Vira memasuki supermarket yang berada dekat dengan komplek rumahnya. Hari ini Vira ingin membeli banyak persediaan cemilan untuknya, Vira tidak peduli jika nanti dia akan gemuk.
"Keripik kentang, keripik tempe… apalagi ya?" Vira menggaruk kepalanya bingung, hingga dia tidak sadar ada yang memperhatikan nya dari jauh.
"Heh! Kayak anak ilang aja," Vira langsung menengok ke belakang dengan wajah kesal. Setelah tau siapa yang membuatnya kaget, dia langsung tersenyum ceria.
"Indra! Ngagetin aja sih," balas Vira sambil menabok lengan Indra yang dibalas tawa pecah dari Indra.
"Ngapain sih berdiri sendirian sambil garuk-garuk kepala?"
"Bingung mau pilih cemilan apa lagi," Vira mengedarkan pandangan nya masih mencari cemilan lainnya. Indra melirik troli milik Vira yang isinya sudah penuh dengan cemilan.
"Troli lu udah penuh masih aja bingung pilih cemilan lagi." Indra menggeleng kepalanya tak habis pikir.
"Ihh Indra ini tuh kurang! Kan Vira belinya untuk seminggu."
"Nanti gemuk aja," ceplos Indra dengan cengiran nya.
Vira merengut kesal, "Apaan sih! Vira tuh nggak bakalan gemuk kalau makan nya berlebihan."
Kerena kesal Vira mengambil cemilan itu dengan asal dan berjalan sambil menghentak-hentak kan kakinya. Indra yang melihat itu tertawa dengan lepas.
"Lagian Indra ngapain sih kesini?!" Vira menengok ke arah Indra dengan tampang judes nya.
"Mau beli daleman." Vira yang mendengar jawaban singkat Indra seketika matanya melebar, baru akan membalas tapi Indra lebih dulu memotong.
"Ya kali gua kesini nyari daleman, gua kesini pengen beli susu." Indra beralih ke rak yang berisi dengan berbagai macam rasa dan merek susu, tapi tujuan nya dengan rasa full cream.
"Kamu masih minum susu?"
"Lho emangnya yang boleh minum susu itu hanya anak kecil? Susu itu bagus buat tulang termasuk yang rasa full cream ini."
"Ya Vira juga tau kalau susu itu bagus buat tulang, Indra nggak usah sok ngasih tau Vira deh!"
"Lho kok ngegas sih?" Indra menatap Vira sengit yang dibalas pelototan oleh Vira.
Indra mendengus dan beralih memilih minuman dingin, Vira mengikuti langkah Indra dan berdiri di sebelahnya.
"Indra," panggil Vira yang dibalas gumaman oleh Indra.
"Cewek idamannya Afnan itu kayak gimana sih? Vira penasaran deh," Vira bertanya sambil memilin jarinya yang tertaut. Indra yang awalnya sibuk melihat-lihat berhenti seketika, lalu menoleh ke arah Vira.
"Kenapa emangnya nanya kayak gitu?" Indra bertanya dengan dahi berkerut.
Vira menggaruk tengkuknya yang tak gatal, "Ya nanya aja, siapa tau Vira ter-inspirasi supaya Afnan suka sama Vira."
Indra melengos mendengar pernyataan dari Vira. Sebegitu menyukai Afnan sampai-sampai rela melakukan apapun, bahkan harus merubah tampilan nya agar Afnan membalas rasa sukanya. Ah gadis ini!
"Lu nggak perlu jadi siapapun supaya Afnan bisa suka sama lu."
"Jadi diri Vira sendiri aja dia masih ngehindar, terus Vira harus apa?!" Vira berkata frustrasi. Sungguh memikirkan tentang Afnan lebih sulit daripada menghafal rumus Fisika.
"Semua perlu waktu Vira, belum saatnya rasa yang lu punya buat Afnan bakal dibalas dengan cepat. Percaya deh nggak ada usaha yang mengkhianati hasil."
KAMU SEDANG MEMBACA
"𝓜𝓮𝓪𝓷𝓲𝓷𝓰𝓵𝓮𝓼𝓼"
Fanfiction"Batu besar yang keras akan lapuk jika terus-menerus ditetesi air hujan. Begitupun dengan hati yang awalnya keras, dingin, dan tak tersentuh akan melunak jika kita beri kelembutan." -Davira Nadine Camelia- "Dia tidak akan pergikan? Setelah sekian...