakangnya. " Kalau penasaran nanti kita interogasi."

Sora, Niza dan Cyra terdiam dengan mulut terbuka membentuk huruf O. Tak lama kemudian mereka saling melempar pandangan. "Ganteng."


###


Semua anak mengekori Hani dari belakang. Mereka berpegangan satu sama lain karena udara dingin malam ini. Sanjaya yang melihat daun di sampingnya bergerak langsung menutup mata meramalkan doa.

Sampai akhirnya Hani berhenti. Memencet bel sebuah rumah besar dengan cat biru di depannya.

"HYUNDAN MAIN YUK!" teriak Sanjaya karena beberapa kali bel dipencet, pintu tidak terbuka juga.

2L0LTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang