- Don't forget ; somewhere between 'hello' and 'goodbye'. There was love. So much love
------------------------------
Another long chapt, 6k+ word
Angst
Semi formalBased on this movie
Dengan perubahan seperlunya
[]
Felix punya satu keinginan.
Dia ingin menari ditemani matahari terbit.
Tanpa rasa takut, tanpa rasa khawatir, dan tanpa rasa sakit.
Kerap kali, dipertengahan malam, saat jalanan lengang dan terasa sepi, Felix berdiri di balkon kamar. Pandangi bulan yang menggantung pada langit, sembari berbisik mengadu, "Kamu indah, tapi aku ingin lihat matahariku." Katanya.
Bulan hanya bisa diam tiap kali Felix mengadu. Malam pun selalu bungkam. Lalu Felix, setelah didapatinya jawaban bisu, dia menyerah. Kembali masuk ke dalam kamar, rebahkan diri di atas ranjang empuk miliknya, dan kemudian menangis.
Di lain kesempatan, Felix hampir mengutuk takdir.
Kenapa harus dia?
Dari sekian banyak manusia di bumi ini, kenapa harus dia?
Papa sering kali mendapati Felix menangis. Tapi beliau hanya bisa awasi dari balik pintu kayu kamar Felix yang ditempeli gambar matahari, lalu ada tulisan dari spidol warna-warni, 'INI MATAHARI FELIX' dalam huruf kapital.
Bisa buat apa papa? Selain rutin memastikan Felix tidur pada pagi hingga sore, dan bangun hanya pada malam hari saja?
Ah tidak juga. Felix suka berkeliling dalam rumah saat siang hari dengan keadaan tirai-tirai jendela yang turun menghalangi sinar matahari.
KAMU SEDANG MEMBACA
LUMINOUS || Changlix√
FanfictionBahasa [ Oneshoot Changlix ] 🔞 Some part contain nsfw, bdsm, kinky's thing, and violence. Luminous (adj.) Full of or shedding light; bright or shining, especially in the dark. "Chill babe." - Seo Changbin