aku melamun sembari menyaksikan televisi, benar benar sangat membosakan berada di apartement sendirian tanpa ada yang menemani satu orang pun sebenarnya, aku sangat berharap akan kedatangan Brian karena, biasanya Brian selalu datang berkunjung setiap minggunya.
Hari minggu yang sangat membosankan sebenarnya tapi, bagaimana lagi, percuma saja aku menunggu dam berharap Brian datang pada akhirnya dia tak akan pernah datang.
aku bangkit dari sofa memakai cardigan, menyambar totebag dan kunci mobilku, aku tak tau kemana tujuanku sebenarnya hanya sajaa satu tempat terlitas di fikiranku tapi aku sedikit ragu untuk mendatangi tempat itu.
aku memarkirkan mobilku di reatorant cepat saji yang biasa aku datangi, aku melihat sekitarku pandangan ku tertuju pada lelaki bertubuh tinggi dengan perawakan seperti beruang, aku tersenyun ternyata dia ada, dengan langkah cepat aku memesan 2 bigmac dan meminta kepada kasir untuk di antarkan oleh pelayan lelaki yang tak lain adalah Sungjin.
sembari menunggu peasanan ku datang aku membuka aplikasi chat, sejujurnya aku ingin menanyakan kabar Brian tapi, aku sangat ragu. pada akhirnya aku membuka room chat Brian mengirim pesan kepadannya aku harus menyelesaikan kesalahpahaman yang terjadi saat di ruang kesehatan.
Young K
Bri, bagiamana kabarmu? sejujurnya gue gak tau lo marah karena apa? Bri kita butuh bicara, gue tunggu di restorant cepat saji ya!
14.40"ini pesanannya 2 paket bigmac dengan double Cheese! Jangan terlalu fokus pada ponselmu!" aku terkejut secara tak sengaja melempar ponsel ku ke arah pelayan itu, aku mendongak tatapan kita bertemu pada akhirnya suasana sedikit canggung.
"eh, maaf g-gue lagi hubungin temen g-gue" gue langsung meminum cola yang telah aku pesan padahal sedang hujan tapi kenapa hawa disini panas.
dia tersenyum detik selanjutnya dia pergi tapi dengan cekatan aku menariknya kembali untuk menemani ku duduk.
"Tunggu sebentar! g-gue beliin ini buat lo, tanda terimakasih karena mungkin kalo lo gak nyamperin gue saat itu, gue udah tenggelam di sungai han" dia tersenyum, lalu kembali duduk di kursi kosong di depanku.
"lo gak seharusnya traktir gue gini, gue ikhlas nolong lo sebenernya, lo gak apa-apa kan? gak seharusnya lo ngakhirin idup lo!" dia berucap panjang lebar seakan akan dia sedang meceramahi anaknya, tutur katanya tegas tapi sorot matanya sangat lembut.
"iya gue emang bego" aku menunduk malu dia tertawa kecil.
"minta maaf sama diri lo sendiri, oh btw makasi udah traktir! gue terima, sebenernya sift gue abis mau pulang bareng?" dia berdiri dari duduknya, aku semakin percaya bahwa lelaki itu baik bahkan mungkin lebih baik dan lebih dewasa dari Brian, coba saja membuang perasaan semudah itu mungkin, aku akan membuang perasaanku kepada Brian dan, beralih kepada Sungjin.
"oh boleh! gue bakal nganter lo! gue bawa mobil" ucapku, aku menyuruh salah satu pelayan untuk membungkuskan makananku dan makanan Sungjin yang tak sempat dimakan.
Kami berjalan beriringan, aku tekankan sekali lagi Sungjin benar benar lelaki baik dia terus menerus mengucapkam lolucon yang sangat menarik yang membuatku tertawa, ternyata dia baru saja lulus dari Senior high school dia lanjut bekerja karena dia bilang dia tak mampu untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi lagi karena masalah finansial keluarganya.
ketika aku berjalan keluar restoran cepat saji pandanganku bertemu dengan lelaki yang selama ini aku rindukan, lelaki yang membuatku semakin sakit, lelaki yang membuatku semakin mencintainya.
