1. Stranger's Kiss

9.7K 613 102
                                    

T

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

T

Felix bersenandung pelan sembari melangkah ke luar kedai. Celemek motif polkadot yang melingkar di tubuhnya melambai tertiup angin. Sebelah tangannya memegang lap kecil yang akan dia gunakan untuk membasuh meja bagian depan.

Tubuhnya menunduk, lap kecil tadi mulai melakukan tugasnya dibantu dengan pergerakan tangan Felix. Wajah putih Felix terpapar matahari pagi, ditambah lagi butiran bintang yang berserak pada bagian bawah matanya.

Felix tampak sangat menawan.

Selesai membersihkan meja, Felix menegakkan tubuhnya. Melakukan sedikit peregangan, lalu mengulas satu senyum manis, "Waktunya buka!"

---

Kedai hari ini cukup ramai buat Felix sedikit kewalahan. Berulang kali dia harus mondar-mandir memastikan kerjaan pegawainya. Felix tidak mau ada pesanan yang terlewat lantaran pegawai baru yang mungkin saja ceroboh.

Sekitar jam 3 sore, keadaan mulai sepi. Felix bernafas lega, duduk di balik meja kasir dengan punggung yang bersandar rileks.

Tapi ketenangan itu tidak berlangsung lama.

Sosok dengan postur badan tegap, surai hitam yang lebat, serta mata yang menyorot tajam mengusik istirahat Felix. Wajahnya datar, menyodorkan senampan penuh yang diisi tumpukan roti.

Felix sigap mengambil nampan tersebut, "Hanya ini?" Tanyanya.

Lelaki tadi menggeleng, menunjuk salah satu menu yang tepat berada di depannya.

"Ice Americano satu."

"Baiklah."

Felix bangkit dari duduknya. Berjalan ke mesin kopi, dan mulai membuatkan secangkir untuk lelaki tersebut.

"Ini," Tangan mungil Felix terjulur memberikan kopi yang dia buat. "Ada lagi?"

"Ada." Sorot mata laki-laki itu mendadak tajam. Felix meneguk ludah kasar.

"Apa?"

"Saya pesan cintamu, boleh?"

Kekehan kecil keluar dari bibir penuh lelaki itu saat dilihatnya gelagat gugup Felix. Dia merogoh dompet dan mengeluarkan dua lembar uang seratus ribu. Menaruhnya di meja kasir, dan melempar senyum singkat pada Felix.

"Sampai ketemu nanti, Lee Felix."

Felix melongo, sedetik kemudian kepalanya menggeleng kencang.

Apa itu tadi? Dia, sedang tidak menggoda Felix kan?

Ah, sialan! Felix harus hati-hati mulai sekarang. Jangan sampai dia bertemu lagi dengan lelaki tersebut.

Tapi,

LUMINOUS || Changlix√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang