Yeppeosseo~
pagi ini, handphone warsa berbunyi, menandakan ada yang menelfonnya
"halo,apakah kost ini masih ada kamar?"
warsa yang awalnya masih mengantuk, langsung membuka matanya lebar-lebar
"masih, silahkan datang ke lokasinya jika anda ingin melihat kamarnya secara langsung"
"baiklah, siang ini saya akan datang"
sambungan telepon diputus sepihak oleh warsa
tidak seperti biasanya, warsa memutuskan untuk keluar kamar dan mandi bukannya tidur lagi.
saat ia keluar kamar, ia melihat sosok 'doinya rian' yang sedang mencari-cari sesuatu di kulkas.
"kamu sedang mencari ap—"
"AAAA" dika yang kaget langsung mendorong warsa sampai warsa terjatuh
"m-maaf, tadi reflek,kakak gapapa? " dika pun langsung membantu warsa berdiri
"gapapa kok, oh ya, kenalin, aku warsa, kamu?"
"aku dika"
"tadi kamu lagi cari apa?" warsa kembali ke tujuan awal iya menghampiri dika
"cari susu.."
"sebentar aku ambilkan" warsa langsung mengambilkan susu yang terletak di bagian kulkas yang paling dalam,hampir tak terlihat
"thanks kak-!" dika langsung menerima susu itu dan menuangnya di dalam gelas
"ternyata masih ada orang yang tiap pagi minum susu meskipun dah gede ya"
kata warsa sambil memperhatikan dika yang sedang minum susu.
"kebiasaan dari kecil kak" dika menjawab sambil mengambil kotak susu lagi untuk dituang ke gelasnya lagi.
"aku mandi dulu ya" warsa pun beralih ke kamar mandi untuk membersihkan diri.
dika yang juga sudah selesai meminum susu, langsung kembali ke kamar rian untuk membangunkannya
dan betul seperti dugaan dika, rian masih tertidur dengan nyenyak
namun hal tersebut tidak membatasi niat dika untuk membangunkan rian dengan brutal
yaitu dengan cara memukuli rian berulang kali sampai ia bangun
Aksi dika pun dimulai, ia mengambil guling lalu memukul rian dengan guling tersebut
Pukulan dika yang cukup keras langsung menyebabkan rian terbangun
"ngapain dek?"
"bangunin kak rian lah" dika menjawab dengan santai
"ganggu banget dah, gue masi ngantuk dek" kata rian lagi
"udah cepet bangun terus anterin aku ambil barang-barangku"
"ngambil barang-barangmu?!" rian mendadak memekik senang
"iya kak" jawab dika dengan wajah datarnya
"jadi kamu setuju buat tinggal di sini?" rian kembali memastikan
siapa tau dia salah dengar.
"IYA KAK IYA" dika berteriak karena kesal pada rian yang bertele-tele.
"bayar dulu sana sama warsa baru gua bangun"
"bayar apa?"dika tampak bingung
"bayar sewa kost lah"
setelah itu, lengan rian ditarik paksa oleh dika agar rian mau bangun sepenuhnya
"halah udah cepetan,sebelum aku berubah pikiran"
"IYA BENTAR DEK, MAU MANDI DULU"
"GAK. GAUSAH. AYO"
dika pun langsung menyeret rian ke bawah dan mengambil kunci motornya.
selama di perjalanan menuju rumah dika, rian kembali molor di punggung dika
hal itu menyebabkan dika merasakan ada basah-basah di punggungnya yang ternyata adalah iler rian
dika sebenarnya merasa jijik, namun tak mungkin juga kan dia memberhentikan motornya hanya karna hal ini
sesampainya di rumah, dika membuka pintu rumah dengan kunci ia bawa.
rian pun juga diajak masuk oleh dika.
di dalam rumah dika, terlihat seorang perempuan 50 tahunan sedang menonton tv
rian beranggapan, itu adalah ibu dika
namun mengapa mereka tidak saling menyapa? ibu dika pun juga tidak peduli tentang keberadaan dirinya
rian tidak memikirkan hal itu lebih lanjut, ia langsung menyusul dika ke kamarnya untuk membawa barang-barang milik dika
setelah selesai mengemasi barang dika, baru rian bertanya
"itu tadi siapa dek?"
dika hanya menjawab asal
"ya jelas orang lah kak, lu kira hewan? "
dan mereka pun langsung keluar dari pekarangan rumah dika dan kembali menuju kost.
tbc.
maaf kalo gajelas banget ya manteman. soalnya ntah kenapa otakku lagi gabisa kreatif buat mikir storyline-nya. maaf juga atas keterlambatan updatenya 🙏🏻😔
KAMU SEDANG MEMBACA
Rough {day6}
Fanfictiontentang kehidupan 5 orang lelaki yang tinggal di satu atap yang sama warn! bxb lokal