#15 SOMETHING WEIRD

53 18 14
                                    


-15  SOMETHING WEIRD




Rambut panjang bergelombang. Tubuh tinggi semampai berseragam rok krem, jas navy dengan kemeja putih di dalamnya dan dasi belang-belang hijau krem. Gadis itu berjalan dengan mata dan tangan yang fokus pada layar ponsel. Menggerutu sebal karena kegiatan eksul yang katanya diliburkan tapi ternyata prank.

"Miif yi cimi ipril mip. Hilih," kesalnya entah pada siapa dengan nada mengejek.

Cyra melebarkan mata setelah melihat seseorang yang dikenalnya berjalan bersama gadis mungil yang ia ramal pasti adik kelas.

"Gemes nggak tuh," celetuk Cyra ketika seseorang itu berbalik menuju koridor seberang tempat ia berdiri sekarang.

"Lo apain tuh? Merah gitu pipinya. Udah kayak Sizuka yang ke intip Nobita pas lagi mandi," kata Cyra sambil memainkan alis mengggoda Raja yang jadi sedikit salah tingkah.

"Dibuat film enak kayaknya. Nanti judulnya, Raja in love with adkel unch unch."

Raja memalingkan muka, lelah sendiri dengan ocehan temannya. Ia mengambil selembar uang berwarna merah lalu ditempelkan pada kening Cyra. "Mingkem. Mulut lo bau gosip," ucapnya kemudian berlalu.

Cyra sendiri masih termenung dengan uang yang menempel pada keningnya.

'Nggak sia-sia kemarin gue berguru sama juragan ayam di dunia kartun malaysia itu' batinnya lalu menyimpan uang tersebut di saku jas sekolah.


###


"Aaaaaaa!!!" teriak Cyra berjalan memasuki kelas.

Alhasil semua anak kelas terlonjak kaget dan memberikan tatapan membunuh kepadanya. Juga membuat Sora yang sedang menyalin pr, melempar buku paket biologi ke arah Cyra karena fokusnya terganggu.

Cyra menangkap buku itu sebelum mengenai wajahnya dan berjalan menuju kursinya tanpa rasa bersalah.

Sebelum mengembalikan buku paket Sora. Cyra sempat melirik Hani duduk dengan menenggelamkan wajah di kedua tangan yang berada pada meja. Kemudian berganti melirik Sora dan Niza.

"Biasa. Digentayangin bulan," kata Niza dengan senyum jenaka. Cyra membuka mulut membentuk huruf O sambil mengangguk.


###


Hani berjalan menuju uks setelah bel istirahat berbunyi. Ia menunduk dan sesekali memijat lehernya dengan salah satu tangan.

Hani membuka pintu uks. Memperlihatkan seorang wanita muda berpakaian dokter sedang menata obat di lemari.

Wanita muda dengan nametag Miss. Friska itu menoleh. Kemudian tersenyum mempersilahkan Hani untuk masuk.

"Hani kenapa? Pms ya?" tanyanya setelah Hani membaringkan badan di kasur di depan mejanya.

Hani mengangguk. "Iya Miss. Padahal biasanya enggak gini," lanjutnya menengadahkan kepala dan memijat kening.

"Kalau gitu Miss keluar dulu ya. Ambil air hangat sebentar," kata Miss. Friska berjalan keluar. Namun sebelum benar-benar keluar, ia berbalik. "Oh iya. Itu obatnya di nakas samping kasur."

Hani mengangguk dan tersenyum. "Terima kasih Miss."

Sesaat setelah Hani memejamkan mata. Terdengar suara pintu uks terbuka.

2L0LTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang