Butuh waktu lama aku melupakan mu,belasan tahun telah aku lalui tanpa kamu disisiku kalau saja waktu bisa diulang kembali, aku sangat ingin kembali pada saat saat kita masih bersama.
aku gila, aku telah gila karenamu, jujur saja belasan taun ini aku tak pernah merasakan lagi apa itu cinta, aku trauma, aku takut ditinggalkan dan, aku baru menyadarinya sekarang bahwa aku sangat mencintaimu, mencintai sahabat ku.
"oppa, percayalah Jae oppa akan bahagia di sisinya, bila kau seperti ini dia pasti sangat menyesal" Nayeon memelukku yang terus menangis tanpa henti sembari memeluk kotak bunga geranium.
"Nayeon ah" panggilku, Nayeon menatap mata rubahku dengan tatapan penuh tanya.
"emm?"
"Nayeon ah, mari kita akhiri semuanya" akhirnya kata sialan itupun keluar dari bibirku, sebuah akhir yang tak pernah disukai orang, ya perpisahan.
"apa maksudmu oppa!?" Aku menangis, memeluk wanita itu menciumnya untuk terakhir kalinya.
"mari kita akhiri, aku baru menyadari bahwa Jae lebih berarti daripada dirimu maaf Nayeon ah" dan semuanya telah berakhir, walaupun menyakitkan tak apa, lebih menyakitkan di tinggalkan olehnya.
17 tahun berlalu semuanya masih terasa sama, dengan rasa kehilangan yang tetap sama.
aku menjalani hidupku dengan normal walaupun selalu dihantui rasa bersalah, Aku telah menyelesaikan pendidikanku mengelola perushaan ayahku dan nenggantikannya.
yang kurang dariku hanya aku sama sekali belum menikah, sejak kematiannya dan, akhir dari hubunganku dengan Nayeon aku tak pernah lagi tertarik dengan siapapun.
aku merindukannya, merindukan suaranya, merindukan tingkah lucunya, merindukan saat dia berbicara tak lancar karena menurutku itu sangat menggemaskan.
Brian sangat merindukan Jae nya.
Aku mengendari mobilku dengan kecepatan rata-rata, mataku membulat kala melihat anak laki laki berseragam yang menyebarang jalan disaat lampu lalu lintas menujukkan warna hijau dan, aku mencoba untuk mengehentikan laju mobilku sampai pada akhirnya kecelakaan itupun terjadi.
aku melepaskan seatbelt dan keluar dari mobilku, semua orang terlihat terkejut bukan main akupun sama, ketika aku mendekati anak lelaki itu betapa terkejutnya aku melihat wajah yang benar benar tak asing di mataku.
Hatiku seakan tercabik, aku menangis saat itu juga, wajah itu mengingatkan ku pada masa laluku Park Jaehyung.
aku membopongnya membawanya pada mobilku, aku tak mempedulikan orang orang yang terlihat marah padaku, yang saat ini harus kulakukan adalah Bertanggung jawab.
Geranium flowers
"mommy aku berangkat" anak lelaki itu sedikit berteriak sebelum meninggalkan rumahnya untuk pergi sekolah.
Dia berlari untuk sampai di halte bus, sampai akhirnya matanya membulat kala mobil berwarna putih mendekat ke arahnya, dia menutup matanya terus berdoa untuk keselamatannya sampai akhirnya pandangannya membuaran dan, menggelap seketika
apa sekarang dia telah mati karena tertabrak?mata kecil itu terbuka, mengedarkan pandangannya pada ruang dimana ia terbaring. tangannyaa telah di infus, pakaiannya telah diganti dengan pakaian rumah sakit.
dia menggaruk tekuknya kebingungan apa yang telah terjadi padannya, pandangannya bertemu dengan mata rubah milik Pria Dewasa yang baru saja masuk ruang rawatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Geranium flowers
Fanfictionanggap saja Jae bodoh dia rela mempertahankan cinta sepihaknya daripada, menyelamatkan paru parunya yang telah diselimuti oleh kebun bunga Geranium. Hanahaki disease AU! warn bxb content dom! Brian sub! Jae saya rekomendasikan untuk mendegar lagu S...