#04 KAS KELAS

235 16 11
                                    


-04 KAS KELAS




Seorang gadis berkuncir kuda dengan senyum cerah dan mata sipit tajam seperti kucing, sedang membuka buku tulis ukuran B5 dengan tulisan 'KAS KELAS 2L0L' terpampang jelas.

Naya, yang menjabat sebagai bendahara 1 kelas itu berdehem pelan kemudian, "MOHON PERHATIANNYA PENGHUNI 11 IPA 1 AGAR SEGERA MELUNASI UANG KASNYA!!" teriakannya berhasil membuat seluruh penghuni kelas diam menutup telinga mereka masing-masing.

"SANTUY ANJIR NAYA KALAH NIH GUE!" kesal seorang pemuda bermata sipit ketika tersenyum yang sedang duduk di dekat stopkontak pojok kelas.

"ITU JUGA SEMUA YANG DI POJOK CEPET BAYAR! DARI KELAS 10 AWAL SAMPAI SEKARANG!" teriak Naya sekali lagi. Bukan apa-apa, tapi karena anak 11 IPA 1 itu tidak modal, jadi semua keperluan dibiayai oleh kas kelas. Tapi kalau keadaannya seperti ini, bisa bangkrut lama-lama keuangannya.


"Naya, ini gue mau bayar," ucap Rakha sambil tersenyum.

"O-oh..oke," Naya membuka bukunya kemudian mulai mencatat nama-nama yang membayar kas hari ini.

April yang duduk di sampingnya sedang mendengarkan lagu lewat headsetnya itu tersenyum, "Ekhem...alus bener neng," godanya diakhiri dengan kekehan.


Naya tidak menjawab, melainkan memalingkan pandangannya ke arah lain sambil menipiskan bibir menahan senyum.




Kringgggg..... kringgg.....


Bel dua kali berbunyi menandakan waktunya istirahat pertama.

Seluruh anak 11 IPA 1 menghela napas lega. Mereka akhirnya terbebas dari suasana mencekam saat pelajaran PPKN karena peristiwa kentut beruntut beberapa penghuni kelas tersebut.

Bagaimana tidak tegang, jika kalian sedang pelajaran salah satu guru killer yaitu Pak Ali mantan atlet tinju yang sedang serius menjelaskan. Tiba-tiba ada suara alamiah manusia, yang berhasil memecahkan keheningan kelas menjadi penuh dengan gelak tawa.

"DIAM!" teriak Pak Ali berusaha menenangkan keadaan.

Berhasil! Tetapi beberapa menit kemudian,


Ppprrreettttt..


"PPfftt" seluruh murid 2L0L berusaha sekuat tenaga menahan tawa mereka yang akan meledak.



Ppppprrrrreeeeettttttttttt


Kali ini lebih panjang seperti suara motor bebek produksi tahun 90an.


Anak-anak 2L0L yang memang dasarnya receh itu langsung menunduk. Ada yang menelungkupkan wajah dengan tangan di atas meja. Ada yang memejamkan mata berusaha sepenuh tenaga menahan ketawa rusuh mereka yang sebentar lagi meledak.

Saat Pak Ali hendak mengeluarkan sumpah serapahnya, bel istirahat berbunyi. "Sekian pembelajaran kita hari ini, sampai bertemu di lain waktu," pamit Pak Ali mengemasi barang-barangnya kemudian langsung berjalan keluar kelas.

2L0LTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang