Day 5

1.7K 342 2
                                    

Gakushuu memandang (Name) dengan kecewa.

"Kini kau tahu kenapa aku melarangmu masuk ke kamarku kemarin, kan?"

(Name) hanya cengengesan, namun saat melihat reaksi tak senang Gakushuu, sang perempuan langsung terdiam dan menunduk.

"Maaf."

"Jika aku demam, biasanya aku akan sembuh keesokan harinya, alias hari ini—tapi lihatlah yang terjadi sekarang? Kau yang sakit."

Seperti yang Gakushuu katakan, kini (Name) sedang terduduk lemas di atas kasurnya. Wajah merah, mata berair dan diselingi oleh suara batuk.

"Tidak apa-apa! Aku juga akan sembuh jika tidur seharian!" sahut (Name) penuh tekad sebelum akhirnya pandangannya tertuju pada nampan yang berada di nakasnya, "oh—setelah makan dan minum obat pastinya."

Saat tangan (Name) hendak meraih bubur yang ada di atas nakas, tiba-tiba mangkok bubur tersebut di ambil oleh Gakushuu. (Name) menoleh ke arah Gakushuu yang mengaduk bubur tersebut.

"Em, aku hanya flu, kau tahu?"

"Ya, lalu?" tanya Gakushuu meniup sesendok bubur kemudian mengarahkannya ke mulut (Name), "makan."

(Name) memandang lama sesendok bubur yang ada di depan mulutnya, sebelum akhirnya membuka mulutnya lalu memakan bubur tersebut.

"Aku bisa makan sendiri."

"Kau sudah membuatkanku bubur saat aku sakit," ucap Gakushuu kembali menyendok bubur yang ada di mangkok, "bubur ini bukan aku yang membuatnya, jadi biarkan aku membalasnya dengan menyuapimu."

"Disuapi Ketua OSIS SMP Kunugigaoka, siapa yang menolak? Bukan aku yang jelas," komentar (Name) terkekeh, "tapi apa tidak apa-apa?"

"Jika kau takut aku tertular, ingatlah siapa sumber flumu itu dulu," sahut Gakushuu mengarahkan sendok ke mulut (Name).

"Oh benar juga," sahut (Name) kemudian membuka mulutnya kembali.

Kegiatan ini berlangsung secara berulang—diselingi oleh pembicaraan antara (Name) dan Gakushuu tentunya—sampai akhirnya mangkok yang ada di tangan Gakushuu kosong.

"Selanjutnya adalah obat~" ucap (Name) meraih obat penurun panas dan flu yang ada di nakas serta segelas air kemudian meminumnya tanpa masalah, "kau sudah lihat kan? Sekarang pergi, shoo—"

Namun di luar dugaan, tangan Gakushuu yang bebas mengelus kepala (Name)—membuat (Name) menghentikan ucapannya.

"Bagus, sekarang istirahatlah," ucap Gakushuu tersenyum.

Beruntung (Name) sedang demam, jadi Gakushuu tidak menyadari bahwa pipinya yang merona hebat.

"Aku tahu!" sahut (Name) langsung menarik selimut hingga lehernya, dan menutup matanya.

Gakushuu yang merapikan bekas (Name) makan berencana untuk keluar sambil membawa nampan, namun dirinya berhenti saat melihat (Name). Gakushuu kembali mendekati (Name), sebelah tangannya merapikan rambut yang ada di depan wajah (Name) sementara tangannya yang lain memegang nampan.

Gakushuu memandang wajah (Name), lalu menjitak kening sang perempuan.

"Aduh!"

"Aktingmu kurang bagus, (Name)—jelas sekali kau masih bangun."

"WELL NO SH*T, SHERLOCK! TENTU SAJA AKU MASIH BANGUN! SIAPA YANG BISA TERLELAP SECEPAT ITU!"

One Week » Asano GakushuuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang