#4

22 4 0
                                    


Sejak malam itu kami mulai jarang bertegur sapa, abahkan bertatap wajahpun sudah tak lagi pernah. Nur mulai sibuk dengan urusan kuliahnya kudengar kabar Nur juga harus keluar kota lagi untuk menyelesaikan urusannya.

Sudah hampir sebulan kami tak pernah bertemu bayangkan dalam satu lingkungan atau satu asrama kami bahkan tidak pernah lagi bertemu.
Apa Nur marah denganku gara-gara ku bawa ketempat makan yang kemarin? Tapi tidak Nur bukan orang yang seperti itu aku mampu mengenali sifatnya hanya dengan melihat senyumnya.

Aku tidak boleh seperti ini Nur anak kuliahan dia pasti sibuk. Iya hari ini hari sabtu aku tidak berjualan waktunya aku beristirahat, tapi aku tidak keperpustakaan hari ini. Hari aku memutuskan untuk melihat suasana dikota, melihat hiruk pikuk kebisingan kota.

Ditanah rantau kau tidak boleh selalu murung itu akan membunuhmu, maka kau harus pergi keluar mencari apa yang belum pernah kau temukan dikampung halamanmu.

Seminggu sudah berlalu, Nur pulang dari luar kota setelah menyelesaikan tugasnya. Aku ingin mendatanginya menanya kabarnya, tapi tidak mungkin dia pasti lelah setelah menempuh perjalanan jauh.

"Malam kembali tiba jangkrik berbunyi seakan-akan saling bersahutan, dan aku masih saja meratap dalam kesedihan"

Sebuah ungkapan yang mungkin mampu menggambarkan apa yang kurasakan saat ini, rindu dan sepi bercampur didalam hati aku tak tahu apakah aku akan selalu kuat menahan ini semua?

Ku seduh secangkir kopi malam ini, aku memilih duduk didepan asramaku. Asramaku tidak jauh dari asramanya Nur malahan kami bersampingan tapi yang namanya tidak akan ketemu biar pun berdampingan tetap aja tidak akan ketemu.

Sedangkan asrama yang lian sibuk dengan kesibukannya masing-masing ada yang tertawa entah apa yang sedang dibicarakan kelihatannya seru sekali, ingin kumpul sama mereka tapi aku selalu minder gak mungkinlah aku bisa diterima sama mereka.

Kopiku mulai habis malam ini bukan malam yang ku inginkan berbeda dengan malam itu, waktu sebulan yang lalu ketika kami makan malam ditempat sederhana tapi bisa membuat bahagia. Memang benar apa yang dikatakan Nur bahagia itu dari kita sendiri bukan dari gengsi, tapi kali ini benar-benar berbeda aku bingung apa yang harus kulakukan? Pergi keluar melihat kebisingan kota? Apakah keramaian bisa membuatku lupa dengan masalahku? Kurasa tidak, yang bisa membuatku lupa dengan masalahku adalah melihat senyumnya Nur.

Malam ini akan ku katakan kepada secangkir kopiku, aku harus jujur dalam diamku aku sudah jatuh cinta, ini gila tapi harus kuakui ini semua gadis itu telah masuk ke relung jiwaku, biarlah waktu yang membawaku dan akan kukatakan aku jatuh cinta pada gadis itu.

Cinta dilangit rantauTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang