Enam

10.8K 999 56
                                    

Ting!

Bunyi lift terdengar pertanda jika benda besi itu sampai di lantai yang di tuju. Pintu terbuka dan sepasang anak adam segera memasuki ruang kecil yang sepi itu sambil bergandengan tangan.

"Yang, abis ini mau langsung ke tempat meeting?" tanya sosok yang lebih tinggi.

Sosok lainnya mengangguk sekali. "Iya. Udah jam satu, setengah jam lagi meetingnya mulai," jawabnya. "Kamu langsung pulang, Gyu?"

"Kayanya. Abis nganter kamu aku mau tidur sebentar. Nanti sore ada pemotretan," Mingyu menjawab setelah mengangguk pelan.

Lalu suasana hening. Wonwoo sedikit menurunkan masker yang di pakainya karena merasa hidungnya gatal, lalu mengusaknya pelan. Dan Mingyu yang melihat itu segera menahan tangan sang suami agar tidak melakukan hal tersebut.

"Jangan di gosok gitu, nanti hidung kamu merah," ujarnya pelan.

Wonwoo menurut dan segera menaikkan kembali masker miliknya.

Suara lift kembali terdengar dan pintu perlahan terbuka. Suhu parkiran memang sedikit panas, jadi mereka yang awalnya merasa kedinginan karena ac, mendadak kepanasan ketika keluar dari lift.

Mereka berjalan dengan santai. Namun baru juga beberapa langkah, Mingyu dengan cepat menarik Wonwoo untuk kembali masuk ke dalam lift yang belum tertutup. Wonwoo terkejut sekaligus bingung.

"Gyu ada apa?!" tanya Wonwoo sedikit panik setelah pintu kembali tertutup.

Mingyu menarik napasnya panjang sebelum menjawab. "Tadi aku ngelihat seseorang. Aku tahu persis siapa dia. Dia salah satu paparazi yang suka bikin berita skandal selebriti. Aku juga beberapa kali diikutin sama dia, bahkan pas sama kamu juga. Untungnya muka kita gak kelihatan jadi gak bakal terekspos," jelasnya.

"Terus sekarang gimana? Kalo nunggu dia pergi aku bakal telat meeting," Wonwoo bergerak gelisah di sana sambil menggigit kuku jarinya.

"Kamu telpon Jisoo-hyung aja suruh jemput. Nanti aku keluar duluan biar paparazi itu gak curiga. Kamu keluarnya kalo Jisoo-hyung udah sampe lewat depan, gimana?" saran Mingyu.

Wonwoo sih setuju saja. Apapun yang di perintahkan sang suami ia yakin itu hal yang terbaik.

Setelah itu Wonwoo menghubungi sang manager untuk segera menjemputnya di mall tempat mereka sekarang berada.

"Udah?" Wonwoo mengangguk lalu memasukkan ponselnya kedalam saku celananya. "Yaudah, kalo gitu hati-hati ya," Mingyu mendaratkan ciuman singkat di puncak kepala  sebelum laki-laki manis itu keluar dari lift.

Mingyu berjalan santai mendekati mobil miliknya. Sedikit melirik seseorang yang bersembunyi tak jauh darinya lewat ekor matanya. Setelah itu segera masuk mobil dan pergi dari sana.

"Sial! Aku kira ia bersama seseorang!"

∞∞∞

Wonwoo segera berlari keluar mall ketika Jisoo memberitahunya bahwa ia telah sampai. Dengan cepat ia masuk ke dalam mobil dan duduk di sebelah sang manager. Lalu laki-laki itu menyuruh supir untuk segera berangkat.

"Ceritain Won, kenapa tiba-tiba minta di jemput?" desak Jisoo setelah Wonwoo duduk di sebelahnya.

"Bentar hyung, aku mau ngambil napas dulu," balas Wonwoo sambil terengah.

Lalu Wonwoo menceritakan alasan kenapa ia mendadak meminta jemput.

"Duh bahaya kalo udah kaya gini. Mulai sekarang kamu sama Mingyu harus lebih hati-hati kalo emang gak mau ketahuan media. Ya, aku sih seneng aja kalo kalian go public," ujar Jisoo yang mana mendapat delikan tajam dari laki-laki di sebelahnya.

[✔]My Enemy, My Perfect Husband [MEANIE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang