satu

194 16 2
                                    

  "Hoammm" Dinginnya udara di kota London membuat Pria itu mengantuk.
  Pria itu usianya sekitar 20 tahun, tapi karena tampangnya yang selalu berantakan, ia terlihat 10 tahun lebih tua dari usianya. Pria itu menyeruput kopi yang baru saja ia beli di minimarket. Menikmati kopinya sambil melihat jalanan London di pagi hari.
 
  "Hei Rey Arthur, Apa kabarmu?" Tanya Seseorang kepada Pria berantakan itu.
Seseorang itu menggunakan seragam polisi, sepertinya ia polisi muda.
 
  "Kabar baik, Justin Alan. Kau sepertinya juga begitu kan?" Jawab Pria berantakan itu, Rey Arthur.
Polisi muda itu namanya Justin Alan ternyata.
 
"Sebenarnya tidak" Timpal Justin Alan, ekspresinya berubah menjadi sedikit masam.
 
  "Apa ada masalah baru, Pak Polisi?" Tanya Rey Arthur kepada Justin Alan. Sepertinya ia penasaran.
 
  "Sebenarnya bukan masalah baru, Hacker itu hanya berulah lagi" Jawab Justin Alan. Ia tampak sangat kesal.
 
  "Apa lagi kali ini?" Tanya Rey Arthur, ingin tahu masalah apa yang dibuat oleh Hacker ini lagi.


  Akhir-akhir ini di London memang sedang marak kasus Hacker. Mulai dari pembajakan Bank, Lampu merah, bahkan sampai server beberapa sekolah.

  "Ini belum disiarkan di berita. Jadi kau diam saja. Tadi jam 3 pagi, MRT di Cornhill lepas jalur, karena dihack" Jelas Justin, ia benar-benar tampak frustasi.
 
  "Wow, aku sampai tidak bisa berkata-kata. Hacker itu beneran gila rupanya" komentar Rey. Ia sepertinya tampak sangat peduli dengan masalah Hacker ini.

  "Kau merasa saja gila apalagi kami para Polisi. Dia benar-benar bisa menghilang tanpa jejak sama sekali." Justin menjelaskan lagi, sepertinya dia benaran sudah gila. Justin menerima SMS di ponselnya. Ia membacanya, lalu mendesah panjang.

  "Rey, sepertinya kita harus menyudahi pembicaraan ini. Aku ada panggilan dari kantor. Sampai jumpa Rey" Ucap Justin.
 
***

  Justin meninggalkan minimarket dengan mobil polisinya. Setelah mobil polisi milik Justin agak menjauh, Rey cepat-cepat menghabiskan kopinya dan berjalan cepat ke rumahnya. Sampai di rumah, Rey langsung mencari sohibnya.

  "Hei Ryan. Apa kau yang melakukannya?" Tanya Rey kepada sohibnya setelah ia menemukannya duduk di depan komputer, Ryan James.
 
  "Melakukan apa?" Tanya Ryan. Ia tak paham apa yang sedang dibicarakan Rey sekarang.
 
  "Kau nggak tahu? MRT di Cornhill lepas jalur, servernya dihack." Jelas Rey singkat.

  "Wow, ternyata memang ada orang yang berusaha meniru kita ya?" Ryan hanya berkomentar santai.
 
  Tunggu sebentar, kalian bingung ya?
  Ya. Sebenarnya Hacker yang meresahkan masyarakat London 1 tahun terakhir adalah dua sohib itu, Rey Arthur dan Ryan James.


  "Hey, tapi kau tahu? Kau masih ingat dengan Justin Alan?" Tanya Rey pada Ryan.
 
   "Ah, Polisi muda yang bodoh dan biasanya minum kopi denganmu kan? Kenapa memangnya?" Ryan sepertinya tahu. Dia bertanya balik.

  "Yah, dia memang bodoh sekali. Orang yang dicari-carinya itu selalu minum kopi dengannya. Dia tampak sangat frustasi tadi." Rey menjelaskan kondisi Sang Polisi Muda, Justin Alan secara singkat. Tetapi Ryan tampak tidak peduli.

  "Hey Ryan. Bukankah nanti 2R jadi-jadian ini bisa menyalahkan kita?" Rey tampak khawatir. 2R adalah singkatan dari Rey Ryan, ini nama yang mereka berdua gunakan di dunia perhackeran.

  "Yah, bisa jadi. Tapi kau tahu itu tidak mungkin kan? Kalau kau mau menghack server Cornhill, bukankah paling tidak kau harus berada di Finsbury? Kita ini di Hoxton Rey, santai saja. Lagi pula servernya juga beda" Ryan tetap santai-santai saja.

  "Tapi bahkan Polisi Hoxton dipanggil, penduduk Hoxton bisa jadi tersangka kan?" Rey juga masih pada argumennya.

  "Please, Rey. Sejak kapan kau jadi bodoh begini? Penduduk Hoxton itu jumlahnya 15.174 orang! Lagipula, kalau polisi Hoxton dipanggil, Bukankah harusnya polisi Hackney, Finsbury, St. Luke's, Langbourn dan Cordawainer juga dipanggil? Kau jumlahkan saja berapa populasinya. Kita tidak mungkin dicurigai Rey." Ryan menambahkan fakta-fakta lain. Tapi tidak cukup untuk membuat Rey tenang.


  "Hey, kau gak bisa ngecek lokasi 2R jadi-jadian itu hah?" Rey tetap berusaha mencari tahu siapakah 2R jadi-jadian itu.

  "Bisa, tapi terlalu rawan Rey." Ryan hanya menjawab singkat.

  "Kenapa bisa begitu?" Rey memang tidak terlalu pintar hacking daripada Ryan.

  "Kau terlalu banyak bergaul dengan polisi bodoh itu rupanya, karena itu kau tertular bodoh. Tentu saja rawan. Baru saja server MRT Cornhill dihack, para polisi bodoh itu pasti akan mengecek server terus-terusan. Dan kau mau memasuki servernya begitu saja?" Ryan menjelaskan betapa bahayanya untuk mencari tahu siapa yang menghack server MRT Cornhill.
Memang sepertinya lebih baik diam saja untuk saat ini. Biarkan polisi bodoh itu mencari tahu hingga akhirnya lupa.
 

  Tapi tunggu, lupakan soal 2R jadi-jadian sejenak. Apa kalian tidak penasaran bagaimana Rey dan Ryan membajak? Dan apa tujuan mereka?

***

Flashback

London, 1 tahun yang lalu.

  Rey Arthur. Seorang Remaja tanggung berusia 20 tahun itu telah di drop out dari kuliahnya. Alasannya karena finansial, tentu saja. Rey adalah murid yang kelewat cerdas, tetapi ia tak bisa melanjutkan kuliahnya. Kalian bertanya soal beasiswa? Jangan harap. Rey itu adalah mantan anak orang kaya. Tetapi usaha orang tuanya bangkrut, dia jadi gelandangan sejak SMA. Jangan harap ada yang membantu Rey, orang tuanya bangkrut karena kasus korupsi. Siapa sih yang mau membiayai anak koruptor? Kau mau?
 
  Ryan James. Seorang gelandangan sejak lahir. Dia hanya tamat sekolah sampai SMP. Lalu sisa hidupnya ia habiskan seharian di warung internet. Ryan adalah anak yang kelewat cerdas juga. Tetapi ia sama sekali tidak tertarik dengan rumus-rumus Fisika atau apapun itu yang bahkan dia dapat mengerjakannya dalam sekali kedip. Ryan lebih tertarik soal komputer. Karena itulah ia menghabiskan waktunya di warung internet. Membeli komputer sendiri terlalu mahal untuk gelandangan sepertinya.


    Kalian penasaran bagaimana Rey dan Ryan bisa bertemu? Simpel sekali kok. Mereka bertemu di warung internet. Hari kesepuluh Rey menjadi gelandangan. Sebenarnya Rey lumayan sering ke warung internet saat ia kuliah, tapi dia tidak pernah memperhatikan Ryan. Saat itu Rey sedang duduk bersebelahan dengan Ryan. Rey heran, karena Ryan sudah duduk disitu berjam-jam, tetapi tagihan billing milik Ryan hanya 1 Pounds. Padahal dengan berjam-jam gitu, paling tidak harusnya tagihannya 4 Pounds.

  "Hei, kau. Kok bisa billingmu hanya 1 Pounds? Kau sudah berjam-jam disini kan?" Tanya Rey kepada Ryan. Mereka belum kenal satu sama lain saat itu.
 
  "Hack billing." Ryan hanya menjawab singkat.
 
  "Wow, bisa ajari aku? Aku butuh berhemat" Rey tentu saja ingin diajari. Dia tidak punya banyak uang.

  "Ck, apa peduliku?" Ryan mendengus tak peduli.
 
  "Kalau kau tak mau ajari aku, aku akan lapor ke operator dan polisi." Rey mengancamnya.
 
  "Sini komputermu." Ancaman Rey berhasil. Ryan mengajarinya cara menghack billing warung internet.
 
  Sejak itu mereka jadi dekat. Skill hacking mereka juga meningkat pesat. Mulai dari billing, pulsa, semua Rey dapatkan dari hacking.


  "Hey Ryan, kau tak pernah berpikiran untuk menghack bank?" Tanya Rey disuatu hari. Ia semakin tergila-gila dengan hacking rupanya.

  "Sepertinya menarik" Jawab Ryan.

Hacker: detectedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang