"Namanya juga manusia, suka membesar-besarkan masalah, apalagi sampai menjatuhkan orang lain. Tugas kita hanya perlu menutup telingan dengan kedua tangan."
-Aretha Khanza PradiptaGadis berambut panjang itu menuruni tangga dengan tergesa-gesa, sambil merapihkan seragam yang ia kenakan dan menenteng tas di lengannya.
"Ayah kemana bun?" Tanya Aretha sambil mengambil roti yang ada di meja makan.
"Ayah tadi berangkat duluan, hari ini ada jadwal meeting, kamu sih lama jadi ketinggalan ayah deh." Jelas Athaya -Bunda Aretha.
"Terus aku gimana dong bun?" Tanya Aretha.
"Kamu berangkat sama Agam aja ya, biar bunda yang telpon Agam."
"Boleh deh bun." Jawab Aretha.
Hanya membutuhkan waktu 5 menit untuk Agam sampai di depan rumah Aretha. Aretha yang sedari tadi menunggu Agam langsung menghampiri Agam yang berada di luar gerbang rumah Aretha.
"Udah pamit sama Bunda?" Tanya Agam lembut.
Aretha menganggukan kepalanya "Udah tadi. Bunda lagi di dapur katanya kalau Agam udah dateng disuruh langsung berangkat aja takut kesiangan." Jelas Aretha.
"Itu bunda yang ngomong apa kamu yang takut kesiangan?" Agam menggoda Aretha.
"Bunda kok yang ngomong gitu." Jawab Aretha cepat.
"Iya iya." Balas Agam sambil mengacak pelan rambut Aretha "Ya udah ayo masuk." Agam membukakan pintu mobil untuk Aretha lalu berlari menuju pintu sebelahnya.
Setelah menempuh perjalan sekitar 20 menit akhirnya Aretha dan Agam sampai di SMA Garuda.
"Gam hari ini lo latihan futsal?" Tanya Aretha setelah mereka berdua turun dari mobil Agam.
Agam berjalan disamping Aretha sambil merangkul bahu Aretha "Iya kenapa Tha? Lo gak mau nungguin gue?" Tanya Agam.
"Iya gue lagi males, terus nanti gue pulangnya gimana?"
"Lo pulang bareng Adrian aja, nanti gue yang ngomong sama dia." Saran Agam
Aretha mendelik ke arah Agam, sambil memukul bahu Agam, Aretha berucap kesal "Lo gila ya Gam nitipin gue ke si Adrian?"
Agam menatap Aretha bingung "Emang ada yang salah?"
"Lo kan tau gue gak akur sama temen lo yang satu itu." Jawab Aretha kesal
"Tapi kan.." belum selasai Agam berucap Aretha langsung pergi meninggalkan Agam "Tha.. Aretha.."
Agam berlari mengerjar Aretha yang sudah memasuki kelas. Bianca dan kedua temannya yang sedang berdiri di depan kelas Aretha langsung menghadang Agam yang akan masuk kelas Aretha.
"Minggir, gue mau ketemu Aretha." Titah Agam kepada Bianca.
"Aretha lagi sibuk sama temennya, mending lo sama gue aja." Ucap Bianca sambil memegang lengan Agam.
"Apa sih lo? Lo pikir gue mau sama lo?" Kata Agam kasar.
"Lo jahat Agam, apa sih yang bikin lo mau sama si serangga itu?" Teriak Bianca keras.
Aretha memperhatikan perdebatan itu dari dalam kelasnya.
"Lo gak samperin mereka Tha?" Tanya Agatha
Aretha hanya menggelengkan kepalanya "Agam bisa kok menghandle cewek itu."
"Tapi itu cewek keterlaluan Tha." Kata Kayla
"Ayo kita samperin aja Tha!" Ajak Tiara
"Jangan!" Ujar Safira
Keempat pasang mata itu menatap Safira nyalang.
"Eh? maksud aku jangan buat keributan nanti kita dipanggil sama guru BK" jelas Safira.
Aretha bangun dari tempat duduknya berjalan santai menuju Agam dan Bianca, diikuti keempat temannya.
"Agam, udah ayo!" Ajak Aretha
"Tapi Tha dia udah ngejelekin lo." Ujar Agam
"Namanya juga manusia, suka membesar-bedarkan masalah, apalagi sampai menjatuhkan orang lain. Tugas kita hanya perlu menutup telingan dengan kedua tangan." Ucap Aretha tegas. Mengaitkan jari-jari Agam ke sela jarinya.
"Gue mau ngomong dulu sama Agam sebentar, kalian masuk duluan aja." Kata Aretha sambil berlalu pergi meninggalkan keempat temannya."
Aretha mengajak Agam pergi ke taman sekolah yang terletak di belakan perpustakaan.
"5 menit lagi masuk kelas, lo mau ngomong apa?" Tanya Agam tanpa basa-basi.
"Gue gak suka lo kaya tadi." Kata Aretha
"Gue cuma mau belain lo, gue gak mau lo disakitin sama Bianca terus-terusan." Balas Agam kesal
"Lo lebay Gam!" Celetuk Aretha membuat Agam naik pitam.
"Lo bilang ini lebay? Gue ngelakuin ini karena gue sayang sama lo Aretha, gue gak mau kita debat cuma karena ini. Gue ke kelas duluan." Agam berlalu pergi meninggalkan Aretha.
Sepeninggalan Agam, Aretha berdiri terpaku di tempatnya sambil memegang bagian dadanya yang terasa sakit.
"Gue cuma gak mau bikin orang sakit hati disisa umur gue yang udah tinggal sebentar lagi." Batin Aretha.
🍁🍁🍁
Hii readers❤️ semoga kalian suka ya sama cerita pertama ku. Jangan lupa tinggalkan jejak dengan memberi vote.
Terimakasih❤️❤️❤️Salam sayang❤️
Alisaindr.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARETHA
Teen FictionAretha yang selalu terlihat ceria ternyata menyimpan banyak luka yang selalu dia sembunyikan. "Biar orang lain melihatku sebagai gadis yang ceria saja, jangan sebagai Aretha yang menyedihkan." -Aretha Khanza Pradipta Tapi sepintar apapun Aretha men...