🌷🌷🌷
Semesta sengaja membuat mu jatuh,
bukan karena ingin
mendengarkanmu mengeluh.
Ia hanya ingin kamu belajar
bagaimana cara bangkit dari rasa sakit.Aretha terduduk lemah di pinggiran jalan, ia merasa terpukul dengan hasil pemeriksaan kesehatannya.
Sepertinya langit sore ini mewakili perasaannya yang sangat hancur, hanya awan kelabu yang menemaninya. Tak lama bulir bening dari langit berjatuhan mengenai Aretha, semakin lama semakin banyak bulir bulir itu jatuh. Aretha tak berniat untuk beranjak dari tempatnya disaat orang-orang sibuk berlarian mencari tempat untuk berteduh.
Aretha menangis sekuat kuatnya, menumpahkan segala kesedihannya. Aretha ingin menyarah.
"Kenapa harus aku??" Teriaknya dibawah derasnya air hujan.
"Dari sekian banyak orang kenapa harus aku?" Tanya Aretha entah pada siapa.
"Semesta Aretha gak sanggup" ucapnya lemah.
"Bunda Aretha gak kuat bunda, Aretha mau ikut bunda" lirihnya pelan.
Saat Aretha sedang tertunduk menangis, tiba-tiba ada sesuatu yang melindungi dirinya dari derasnya hujan. Dengan cepat Aretha mendongak untuk melihat apa yang melindunginya itu. Aretha terkejut dengan cepat dia bangkit dari duduknya dan langsung mengubah raut wajahnya menyembunyikan kesedihannya. Orang itu langsung memeluk Aretha khawatir. Ya, orang itu adalah Agam. Laki-laki yang selalu melindungi Aretha selain ayahnya.
***
Agam melihat keluar jendela rumahnya, menatap langit yang sebentar lagi akan menumpahkan bulir bulir beningnya.
Agam merasa cemas tapi entah apa yang ia cemaskan. Ia mengusap wajahnya gusar. Agam menutup kembali gorden jendelanya.
Ia berjalan menuju ruang keluarga, ia melihat mama, papa dan adik perempuannya yang baru bisa berjalan itu tengah asik mengunyah biskuit kesukaannya. Agam memperhatikan mereka dari anak tangga terakhir. Mamanya yang menyadari kehadiran Agam merasa aneh dengan raut wajahnya yang terlihat gelisah.
"Agam sini, kamu ngapain ngeliatin aja disitu?" Tanya mama nya.
Agam segera menghampiri mereka."Kamu kenapa? Mama perhatiin kayanya kamu lagi gelisah?" Tanya Liani
"Gapapa kok mah, Agam cuma lagi ngerasa bingung aja, Agam ngerasa cemas tapi gak tau apa yang Agam cemasin" Jawab Agam
"Mungkin karena diluar mau hujan, kamu kan dari kecil kalau setiap hujan pasti ngerasa takut." Kata Liani
"Agam itu gak takut hujan mama, Agam itu takutnya sama petir" Ralatnya pada ucapan Liani
Tak lama terdengar air hujan yang turun dengan sangat deras. Agam langsung teringat Aretha, dengan cepat Agam menggambil ponselnya untuk menghubungi Aretha.
Calling ArethaKhanza...
(Nomer yang anda tuju sedang berada diluar jangkauan)
Berkali-kali Agam mencoba menghubungi Aretha namu tetap saja percuma ponsel Aretha tidak aktif.
Agam segera menghubungi Malik -ayahnya Aretha.
Saat panggilan sudah terhubung terdengar suara Malik disebrang sana."Hallo Gam, ada apa?"
"Hallo om, Agam
mau nanyain
Aretha om, hp Aretha gak aktif,
Aretha lagi sama om gak?""Om juga dari tadi
nyariin dia,
Tadi dia pamit sama om,
katanya mau keluar sebentar
tapi sampe sekarang
Aretha belum pulang juga"Mendengar jawaban dari Malik, Agam langsung dibuat khawatir, Agam menyudahi panggilannya.
Segera meminta izin kepada orang tuanya untuk mencari Aretha.Agam mengemudikan mobilnya menerobos hujan yang begitu deras. Dalam hatinya ia merapalkan do'a agar orang yang sedang ia cari baik-baik saja.
Diperjalanan Agam menghubungi teman-temannya Aretha, berharap salah satu diantara mereka ada yang sedang bersama dengan Aretha. Namun usahanya nihil, tak satu pun temannya Aretha tahu dimana Aretha sekarang.
Agam semakin khawatir dibuatnya, sambil mengemudikan mobilnya ia terus merapalkan do'a do'a beraharap tidak terjadi apa-apa dengan Aretha.
Agam melihat seorang gadis tengah duduk di pinggir jalan sambil memeluk lututnya membiarkan tubuhnya yang mungil itu basah kuyup terkena air hujan. Agam mengenali gadis itu. Ya! Dia Aretha gadis yang sedang ia cari, Agam segera memarkirkan mobilnya dipinggir jalan. Ia perhatikan bahunya Aretha bergetar seperti sedang menangis. Agam langsung mengambil payung dijok belakang dan berlari menghampiri Aretha.
"Lo kenapa Tha? Kenapa lo hujan hujanan gini?" Tanya Agam.
"Gue gapapa kok Gam, kangen aja maen hujan begini" ucap Aretha memaksakan tersenyum
Agam melihat mata Aretha yang sembab, Agam tahu Aretha habis menangis. "Gue tau lo lagi nyembunyiin sesuatu dari gue, lo bisa bohongin dunia, tapi lo gak bisa bohongin gue Tha."
"Kalau lo punya masalah jangan ditanggung sendirian, lo boleh berbagi sama gue Tha, gue siap bantu selagi gue bisa." Ucap Agam dibawah derasnya hujan.
Agam memeluk Aretha, membiarkan Aretha menangis dipelukannya. Tak peduli dengan orang-orang yang memperhatikan mereka.
"Kita pulang ya, tubuh lo menggigil." Ucap Agam ditelinga Aretha
***
Semoga kalian suka yaaa❤️❤️❤️
Salam sayang
Alisaindr
KAMU SEDANG MEMBACA
ARETHA
Teen FictionAretha yang selalu terlihat ceria ternyata menyimpan banyak luka yang selalu dia sembunyikan. "Biar orang lain melihatku sebagai gadis yang ceria saja, jangan sebagai Aretha yang menyedihkan." -Aretha Khanza Pradipta Tapi sepintar apapun Aretha men...