2

410 40 0
                                    

"halo selamat da—eh kak sandy,mau apa?"

satria,mengucapkan kalimat yang sudah menjadi kesehariannya saat mendengar bel tanpa pintu terbuka berbunyi

"mau cetak ini, bisa dek?"sandy memberikkan flashdisk hello kitty milik warsa pada seungmin

"punya kak warsa ya?" satria memastikan pada sandy

"iya, kok tau?" sandy bertanya basa basi untuk mencairkan suasana

satria tidak menjawab, ia langsung menancapkan flashdisk tersebut di laptopnya dan memunculkan file-file milik warsa

"yang ini kak?" satria menunjuk sebuah file yang bernama 'brosur'

"iya, cepetan ya dek" rian agak gregetan dengan satria yang bergerak agak lambat

satria langsung menekan opsi print dan mencetak brosur tersebut menjadi beberapa lembar

setelah semua tercetak, satria langsung memberikan brosur tersebut beserta flashdisk warsa pada sandy

"ini ya kak sandy, gratis khusus untuk kak warsa." ucap satria sambil memberikan brosur tadi kepada sandy

"trims ya!" ucap sandy sambil melambaikan tangannya pada satria. lalu menghidupkan motornya dan kembali pulang ke kost-nya

di kost

rian sedang duduk di sofa ruang tengah sambil menunggu dika mengangkat telepon darinya

"halo kak?"

"nonton film yuk"

"boleh tuh! dika otw ya!"

"oke" rian lalu menaruh ponselnya di meja dan pergi ke kamar warsa.

rian melihat warsa sedang tertidur karena kelelahan seusai menangis di bawah selimut pink nya

rian pun menghampiri warsa dan mengelus surai hitam milik warsa dengan lembut lalu berkata;

"kamu gak sendiri kok dek, mas juga sama kayak kamu."

sesudah berkata seperti itu, bel kost berbunyi,menandakan ada orang yang datang

rian langsung berlari ke pintu depan dan membukakan pintu bagi calon kekasihnya tersebut

saat rian membuka pintu, rasanya jantungnya sudah mau copot saja, karena penampilan dika.

dika terlihat sangat menggemaskan di mata rian membuat rian reflek memeluk dika di depan pintu masuk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

dika terlihat sangat menggemaskan di mata rian membuat rian reflek memeluk dika di depan pintu masuk.

dika pun membalas pelukan rian tak kalah erat.

"kenapa kak? tumben peluk-peluk"

Suara dika menyadarkan rian. Rian lalu langsung melepas pelukannya dan tersenyum canggung

"ga-gapapa pengen aja"

"aku ga boleh masuk kak?" tanya dika melihat rian yang menghalangi pintu

Rian langsung memberi jalan bagi dika untuk masuk.

Dika lalu masuk dan berlalu ke dapur untuk mencari minuman

Rian pun langsung menyusul dika ke dapur

Di dapur, Rian melihat Dika yang kesulitan mengambil air dari dispenser

"yaampun dek, bukan gitu caranya" kata rian sambil mengambil gelas dika

Rian lalu mengisi gelas milik dika dan memberikannya kepada dika.

"makasi kak"

Rian mendadak memeluk dika dari belakang, membuat yang lebih muda terkejut dan keselek

rian langsung melepaskan pelukannya dan meminta maaf.

Tiba-tiba pintu terbuka dan menampilkan sosok sandy yang membawa banyak sekali brosur

Rian langsung membatin 'untung ga keciduk'

sandy menaruh brosur tersebut di meja ruang tengah, lalu mencari rian yang ternyata ada di dapur dengan dika

"lo siapa? sandy bertanya sambil menunjuk ke dika

"temen" rian menjawab tanpa menatap mata sandy

"kalo mau bawa temen, ijin dulu sama gue. btw, ini nanti lo yang tempel ya. mager gue soalnya"

"siap san"

sandy berlalu menuju kamarnya, dan rian kembali ke posisi seperti sebelumnya, yaitu memeluk dika dari belakang

"ayo jalan-jalan, sambil nyebarin brosur"

"o-oke ayok!"

tbc.





Rough {day6}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang