5.Makna Syukur

208 13 4
                                    

Tidakkah kau berfikir betapa besarnya nikmat Allah yang telah di berikan padamu.
Betapa beruntungnya Allah memberikan kenikmatan itu padamu.
Nikmat pengelihatan,pendengaran,penciuman dan masih banyak lagi.

       ~Muhammad Zein Arsyatillah~

Zein POV'

Di tengah indahnya senja,ku ukir senyum indah sambil memandang langit yang mulai yang meredup.Matahari mulai kembali ke praduannya.

"Subhanallah" gumamku dalam hati.

Kini aku berada di balkon apartemen,aku tinggal sendiri karena ayah dan ibu sudah tiada sejak aku lulus kuliah.
Ayahku seorang satpam dan ibu hanya pedagang kue pinggir jalan.
Aku di besarkan di tengah keluarga sederhana ayah dan ibu mati-matian membiayaiku kuliah.
Namun belum sempat ku membahayakan beliau Allah sudah memanggilnya.

Alhasil sekarang aku tinggal di apartemen dengan adikku yang bernama farhan dan aisyah.

Sejak ayah dan ibu tiada akulah yang menjadi tulang punggung di keluarga ku,sejak saat itu aku mati-matian bekerja untuk menghidupi kedua adikku.

Alhamdulillah,tak lama setelah melamar pekerjaan aku di terima di salah satu universitas ternama di Jakarta,telatnya universitas islam negri.

Allahuakbar Allahuakbar...

Suara adzan magrib menyadarkan lamunanku,aku bergegas untuk sholat berjamaah di masjid apartemen ku ini.

"Dek ayo keburu telat " ucapku memanggil farhan yang masih bersiap-siap.

"Iya bang bentar ini masih pakek sarung" cap farhan berteriak.

"Sudah siap bang" ucap farhan

Mataku tertuju pada pecinya yang selalu saja terpasang miring,seketika tawaku pecah.

"Hahahhaha kamu nih dek,masak udah besar pakek peci masih miring aja,lihat tuh sarungnya pun kebalik astagfirullah han...." Ucapku sambil menggeleng-gelengkan kepala.

"Bang ganti sana cepet,gak malu apa , Alhamdulillah bang zein merhatiin kalau ngak bisa-bisa di ketawain para jama'ah" celoteh aisyah geram melihat kakak nya itu.

"Heheheh iya,abisnya kakak panik bang zein teriak-teriak "ucap farhan.

Setelah farhan memperbaiki posisi sarung dan pecinya kamipun menuju masjid yang ada di apartemen kami,setelah sholat magrib kami hendak menuju kamar apartemen kami,dan kebetulan masjid apartemen berada di dekat loby yang dekat dengan jalan raya.

''mas lihat deh orang pinggir jalan itu"ucap faisal.

"Iya dek kasiahan,yok kita samperin''ajakku

Ku lihat ibu-ibu memakai baju lusuh,menggendong anaknya yang masih balita.

Betapa beruntungnya kita yang masih di beri kesehatan,masih di beri kenikmatan makan enak, masih di beri penglihatan betapa besarnya karunia Mu Ya Allah.

"Alhamdulillah Ya Rabb atas segala nikmat yang sudah Engkau berikan padaku." Gumamku dalam hati

"Assalamu'alaikum bu" ucapku dan farhan.

"Wa'alaikumsalam nak"
"Bu kenapa di sini??kasihan anak ibu" ucapku bertanya.
"Iya mas,ibu mau pulang tapi ngak ada ongkos jadi ibu jalan kaki.

"Ini bu ada sedikit rizki " ucapku sambil mengeluarkan uang dari saku baju kokohku.

"Makasih mas makasih"

"Sama-sama bu" ucapku.

Lalu si ibu pergi dengan naik angkot.
"Hati-hati ya bu,di jaga adik cantiknya" teriak farhan.

"Dasar genit" gumamku dan terdengar oleh farhan.

"Gapapa dong emang abang yang kaku sama perempuan" ucapnya.

"Yeee masak ya genit sama bayi" ucapku.

"Abang ngak pengen nikah apa??" Tanya farhan dan membuatku tersedak..

Uhuk uhuk....

"Apa'an sih han,sudah kita ke apartemen aja".ajakku.

" Bang cepet nikahlah.. masak farhan ngelangkahin abang..nanti farhan bayar denda dong... Nanti abang bakal marah sama farhan.. "cerocos farhan.

"Nikah aja dulu" sahutku singkat.

"Ihhh abang mah ngak peka" teriak farhan sambil mengejarku yang meninggalkannya.

Sejenak aku tersenyum mengapa terus teringat cewek bar-bar itu ya..
Kenapa harus dia?? Padahal banyak lho yang lebih solehah?? Ada apa ini Ya Allah..

Apakah ini cinta???

Taka terasa kami sampai di depan apartemen.

"Assalamu'alaikum sya" ucap ku.
"Wa'alaikumsalam bang "aahut aisya dan membuka pintu untukku dan farhan.

"Lama banget sih sya" celetuk farhan.
"Ya maaf Aisyah lagi masak buat abang-abang".

"Wahh masak apa dek?" Tanyaku.

"Ini ayam kecap kesukaan bang zein"jawab Aisyah semangat.

"Lha kesukaan bang farhan gak ada?" Tanya farhan

"Ada dong bang...." Ucap aisyah sambil tertawa jahil.

"Apa?" Tanya farhan.

"Tai kucing di tambah pasir kering hahahhaa" ucap aisyah dengan tawa yang pecah.

Lantas farhan mengejar aisyah..

"Awas kau syah" geram farhan

Akupun ikut tersenym melihat kelakuan dua adikku itu

Alhamdulillah Ya Allah....

___
Assalamu'alaikum

Semoga kita selalu di lindungi Allah.selalu di beri kesehatan dan keselamatan  Aamiin.

Maaf banyak typo ya wkwkkw

Senja di Atas SajadahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang