Walau hanya sekedar mengandalkan tatap muka, Syeina masih tetap mengagumi Zeno sampai berbulan-bulan lamanya, tanpa Syeina sadari. Tanpa komunikasi lewat chat atau sebagainya, Sye tetap menikmati cintanya yang sepihak itu. Terkadang Sye hanya menikung Zeno di sela-sela setiap doanya. Karena jika bukan urusan kuliam, Syeina tidak berani untuk memulai komunikasi lewat chat. Sye merasa dia akan mengganggu dan takut Zeno tidak akan membalas pesannya.
Satu Minggu terakhir ini Syeina sering kali memergoki Zeno yanh sedang menatapnya. Syeina takut jika itu hanya sekedar halusinasinya saja yang terlalu berharap akan feedback Zeno. Tetapi, sebelum bermain uno mereka memilih untuk makan malam terlebih dulu.
Zeno, Adit, Putra, Dhani, Amell, Melly dan Syeina bisa dibilang mereka satu geng. Mereka mempunyai janji setelah maghrib akan bermain ke kosan Syeina. Dengan niatnya Syeina membeli mainan Uno kartu dan mic bluetooth, agar lebih seru dan rame ketika berkumpul. Sebelum bermaim uno, mereka lebih memilih untuk makan malam bersama terlebih dahulu.
Mereka menitip makan kepada Amell dan Melly, Zeno dan yang lainnya sudah di kosan Syeina, karena kosan mereka lumayan dekat. Sedangkan Amell dan Melli kosannya jauh dan banyak melewati tempat-tempat makan. Amell dan Melly bisa terbilang sudah dekat dengan Syeina. Terkadang mereka selalu berkumpul hanya bertiga.
"Sye yang beli makan siapa?" Tanya Adit yang sudah kelaparan.
"Amell sama Melly dit, soalnya mereka banyak ngelewatin tempat-tempat makan" jawab Syeina.
"Coba chat donk Sye, udah sampe mana, masih apa. Aku uda laper nihhh" Adit yang merengek sambil mengelus-elus perutnya.
"Oke bentar aku chat" balas Syeina.
Sambil menunggu Amell dan Melly datang, mereka mencari kesibukan-kesibukan. Adit memilih berkarauke di mic bkuetooh dan youtube. Sedangkan Putra dan Dhani, mereka lebih memilih untuk bermain game. Zeno dan Syeina hanya mendengarkan lagu-lagu Adit.
"Dit, pakai hp aku ajalah ngeyoutube nya. Gak ngerti aku lagu-laguan begini" protes Zeno, karena lagu yang dibawakan Adit lagu inggris saja.
"hilihhh... dasar pak tua. nihh" Adit meledek sambil mematikan sambungan bluetooh nya.
Zeno mengganti lagunya dengan lagu-lagu jadul, disamping itu Syeina memperhatikan lagu-lagu yang dipilih Zeno. Untuk dia download nanti, agar terus kefikiran Zeno.
Beberapa menit kemudian Amell dan Melly datang sambil membawa makan malam mereka. Semua orang langsung berkumpul di ruang depan, mereka duduk di lantai untuk menikmati makan dan kebersamaannya.
"Nih guys pesanan kalian, maaf lama ngantri banget soalnya" kata Melly sambil membagikan makanannya.
"Oke mari kita santap" Adit yang sudah kelaparan.
"Santap-santap, makasih dulu donk" Ledek Amell.
"Hahahah... terimakasih ya kalian" ucap Zeno.
"iya-iya deh terimakasih" jawab Adit yang agak murung karena dia sudah kelaparan sampai lupa bilang terimakasih.
"Haha, ya sama-sama" balas Amell.
Setelah selesai makan malam, mereka akan bermain Uno Kartu. Akan tetapi mereka menunggu Farhan yang masih dalam perjalanan. Dikarenakan kosan Farhan lumayan jauh, jadi dia menyusul telat.
Lagi-lagi celetuk Adit "Abangku Zeno, kamukan tertua diantara kita-kita nih. Ceritain dong masa lalunya, biar gak terlalu bete nunggu Farhan"
Ucap para wanita yang kepo "setuju setuju tuh hehehe"
"Cerita apa guysss" jawab Zeno.
"Apa ajalah, yang senang, yang sedih, yang lucu, yang tidak dilupakan sekalipun" Adit yang keukeuh kepo.
Sedangkan Putra dan Dhani kembali melanjutkan bermain game.
Adit benar-benar mewakili perasaan Syeina yang begitu penasaran dengan masa lalu Zeno, terutama tentang hubungan percintaannya.
"Yasudah oke, biar aku ingat-ingat dulu" jawab Zeno sambil berfikir keras mengingat masa lalunya. Zeno kebingungan cerita apa yabg harus ia ceritakan kepada teman-temannya itu.
----------------------------------------------------------------------------
Ada apa dengan masa lalu Zeno?
Mengapa Syeina terkejut?
KAMU SEDANG MEMBACA
Mencintai Sendirian Adalah Tantangan
RomanceMencintai sendirian memang sakit, tetapi Syeina selalu percaya ketika suatu kebetulan ada di pihaknya itu akan menyenangkan. Tapi... mungkin inilah tantangan nya mencintai sendirian. Yang dimana, di detik berikutnya masih banyak tantangan lainnya. D...