Satu

24.6K 1.7K 159
                                    

"Pemenang kategori aktor terbaik tahun ini jatuh kepada.......


































































KIM MINGYU!!"

Semua yang ada di aula itu bertepuk tangan. Memberi ucapan selamat kepada seseorang bernama Kim Mingyu. Aktor tampan itu membungkukkan badannya sebagai ucapan terima kasih. Kemudian ia berjalan menuju podium untuk memberikan sambutannya.

"Terima kasih untuk semua orang yang telah mendukung saya. Saya sangat tidak menyangka akan mendapatkan penghargaan ini untuk kedua kalinya. Terima kasih juga untuk kedua orang tua dan semua orang yang saya sayangi, yang selalu mendukung apapun yang saya lakukan. Sekali lagi terima kasih!"

Riuh tepuk tangan kembali mengisi aula itu ketika Mingyu berjalan kembali ke bangkunya. Saat melewati meja no 3 matanya sedikit melirik seseorang dengan pandangan meremehkan. Tentu saja hal itu membuat orang itu geram, dan memilih untuk keluar dari sana.

Mingyu menatap kepergian orang itu dengan sebuah seringaian. Sepertinya ia berhasil membuat rivalnya kesal. Dalam hati ia tertawa dengan sangat keras ketika melihat raut sang rival yang sulit diartikan. Jika saja ia memegang ponsel mungkin ia sudah memfotonya.

"Mingyu-oppa! Selamat atas keberhasilanmu!" ujar seorang perempuan yang kebetulan duduk di pinggir Mingyu.

Mingyu tersenyum kemudian membungkuk sebagai ucapan terima kasih.

∞∞∞

Aula itu perlahan sepi ketika para tamu undangan mulai meninggalkan tempat. Sesekali terdengar komentar orang-orang tentang betapa serunya acara tadi, atau semakin tampannya para aktor. Tentu saja hal itu hanya dibicarakan oleh para wanita.

"Ekhem!"

Deheman itu mampu membuat Choi Wonwoo menolehkan kepalanya. Seketika decihan keluar dari mulutnya ketika tahu siapa yang berhehem kepadanya. Mencoba mengabaikannya, Wonwoo memilih untuk melanjutkan langkahnya. Namun sepertinya orang itu tidak puas dengan reaksi Wonwoo.

Terbukti dirinya malah mengikuti langkah kaki laki-laki tampan sekaligus manis itu.

Karena risih terus diikuti, Wonwoo kemudian menghentikan langkahnya lalu berbalik menghadap laki-laki tinggi itu.

"Berhenti mengikutiku! Kau membuatku risih!" bentaknya dengan cukup keras membuat sang manajer yang berjalan di depannya menoleh.

Sedangkan yang dibentak merasa acuh. "Well, sepertinya seseorang kembali kesal karena gelarnya diambil untuk yang kedua kalinya," ujar laki-laki tinggi itu dengan nada mengejek.

Wonwoo tentu saja tidak terima. Kakinya melangkah maju mendekati laki-laki tinggi itu, mengabaikan teriakan sang manajer untuk tidak melakukan hal gegabah. Begitu sudah saling berhadapan, Wonwoo sedikit mendongakkan kepalanya untuk menatap wajah tampan itu.

"Dengar! Jangan terlalu bangga atas apa yang kau dapatkan! Tahun depan aku akan merebutnya darimu! Camkan itu!"

"Akhhh!!!"

Dan yang bisa manajernya lakukan hanyalah menepuk dahinya dengan keras, ketika melihat Wonwoo dengan kesalnya menginjak kaki laki-laki itu. Sungguh ia tidak menyangka Wonwoo akan melakukan hal itu. Untungnya lorong yang mereka lewati cukup sepi, jadi tidak akan menjadi kontroversi.

[✔]My Enemy, My Perfect Husband [MEANIE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang