"Aku harus cerita apa guys bingung... coba deh kalian tanya aku saja nanti aku jawab" Zeno bingung.
Semua terdiam ...
"No, aku liat kamu rajin banget ke masjid. Tips nya gimana si?" Tanya Syeina yang memang penasaran dari dulu.
"Hahahah... aku tobat itu wkwk. Aku hanya memperbaiki diri saja, agar lebi baik dari masa-masa dulu yang lumayan kelam" jawab Zeno sambil tertawa kecil.
"Memang masa lalu kamu kenapa? maaf ya kepo banget emang" Syeina yang semakin penasaran.
"Kalem-kalem Sye. Setiap orang punya cerita masa lalu nya masing-masing, entah itu yang indah ataupun yang buruk. Kebetulan masa laluku tentang pergaulan tidak begitu indah, bisa terbilang lumayan buruk. Eitttss... sebelum aku lanjut cerita tapi ini jangan dicontoh ya sama kalian" Zeno menghentikan ceritanya.
"iya-iya siap" jawab Syeina, Adit, Amell, dan Melly.
"Oke aku lanjut... Dulu aku perokok, aku pernah mencoba minum-minuman layaknya pergaulan anak muda sekarang, mungkin ga semuanya tapi pasti ada. Tapi dengan seiring berjalannya waktu dan niat yang sungguh-sungguh aku bisa meninggalkan itu semua. Jadi buat kalian para cowok jangan coba-coba deh, walaupun cuma rokok, apalagi yang melenceng lainnya" Zeno memperjelas sekaligus menyudahu ceritanya. Karena teman-temannya masih tergolong sangat muda, dia tau batasan untuk cerita masa lalunya.
"Kamu anak bad boy kah dulunya?" Tanya Amell.
"Haha yaaa bisa dibilang lah sedikit bad boys wkwk..." Jawab Zeno sambil tertawa.
"Bad boy? Apakah pacarmu dulu banyak No? Apa kamu playboy juga?" Sederet pertanyaan dari Melly.
"Pertanyaan Melly mewakili banget wkwk" Syeina berbicara dalam hatinya.
"Haha tidak kalau masalah cewe, hal-hal yang lain mungkin yang bisa terbilang bad boy nya" jawab Zeno.
"Legaaaa, syukurlah" Lagi-lagi Syeina berbicara sendiri di dalam hatinya. ia merasa Lega setelah mendengar jawaban dari Zeno.
"eh Farhan datang guys" ucap Amell.
"Maaf guys telat" Farhan meminta maaf sambil bersalaman satu sama lain.
"Yaudah yookkk main Uno" Adit yang bersemangat.
Mereka bersiap-siap dengan duduk melingkar. Syeina sedang mengambil Uno kartu di dalam kamarnya. Tidak lupa Sye juga membawa bedak tabuk untuk punishment nya agar lebih seru.
"Nih Dit kamu yang bagiin" Syeina memberi Kartu Uno nya kepada Adit dan ia langsung duduk. Tanpa Sye sadari, dia duduk di samping Zeno.
"Nahh ini bedak tabur untuk yang lalah nanti. Yang kalah kita coret-coret wajahnya pakai bedak. Setujuuu?" Syeina memberi usul sambil menunjukan bedak taburnya.
"Setujuuu" jawab teman-temannya.
"Untung gak pakai lipstick juga" saut Putra.
"Gaaakkk, lipstick ku mehong" jawab Syeina, dan teman-temannya pun tertawa mendengar jawaban Syeina.
Anna keluar dari kamarnya. Syeina pun mengajak Anna ikut bermain. Anna adalah orang super humble dan cepat akrab dengan orang baru, seperti Syeina. Anna juga tidak malu untuk menyapa duluan teman-teman Syeina.
"Na, ayok ikut main" ajak Syeina.
"Emang boleh nihh?" Tanya Anna.
"Boleh, ayok gabung aja mumpung belum mulai" jawab Amell.
