Sebuah pertemuan untuk perkenalan

56 4 2
                                    

Pagi cerah membuka hari ini, banyak anak-anak baru berdatangan kebanyakan dari mereka adalah mahasiswa baru yang akan mulai kuliah, satu persatu dari mereka mulai melangkah memasuki pintu gerbang asrama, iya asrama khusus untuk perantau dari kampungku. Seperti biasa, setiap tahunnya selalu ada ritual berupa hajatan yah gak besar besaran sih tapi cukuplah untuk memeriahkan acara malam itu, lagian tujuan acara ini dibuat agar bisa saling mengenal dan bisa cepat beradaptasi.
Semua terlihat bahagia seakan telah lupa dengan kampung halamannya, tapi ada satu orang yang terlihat murung seakan belum bisa menerima apa itu perpisahan, matanya sendu hatipun luluh seketika menatapnya, iya dia orang yang telah merubahku dan membantu menemukan jati diriku

"Hai... Kenapa dirimu terlihat murung sekali, bukankah ini menyenangkan?" Tanyakku kepada gadis rantau itu
"Oh tidak apa apa, aku hanya sedikit tidak enak badan" jawabnya sambil tersenyum ramah

Apa yang kusaksikan ini? Apakah yang didepan mataku ini benar-benar manusia? Mungkin ini berlebihan tapi ini kenyataan, aku termenung bingung harus berkata apa? Senyumnya ya tuhan...

"Hei ada apa?" Tanya gadis itu mengejutkanku yang tadi sempat terdiam
"Eh tidak heheh... Kalau boleh tau namanya siapa?" Aku sedikit membuka obrolan malam itu
"Ooh... namaku Nur, namamu siapa?" Dia balik bertanya kepadaku
"Riki, orang² asrama biasa memanggilku iki" jawabku singkat aku bingung lidahku kelu tak mampu berbicara ini sungguh gila dia seperti berbeda dengan wanita lainnya.
Obrolan itu seperti usai sesaat, halaman riuh dipenuhi tawa.

"Kamu kok gak ikutan kumpul sama mereka?" Gadis itu kembali bertanya membuka obrolan yang tadi sempat membisu
"Oh ngga kok, itu semua mahasiswa bedalah sama aku" jawabku sedikit lirih
"Hah... Emang disini ngapain?" Gadis itu bertanya heran
"Yaah dulu juga kuliah tapi ga ada biaya buat lanjutin, mau pulang juga gak bisa ya udah aku putusin buat tinggal disini aja pengen pulang tapi takdir ku belum sampai kesitu" jelasku pada gadis itu
"Ooh jadi begitu... Terus sekarang kerja apa?" Gadis itu kembali bertanya seakan penasaran
"Cuma jualan ES keliling, hasilnya gak banyak tapi lumayanlah bisa buat diri sendiri dan gak nyusahin orang lain heheh maaf ya kok jadi curhat" aku tertawa sedikit malu.
"Gakpapa lah... Yang penting kan halal dan hasil sendiri aku juga kuliah dibiayaiin orang tua jadi kamu itu lebih hebat bisa cari uang sendiri dikampung orang lagi" Gadis itu kembali menyahut obrolan itu.

Malam mulai larut obrolan kamipun terhenti oleh waktu.

Nur, namanya Nur orang yang sederhana tapi istimewa begitulah gambaran tentang dirinya, pertemuan kami malam itu terlalu cepat berlalu meskipun satu asrama, kami tidak selalu bertemu apalagi diakan sibuk kuliah.
Kenapa aku selalu memikirkannya, apa yang kurasakan ini? Jatuh cinta? Tidak, ini tidak mungkin bagaimana mungkin orang sepertiku jatuh cinta? Buang saja rasa ini kastaku berbeda meski dimata tuhan kita sama gaada ceritanya sipenjual Es keliling jatuh cinta sama anak kuliahan terus orang kaya, sudah sudah aku coba berhenti memikirkan hal konyol ini tubuhku perlu istirahat untuk memulai aktivitas esok hari.

Cinta dilangit rantauTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang