Musim dingin sudah tiba. Orang-orang mulai merapatkan mantel yang mereka pakai. Pemandangan berwarna putih menghiasi sepanjang jalan. Sebuah mobil putih terlihat menyusuri jalanan penuh salju dengan cukup pelan. Empat orang di dalam sana tengah sibuk bercanda mengisi kekosongan dalam mobil.
"Hyung lucu banget sih ahahaha! Aduh,,, perut aku sakit banget,, hahaha,," Wonwoo tidak bisa menahan tawanya begitu mendengar cerita dari sepasang kekasih di depannya. Mingyu yang berada di sampingnya ikut tertawa karena mendengar suara tawa sang suami.
"Ya biar Seokmin kapok cari perhatian sama staff noona!" Jisoo membalas.
Jadi Jisoo bercerita bahwa ia menghukum Seokmin dengan cara mendandaninya seperti perempuan karena ketahuan cari perhatian staff di agensinya. Kenapa Jisoo bisa tahu? Tanyakan saja pada Mingyu yang hobinya membuat manager sendiri menderita.
"Bukan gitu yang, aku cuma ngobrol bentar sama mereka," bela Seokmin tanpa mengalihkan fokusnya dari jalanan.
"Bohong hyung bohong tuh!" kompor Mingyu.
"Heh buluk! Lo jangan kompor dong! Ntar kalo gue di suruh dandan kaya cewek lagi gimana?!!"
"Ya bagus dong! Nanti gue minta fotoin ke Jisoo-hyung, terus gue upload di sosmed gue biar para fans lo tahu gimana nistanya Seokmin dikerjain sama pacarnya sendiri, ahaha!!"
"Bagus pala lo!"
Dan tawa kembali mengisi setelah berhasil membuat Seokmin kesal.
Mobil yang mereka tumpangi berhenti di parkiran sebuah restoran mewah. Mereka berempat segera memakai masker dan topi untuk menutupi identitas mereka. Setelah bertanya pada salah satu karyawan disana, mereka segera diantarkan ke salah satu ruangan vvip di lantai 17.
Ketika mereka membuka pintu ruangan itu, saat itu juga suara pekikan seseorang mengagetkan mereka.
"SAMCHON!!"
Wonwoo segera menghampiri sosok anak kecil yang ada di ruangan itu. Memeluk bocah itu lalu menggendongnya.
"Halo Seunghanie, apa kabar?" tanya Wonwoo pada bocah bernama Seunghan itu.
"Seunghanie baik!" jawab Seunghan dengan semangat.
"Aigo~ kyeopta~" karena gemas Wonwoo mendaratkan ciuman kecil di pipi berisi Seunghan, membuat bocah itu tertawa senang. "Ah, saengil chukkae Seunghanie!"
Seunghan melingkarkan tangannya di leher Wonwoo dan memeluknya erat. "Gomapta Wonie-samchon!"
Mingyu yang melihat itu tersenyum, hatinya terasa hangat melihat bagaimana manisnya interaksi sang suami dengan keponakannya. Ia lalu mendekati keduanya dan mengambil alih Seunghan dari gendongan Wonwoo.
"Gyu-samchon!"
"Halo jagoan! Saengil chukkae!" ujar Mingyu kemudian.
Seunghan mengangguk dengan semangat lalu melingkarkan tangannya di leher Mingyu, memeluknya erat.
"Gomapta Gyu-samchon!" Seunghan kembali berujar dengan semangat. Dan hal itu membuat Mingyu juga ikutan mendaratkan ciuman di kedua pipi bocah itu.
Lalu mereka menghampiri dua orang lainnya yang ada di dalam.
"Seungcheol-hyung, Jeonghan-hyung!"
Wonwoo segera memeluk kedua orang itu secara bergantian. Melepaskan perasaan rindu meskipun seminggu yang lalu mereka baru saja bertemu.
"Wonu-ya, seneng bisa ngeliat kamu lagi," ujar Jeonghan sambil mengelus punggung Wonwoo pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔]My Enemy, My Perfect Husband [MEANIE]
Fanfiction[REVISI DULU YA] Yang orang-orang tahu mereka itu gak pernah akur. Lebih tepatnya rival dalam segala hal. Mereka selalu bersaing buat jadi orang nomor satu. Tapi siapa yang nyangka kalo ternyata kehidupan mereka berubah ketika sudah berada di satu...