10. Ketika Tatapan Mata Kita Bertemu

5K 764 54
                                    

Akhirnya Rose mendapatkan hukuman 10 kali lari lapangan. Kalau lapangannya kecil sih gak masalah, tapi lapangannya luas banget. Namun, Rose tetap menjalaninya dengan hati yang bahagia karena ini berhubungan dengan Jaehyun.

Rose sama sekali gak marah ke Jaehyun, malahan dia senang kalau melihat respon Jaehyun. Mungkin dia berusaha memberikan perhatiannya dengan cara seperti itu. Rose hanya berpikir positif saja dengan mengira bahwa Jaehyun melakukan ini semata-mata buat menegurnya dari kesalahan yang ia perbuat sehingga kedepannya Rose tidak akan mengulangi kesalahan yang sama.

Itu artinya Jaehyun masih peduli padanya meski caranya kasar. Kalian pasti juga pernah salah paham dengan sikap kedua orang tua kalian dulu semasa kecil.

Kalian pikir orang tua yang suka marahin anaknya itu gak sayang sama anaknya, justru orang tua yang seperti itulah yang sayang sama anaknya. Sama kayak situasi yang Rose dan Jaehyun hadapi sekarang.

Gimana bisa benci kalau sekarang Rose merasa bahwa dirinya semakin menyukai Jaehyun? Bahkan semakin dalam.

"ROSEANNE PARK, PERHATIKAN LANGKAHMU! JANGAN BERMAIN-MAIN," teriak Ri saem galak. Pria itu senantiasa menatap arlojinya sembari menghitung sudah berapa kali Rose barlari.

Rose mengatur nafasnya kemudian kembali berlari sembari mengingat Jaehyun.

"Jaehyun, Jaehyun, Jaehyun.." katanya berulang kali selama berlari sesekali tersenyum sumringah. Mungkin orang yang melihat rasa optimis Rose akan berpikir begini, 'Kok bisa ada orang kayak kamu sih, Rose?'

❤❤❤

Rose melangkah tertatih-tatih menuju kelas. Ia berusaha melangkah secepat yang ia bisa supaya bisa segera melihat Jaehyun. Ia butuh mengisi energinya dengan melihat pria itu.

Namun, setibanya di kelas Rose tidak melihat Jaehyun ada dibangkunya. Ia mengernyit bingung dan menanyainya ke Jennie. "Jen, lo lihat Jaehyun nggak?"

"Siapa tuh gak kenal," sinis Jennie yang emang gak suka sama manusia berwajah datar itu karena dia memperlakukan sahabatnya persis seperti binatang.

"Ishhh, serius!" sela Rose yang berdecak kesal.

"Otak lo kayaknya emang butuh di sterilkan deh. Udah diinjak-injak masih aja gak jerah-jerah. Lo gak benci ke dia meski cuma sedikit?" gerutu Jennie yang gemes sama kebodohannya Rose. Entah harus gimana lagi membuat gadis itu sadar.

"Malah makin Cinta," sahut Rose yang memekik histeris. Jennie menatapnya dengan tatapan jijik, "Sana lo ah jauh-jauh, kayaknya lo bukan Rose temen yang gue kenal kayak biasanya deh," sahut Wendy yang mendengar percakapan di antara Rose dan Jennie.

Rose memutar bola matanya kesal. Terus Rose menoleh natap Irene sama Jisoo. Baru aja dia mau buka mulut, kedua wanita itu mendelik tajam ke arahnya. "Jangan jadi orang bego deh Rose. Kita gak bakalan biarin lo jatuh ke tangan orang yang salah!" dengus Irene. Mendengar itu Rose mengerucutkan bibirnya.

"Kamu ini gemesin ya," sahut seseorang di belakang Rose. Ia menoleh ke tempat duduk diseberang mejanya dan melihat seorang cowok yang kayaknya gak asing tapi Rose lupa pernah ketemu dimana.

"Ini aku Kim Mingyu yang pernah ketemu kamu di depan uks, inget nggak?" tanya Mingyu yang menyengir gak jelas.

Rose menatap Mingyu dengan tatapan aneh, "Perasaan gue gak nanyak nama lo deh," bingung Rose yang kemudian menatap Mingyu gak suka karena asal mengomentarinya dengan tiba-tiba, kenal aja enggak.

"Emangnya kalau memperkenalkan diri harus pakai di tanya dulu?" Mingyu terkekeh dan tidak mampu mengalihkan tatapannya dari Rose.

Rose mengedikkan bahunya, "Lagian gue gak peduli sih harus tau nama lo atau nggak," cuek Rose. Mingyu tersenyum smirk, "Apa kamu memang seangkuh ini? Bukankah harusnya kamu menyambutku dengan baik sebagai teman baru?" ujarnya penuh harap.

Foolish Love [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang