T
[]
Changbin tersenyum dari tempatnya berdiri. Di tengah lapangan sana, mataharinya tengah tersenyum.
Sangat cerah.
Sesekali tawa kecil lolos dari bibir Changbin akibat kelakuan mataharinya yang lucu. Ah, pokoknya terlalu menggemaskan, Changbin sampai tidak bisa menjelaskan bagian mana yang dia sebut menggemaskan.
"Heh, biji!" Tepukan keras mendarat di pundak Changbin. Senyumnya luntur, berganti dengan tatapan datar yang kini menyorot sinis pada pelaku yang mengusiknya. "Ngapain lo anteng disini? Ciuman sama pohon?"
"Berisik."
Minho - pelaku yang menepuk pundak Changbin - tertawa lebar. Kemudian ikut berdiri di sebelah Changbin. Dan begitu dia melihat ke depan, Minho baru sadar alasan Changbin betah berdiri lama di sini.
"Oh, Felix ya?" Tanya Minho dengan wajah menyebalkan.
"Apaan sih Felix Felix? Gak jelas lo mah!" Ketus Changbin yang justru memancing gelak tawa Minho lantaran wajah Changbin memerah.
"Ngga usah ngibul lo bangsat, tambah pendek entar tu kaki, NGEHAHAHAHA!"
Changbin mendelik sinis, setelahnya dia memilih segera meninggalkan Minho daripada telinganya makin panas.
Sumpah ya, Minho itu berisik, banget.
KAMU SEDANG MEMBACA
LUMINOUS || Changlix√
FanfictionBahasa [ Oneshoot Changlix ] 🔞 Some part contain nsfw, bdsm, kinky's thing, and violence. Luminous (adj.) Full of or shedding light; bright or shining, especially in the dark. "Chill babe." - Seo Changbin