"Brian" langkahku terhenti dengan kangkah Sungjin yang juga berhenti.
"bukannya kita perlu bicara Jae!? maaf selama ini gue Ngilang" aku sebisa mungkin menahan air mataku, aku ingin memeluknya tapi, mungkin dia akan semakin risih padaku.
Geranium flowers
"maaf selama ini gue ngilang, sebenernya bukan apa apa sih, gue gak marah sama lo tapi, gue butuh ketenangan" ucapnya sembari menghisap rokok nya.
"Bri, maafin gue, soal tatapan itu?" aku terus menunduk tak berani menatap Brian.
"gue tau, Tatapan lo beda Jae, perlakuan lo ke gue beda Jae, gue tau lo suka sesama jenis tapi tolong jangan pernah sukain sahabat lo sendiri, gue terima lo apa adanya tapi tolong Jangan berfikir buat suka gue, Jae gue bukan orang baik yang lo ekspetasikan tolong gue gak mau kecewain cewek gue, gue tau itu semua dari tatapan dan perilaku lo Jae, so lo harus nyerah" aku tersenyum, memakasan diriku untuk tersenyum sebisa mungkin, Brian sudah tau semuanya jadi haruskah aku menyerah sekarang meminta dokter segera mengangkat bunga sialan itu.
"Bri, gue gak bakal suka sama lo percaya, K-kita s-sahabat gue gak m-mungkin suka sama sabahat yang nemenin gue dari s-sejak kecil" jawab ku gugup mencoba sebisa mungkin menutupi semua, dunia ku runtuh, sesak sekali dan, perih.
"Jae kita sahabat gak seharusnya lo nutupin hal besar kaya gini ke sahabat lo sendiri! walaupun lo gila, atau lo suka sesama jenis gue gak akan pernah malu punya sahabat kaya lo, tapi tolomg jangan pernah nyoba suka sama gue Jae!" Brian akhirnya berdiri, dia memelukku akhirnya aku menangis dan membalas pelukannya lebih erat.
"maafin gue buat lo malu-" Brian melepas pelukanku dia melihatku menangis seperti ini, aku berharap dia merasakan bagaimana rasa sakit yang aku hadapi sekarang.
'Bri tenang aja gue bakal pergi tanpa lo suruh, lo perlu sabar gue bakal pergi bri, jangan merasa kehilangan! gue bakal kasih lo kelopak bunga yang cantik. kelopak bunga itu milik lo'
"gue pulang jae sampai ketemu besok di sekolah!" dia pergi, aku termangu dalam posisi duduk akhirnya aku menangis sendirian ditengah rintik hujan yang mengguyur kota seoul, kenapa selalu seperti ini, alam sekan tau kesedihanku, aku menangis alam pun ikut menangis.
rasa sakit itu datang lagi bahkan aku bisa merasakan batang dari bunga Geranium itu melilit paru-paruku, rasanya perih, sakit, sesak dengan, kepala ku yang semakin lama semakin sakit.
"ayo pulang, gue anter lo pulang" Aku menggeleng, Sungjin membopong ku.
"su-sungjin lo masih disini?" Tanyaku, suaraku parau hampir habis, sungjin mengangguk.
"Gue tau bakalan ada yang gak beres!"
"Makasih"akhirnya aku tertidur karena rasa sakit dan rasa lelahku, dengan Sungjin yang hanya fokus meyetir.
vote and comment jangan lupa!
makasi ya udah mau menyempatkan membaca cerita ini!
KAMU SEDANG MEMBACA
Geranium flowers
Fanfictionanggap saja Jae bodoh dia rela mempertahankan cinta sepihaknya daripada, menyelamatkan paru parunya yang telah diselimuti oleh kebun bunga Geranium. Hanahaki disease AU! warn bxb content dom! Brian sub! Jae saya rekomendasikan untuk mendegar lagu S...