hai, ini revisi lagi.
Sabtu adalah hari yang ditunggu semua pelajar, karena mereka bisa bersantai tanpa harus mengerjakan tugas dan mandi.
Sama seperti seorang perempuan cantik yang masih asik menjelajahi dunia mimpi nya dan menghiraukan cahaya matahari yang mulai menembus gordennya.
"AQUENNA BANGUN, KATANYA MAU NEMENIN MAMI KE MALL" teriak seorang wanita paruh baya, yang sering di panggil mami Sally itu.
karena teriakan yang luar biasa menggelegar itu, Aquenna dengan terpaksa membuka matanya.
"IYA 20 MENIT, AKU KEBAWAH" balas Aquenna teriak.
Setelah selesai dengan mandi dan baju. Aquenna mengoles sedikit lip gloss, dan dia selesai.
"morning mam" sapa Aquenna sambil menghampiri mami Sally yang berada di sofa ruang tamu.
"akhirnya kamu selesai hibernasi nya" sindir mami Sally dengan ekspresi jengkel.
"sorry mami" kata Aquenna, dengan memasang muka polos tak berdosa.
"ya ya, ayo pergi" ajak mami Sally.
Setelah menempuh jarak sekitar 45 menit, mereka sampai.
"Na,mami mau ke store elektronik dulu ya". pamit mami Sally.
Karena Aquenna lagi pengen nambah koleksi novelnya, dia memutuskan untuk ke toko buku.
Pertama kali dia mendorong pintu kaca toko itu, wangi buku sudah memasuki indra penciumannya.
Dia menelusuri setiap rak dan pilihannya jatuh ke rak yang berisi tentang novel romance anak remaja.
Setelah memilih Aquenna memutuskan untuk membeli 4 novel. Karena fokusnya pada handphone saat sedang berjalan, Aquenna tidak melihat didepan ada orang yang sedang melihat handphone juga.
Bruk...awss
"pake mata dong" kesal Aquenna sambil memunguti buku yang terjatuh, tanpa sepatah kata pun Aquenna meninggalkan tempat terjadi tabrak menabrak itu.
Setelah mendapat pesan, kalau mami tercinta nya sedang nongki di cafe, Aquenna segera menyusul.
lonceng dipintu cafe berbunyi, Aquenna mengedarkan pandangannya untuk mencari mami Sally.
"mom" panggil Aquenna setelah sampai dihadapan mami Sally.
"aduh anak cantik mami, kemana aja?" tanya mami Sally, yang dijawab oleh Aquenna dengan mengangkat barang bawaannya.
"oh" balas mami Sally, "mom bisa pulang sekarang?" tanya Aquenna.
"kenapa, Aquenna kan ini malming loh, biar sama mami sekali kali. Kamu dirumah aja ga ada pacarnya" ini pernyataan bukan, pertanyaan membuat Aquenna hanya diam tak menjawab.
"aku ketoilet dulu" izin Aquenna
Setelah selesai dengan urusan setoran ditoilet, Aquenna memutuskan untuk keluar dari toilet.
"mba" panggil seseorang pria saat Aquenna berada diluar toilet.
"apa?"jawab Aquenna cuek
"mba lihat, tas ditoilet perempuan ga? diwastafelnya mba" tanya pria itu.
"ga lihat" balas Aquenna dan memutuskan untuk pergi menemui mami Sally, tapi sebelum langkahnya genap selangkah. Pria itu menahan tangannya, membuat Aquenna berhenti. Aquenna membalikkan badannya dan melepas tangannya yang dipegang pria itu.
"tolong mba, saya minta tolong di cek itu tas ade saya" pinta pria itu.
Karena Aquenna sedang dalam mood yang baik, Aquenna kembali ketoilet itu tanpa sepatah kata.
Setelah menemukan tas di wastafel Aquenna langsung membawanya keluar.
"nih" Aquenna langsung menyerahkan tas ke tangan pria itu.
"Makasih ya, kayanya kita seumuran. Gue Delvin" ucap Delvin sambil mengulurkan tangan.
Aquenna hanya melirik uluran tangan itu, "Aquenna" ucap Aquenna lalu pergi.
"nama yang bagus" ucap Delvin kecil
Setelah kejadian ditoilet tadi, Aquenna jadi ingin sekali pulang. Jika tadi hanya ingin sekarang ingin sekali.
"ayo mami pulang, ga mood" ajak Aquenna dan langsung membawa belanjaannya juga tas nya.
"kenapa na?" tanya mami Sally sambil merapikan barang belanjaan nya dan meminta bill.
Aquenna tidak menjawab tapi dia hanya dia, entah fokus dengan siapa.
Mami Sally yang melihat itu hanya menghela nafas, lalu dengan cepat membayar.
"ayo pulang". kata mami Sally setelah selesai membayar.
Diperjalanan pulang, Aquenna hanya diam dengan menatap keluar jendela.
Kejadian satu tahun lalu seakan masih membekas hebat di ingatannya.
Aquenna menghela nafas, saat dilihat hujan mulai turun membasahi bumi.
Hujan itu menjadi saksi bisu, saat kebahagiaannya maupun kecewanya. Hujan menyimpan kenangan tersendiri untuk Aquenna.
hai, maaf banget karena revisi.
Emang labil banget aku ini.maaf dan terimakasih kalian masih mau tetap baca 🧡
KAMU SEDANG MEMBACA
Aquenna (pending)
General FictionO N G O I N G 🦋 Dia seperti malam yang kehilangan bintangnya, senyum manis yang biasa terukir seolah hilang ditelan kegelapan hatinya. Apakah cahayanya akan kembali? Atau akankah ada pengganti untuk cahaya nya yang telah pergi? ➳ 𝒌𝒆𝒑𝒆𝒓𝒈𝒊�...