"Okedeh" Anna pun menghampiri mereka.
Syeina tersadar, ternyata dia duduk disamping Zeno. Dia sangat senang dengan kebetulan malam itu. Sye senang bisa melihat Zeno lebih dekat, bisa tertawa bersama, bisa bercanda sekaligus mengobrol sangat dekat. Syeina benar-benar mensyukuri kebetulan malam itu. Walaupun lagi-lagi Syeina tidak bisa mengatur detak jantungnya, yang seringkali berdebar kencang. Syeina selalu mensyukuri di setiap kebetulan yang ada dipihaknya, Syeina bersyukur walaupun hanya dirinya sendiri yang memiliki perasaan, walaupun hanya dirinya sendiri yang merasakan.
Syeina dan Zeno berkali-kali kalah dalam permainan. Tapi Sye senang, dia bisa mencoret-coret wajah Zeno dan Zeno mencoret-coret wajahnya. Bisa dibilang kekalahan terindah bagi Sye.
Syeina sadar akan sikapnya yang mengagumi Zeno diam-diam. Lebih baik dia tetap menyembunyikan perasaannya itu di dalam senyap, agar pertemanannya tetap terjaga. Sye tidak ingin gegabah memberitahu perasaannya kepada Zeno, Sye takut setelah itu selain pertemanannya yang renggang, juga Sye akan canggung semakin jauh dengan Zeno.
Sejauh ini, mencintai diam-diam dan sepihak masih menyenangkan untuk Sye.
Jam sudah menunjukan pukul 21.30 wib, mereka menyudahi permainannya dan bersiap-siap untuk pulang ke kosan masing-masing.
"Sye, kita-kita pulang dulu yaaa" pamit Melly dan di susul dengan teman-temannya yang lain.
"Hati-hati ya guys, thanks for tonight ya" jawab Sye sambil melambaikan tangannya.
Sebelum masuk kamar, Sye membersihkan dan membereskan ruang delan terlebih dahulu. Karena sangat kotor bekas bedak tabur permainan tadi. Anna pun menunggu Syeina di kursi.
"Sye, aku bantu doa ya hahah" ledek Anna.
"Dasarrr... eh Na mau tau gak?"
"Apa-apa cuy?" Anna penasaran.
"Kamu tau Zeno temanku tadi?" Anna sedikit memberi spoiler.
"Oh yang paling tua itu ya, yang duduknya disamping kamu?" Jawab Anna.
"Betulll... aku suka sama dia. tapi sssttttt jangan bilang siapa-siapa hehe" Syeina dan Anna selalu terbuka satu sama lain, apalagi masalah laki-laki yang dikaguminya.
"Hah? Serius Sye?" Anna merasa kaget mendengar ungkapan Sye.
"iya ihhh sssttt... aku suka dia, tapi dianya gatau. Tapi cukup bagiku sekedar mengaguminya" Syeina memperjelas perasaannya itu.
"Haha... cieeeee" ledek Anna.
"Jangan kasih tau siapa-siapa ya, gak ada yang tau selain kamu"
"Haha siappp... kayak ke siapa aja kamu. Yaudah aku masuk kamar duluan ya, udah ngantuk nih. Kamu tinggal sedikit lagi kan?" Anna sambil menguap.
"iya, thanks ya udah nungguin" jawab Sye.
"Oke bye" Anna sambil menutup pintunya.
Syeina pun menyusul masuk kamar, tidak lupa cuci tangan, cuci kaki, cuci muka, lalu rebahan dengan terpejam sampai tertidur nyenyak dengan membawa kenangan indah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mencintai Sendirian Adalah Tantangan
RomanceMencintai sendirian memang sakit, tetapi Syeina selalu percaya ketika suatu kebetulan ada di pihaknya itu akan menyenangkan. Tapi... mungkin inilah tantangan nya mencintai sendirian. Yang dimana, di detik berikutnya masih banyak tantangan lainnya. D...