Hari yang sangat melelahkan bagi Kayza. Bukan hanya karena tugas, tapi perkataan Reza seakan menghantui. Jelek, ya satu kata yang mampu membuat Kayza insecure. Wajar, Kayza juga seperti remaja yang pada umumnya bisa baper.
Menutup mata dengan mendengar musik kesukaannya mungkin akan mengembalikan mood nya. Suara musik terhenti berganti suara dering ada panggilan masuk, tertera nama si pemanggil 'Ka Reza'. Langsung Kay menolak panggilannya. Suara dering berkali-kali bunyi, sangat mengganggu. Akhirnya Kay menerima panggilan dari Reza.
"Halo apa si lo ganggu gua ae ka"
"Santai kali mbak" dengan suara ngegas ala Reza.
"Heh lo yang ngegas, gc ada apaan telpon gue" jawab Kay tak mau basa-basi.
"Okay, gua mau minta maaf soal tadi udah keterlaluan sama lo"
"Sip santai aja si ama gue mah" jawab Kay santai.
"Udah gitu doang? Gue matiin ya?" Lanjut Kay langsung memutuskan telponnya.
Semudah itu? Ya memang harus seperti apa?Kay terlalu santai menghadapi urusan percintaan, karena dia tidak tau *polos. Lebih baik Kay tidur menikmati kenyamanan kasur.
...
Rumah Dhirga dipagi hari dipenuhi dengan aroma coklat, keluarga Dhirga semuanya menyukai coklat tak terkecuali.
"Aga panggilin abang kamu gih suruh sarapan" triak bunda Ami.
Aga buru-buru kekamar Nakula untuk segera sarapan bersama.
"Bang lama lu, gua laper ni"
"Bentar nih dikit lagi siap, turun aja duluan"
Semuanya sudah siap dimeja makan menikmati breakfast sandwich coklat dan susu coklat.
"Bang Nakul, nebeng ya sampe sekolah"
"Idih ogah sapa lo" jutek Nakul.
"Adikmu, aku adikmu" drama Dhirga.
"Ah gue mau jemput cewe gue"
"emang motor kesayangan lo kenapa?" Lanjut Nakul."Kempes" singkat Dhirga.
"Bareng ayah gih" saran Nakul.
Dhirga sedikit menoleh kearah bunda dan ayah yang sedang berbincang disofa.
"Kan beda arah bang"
"Yaudah gue otw sekarang aja biar ga telat"
"Naik apa?"
"Angkotlah"
Nakul hanya mengangguk.
"Bunda, Ayah, Aga berangkat sekolah ya"
"Hati-hati" jawab ayah dan bunda.
....
Dhirga harus berjalan sekitar tiga menit untuk sampai kedepan gang. Sudah lima menit Dhirga menunggu angkot, tapi yang muncul selalu penuh dan akhirnya ada angkot kosong yang berhenti didepan Dhirga.
Baru berjalan sebentar, angkot berhenti. Ada seorang perempuan berseragam SMA masuk kedalam angkot.
"Ga tumben lu naek angkot" perempuan itu membuka percakapan.
Dhirga langsung memalingkan wajahnya kearah suara.
"Eh lo Kay. Motor gua biasa lagi ngambek"
Kay ber-oh ria sambil mengangguk.
Digerbang sekolah sudah banyak siswa-siswi berlarian, lima menit lagi bel akan berbunyi. Sedangkan Kay santai berjalan sambil bernyanyi dan Dhirga?
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect? Big No!
Teen FictionKau bilang "Tunggu Aku di penghujung sana." Aku hanya mendengar itu tanpa melihatmu. Aku tak mengenali wajah mana yang bersuara tentang itu. Aku terus mencari tanpa mengenali, terjebak arah yang saling merefleksi. Kau di sampingku? Atau di sebrang s...