Hal terakhir yang aku lihat adalah jam di samping tempat tidurku menunjukan pukul 00.17, sebelum kukunya yang panjang dan busuk menembus dadaku, sedangkan tangannya yang lain menahan jeritanku. Aku terbangun lalu duduk tegak, lega karna itu cuma mimpi, tapi saat aku melihat jam menunjukkan pukul 00.16, aku mendengar jendela kamarku berderak terbuka bersamaan dengan angin yang berhembus kencang.
"Yaampun ko bisa kebuka si malem2 gini. " Ketika aku mencoba untuk menutup jendela, tiba-tiba tubuhku terhempas sangat kencang seakan akan ada yang mendorongku hingga mengenai pintu kamar.
"Aduh sakit bngt, ih tadi itu apa ya energinya kuat banget."
Saat aku akan melangkah ke arah jendela, aku sangat heran kenapa tubuhku memiliki 2 bayangan karena kamarku hanya diterangi oleh lampu bohlam.
Tak!
"Lah ini lampu kenapa tiba-tiba mati siapa yang matiin saklarnya?."
"Mah.. Mamah."
"Hmm apa mungkin mati lampu? Tapi kenapa ada bunyi saklar tadi, ah sudahlah." Aku berusaha untuk berfikir positif dalam keadaan seperti ini.
"Apa aku coba nyalain lagi saklarnya ya siapa tau bisa. " Karna aku memiliki sifat yang penasaran nya tinggi, aku mencoba untuk memeriksa saklarnya tanpa tahu resikonya apa.
Tak!
"Nah ini nyala lampunya terus tadi kenapa tiba-tiba mati, ah tapi yaudalah."
Entah mengapa aku merasa bulu kudukku meremang dan rasanya dingin sekali, saat aku berbalik aku dapat melihat sesosok wanita dengan wajah yang sangat hancur tak berbentuk juga dilumuri darah dan belatung putih yang menggerogoti wajahnya. Dengan mata yang menyala wanita itu mengerang dan berteriak tepat didepan wajahku
"AAAAAAAAA."
Tubuhku bergetar dan air mataku terus mengalir tak henti-henti penglihatanku mulai buram dan selepasnya semuanya gelap bersamaan dengan jatuh nya tubuhku kebawah lantai.
• • • •
"Errrgh."
Saat aku membuka mata hal pertama yang aku lihat adalah mamah.
"Mah, aku kenapa? Bu-bukannya tadi aku pingsan di kamar?." Tanyaku
"Sayang, dengerin mamah ya apa pun yang akan terjadi mamah akan selalu ada disamping kamu, kamu harus kuat untuk beberapa hari kedepan dalam menghadapi semuanya oke?"
"Tapi kenapa? Aku kenapa ma, dan ini kenapa ada pak ustadz disini?."
Aku heran sekali kenapa aku tiba-tiba ada disini dengan mamah yang terlihat sangat sedih dan yang paling membuatku penasaran adalah kenapa ada pak ustadz disini.
"Begini nak nisa, kita tidak pernah menyaksikan proses anak indigo itu mengekspresikan kemampuannya. Yang kita lihat hanyalah, dia berbicara sendiri dengan tembok, pohon atau benda lainnya, atau dia menatap dengan pandangan nanar kemudian melakukan reaksi tertentu, atau dia ngomong tanpa beban kemudian menyampaikan masa depan, atau dia menceritakan halusinasi dalam pikirannya, dst. Anehnya, mereka menanggapinya terlalu serius.
Tidak ada yang melebihi kemampuannya
Anak indigo siapapun dia, tetap manusia. Dia tidak akan melampaui batas kemampuannya sebagai manusia. Semua kemampuan di atas, sejatinya tidak mungkin dimiliki manusia, selain Nabi yang mendapat wahyu dari Allah.
Allah berfirman,
قُلْ لَا يَعْلَمُ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ الْغَيْبَ إِلَّا اللَّهُ
“Katakanlah: “tidak ada seorangpun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang ghaib, kecuali Allah..”
Jadi nak nisa-"
"Maaf pak sebelumnya saya ga ngerti apa yang pak ustadz bilang, jadi intinya saya kenpa?"
"Indra keenam kamu terbuka. "
Deg
Aku seperti tersambar petir saat mendengarnya bagaimana bisa? Kenapa jadi seperti ini? Aku Indigo?
"Ba-bagaimana bisa? Pak sa-saya takut saya ga siap pak, apa ada cara untuk menutup indra keenam saya?."
"Maaf nak, bapak sudah mencoba sebisa bapak selama kamu pingsan tadi tapi hasilnya tetap sama."
Aku masih tidak percaya dengan ini, saat aku melihat kearah jendela aku dapat melihat sesosok kepala wanita dengan organ yang berlumuran darah menatapku dengan mata yang melotot
"Aaaaaa mah, pak, i-itu ada hantu ada perempuan dijendela aku takut."
"Stttth nisa tenang yah." Ucap mamah yang menenangkan ku.
"Tenang nak nisa, kmu harus terbiasa dengan ini ingat ini bukan malapetaka tetapi ini adalah keistimewaan jangan mengeluh, sebaiknya kamu istirahat sekarang."
"Mah, mamah temenin aku tidur ya aku takut klo misalnya ada hantu yang tiba-tiba datang."
"Iya sayang mamah temenin kamu tenang aja yah." Ucap mamah sambil mengecup keningku.
• • • •
Hari hari yang aku jalani saat ini berbeda dengan hari hari sebelumnya, setiap menit bahkan setiap detik aku selalu merasa ketakutan, aku jadi lebih sering terdiam, seperti mayat hidup. Namun mamah tak henti-hentinya menyemangati diriku hingga mulai saat ini aku bisa menjadi lebih baik.
Dan kisah kisah menyeramkan pun akan segera dimulai saat aku menerima bahwa aku adalah indigo.
• • • •
30 Maret 2020
Salam KaeRacia8
KAMU SEDANG MEMBACA
Kelas Tua 10.A (END)
HorrorWanita itu diam berdiri, terdiam dengan rambut panjangnya. Dia hanya menangis tersedu-sedu, tapi ada yang aneh. Terlihat tetes demi tetes darah pun dari wajahnya. sampai tiba-tiba dia mengangkat kepalanya dan melihatku dengan mata merah yang menyala...