empat

66 8 2
                                    

  "Benarkah? Dia orang yang terpercaya kan?" Tanya Justin.

  "Ya, tentu. Kau bisa mempercayainya. Besok akan kukenalkan" Jawab Rey.

  "Oke. Besok kau langsung ke Kantor Polisi Hoxton ya! Bawa juga temanmu!" Justin terlihat sangat senang. Ekspresinya berubah 180 derajat dari kemarin.



  Setelah Rey dan Justin sepakat, Justin segera menghabiskan kopinya. Lalu berangkat ke tempat kerjanya, Kantor Polisi Hoxton tentu saja. Rey juga meninggalkan 7mart, dan pulang ke rumahnya.

  Setelah sampai di rumah, Rey langsung memasuki kamar Ryan.

  "Kita punya bisnis baru" kata Rey.

  "Bisnis apa?"

  "Para polisi memutuskan akan kerja sama dengan Hacker. Hadiah bagi Hacker baik jika berhasil menangkap 2R jadi-jadian ini 50.000 Pounds" Jelas Rey singkat.

  "Wow. Bisnis yang menarik sepertinya?"

  "Yeah."

  "Apa rencananya?"

  "Pemalsuan identitas. Kita palsukan identitasmu. Karena Justin sudah pernah bertemu denganmu walau cuma sekali, kita harus ubah warna dan model rambutmu. Lalu kalau bisa kau memakai lensa agar warna matamu berbeda. Lalu kita datang ke kantor polisi, menyerahkan identitas palsumu, kau cari 2R jadi-jadian itu. Beres. 50.000 Pounds jadi milik kita" Rey menjelaskan kepada Ryan. Sepertinya otaknya yang kelewat cerdas itu sudah kembali belakangan ini. Setelah sempat hilang di hari pembajakan server MRT itu.

  "Okey. Kita lakukan kapan?" Ryan manggut-manggut. Tandanya ia setuju. Padahal biasanya Ryan paling tidak suka dengan pemalsuan identitas. Tapi jika rencana ini berhasil (dan kemungkinan besar akan berhasil) , 50.000 Pounds akan jadi miliknya dan Rey. Tentu saja ia setuju.

  Rey dan Ryan pergi ke salon. Bukan salon di Hoxton, bukan juga di area London. Mereka pergi ke Oxford, agar tidak ada saksi pemalsuan identitas Ryan. Bagaimana bisa Polisi akan menangkap 2R yang asli jika mereka sangat teliti seperti ini?

  Rambut Ryan yang awalnya berwarna cokelat, disemir menjadi pirang. Disemir hingga akar, supaya dikira rambut asli. Ryan juga memasang lensa mata yang mengubah warna matanya yang awalnya coklat terang menjadi biru. Ryan benar-benar seperti orang Inggris sekarang. Sebelumnya, dia memiliki mata cokelat terang dan rambut cokelat, jelas sekali kalau dia adalah keturunan Irlandia.

  "Woah, aku sampai pangling" Kata Rey begitu Ryan selesai di remake.

  "Demi 50.000 Pounds tentu saja." Jawab Ryan.

  "Sekarang, kita harus buat kartu identitas palsumu Ryan" Rey mengingatkan.

  "Yeah, itu gampang sekali."

  Rey dan Ryan pun berhasil membuat identitas Ryan yang baru.

***

  Esok harinya, Rey dan Ryan pergi ke Kantor Polisi Hoxton. Tanpa ngopi terlebih dahulu.

  "Ada yang bisa saya bantu?" Kata seseorang yang berseragam polisi begitu Rey dan Ryan memasuki kantor polisi.

  "Saya mau bertemu dengan Justin Alan" Jawab Rey. Mengatakan maksudnya datang ke kantor polisi.

  "Dengan tuan siapa?"

  "Rey Arthur"

  Polisi itupun segera menelepon seseorang, sepertinya Justin. Lalu Rey dan Ryan diantarkan ke ruangan Justin (dan Xavier tentu saja).



  "Hey Justin. Kau baik kan? Ini teman yang kubilang kemarin" Ucap Rey pada Justin.

  "Ah, baik kok. Kau juga kan? Perkenalkan namaku Justin Alan." Ucap Justin sambil menjabat tangan Ryan.

  "Brian Dempsey" Ryan juga memperkenalkan dirinya. Tentu dengan identitas palsunya.

  "Jadi, kau bisa ngehack?" Tanya Justin. Langsung ke inti pembicaraan tanpa basa-basi terlebih dahulu.

  "Ya, tentu itu alasanku datang kesini." Jawab Brian alias Ryan yang sedang menyamar dengan santai.

  "Oke. Kau setuju dengan bayaran 50.000 Pounds?" Tanya Justin, takut-takut jika Brian tidak setuju.

  "Setuju. Itu sudah lebih dari cukup." Jawab Brian.

  Tentu saja Brian alias Ryan setuju. Kapan lagi dia bisa mendapat 50.000 Pounds dengan hanya mencari lokasi seseorang? Mencari tahu identitasnya? Itu gampang sekali. Bahkan dengan meretas bank saja ia dan Rey hanya bisa mendapatkan 20.000 Pounds. Ini 2 kalinya lebih, kenapa tidak? Modal yang digunakan pun tidak banyak. Hanya mengeluarkan 1000 Pounds, jadilah Ryan yang baru, alias Brian Dempsey.

  "Oke. Aku minta Kartu Identitasmu, dan kau tanda tangan di kontrak ini" perintah Justin sambil menyerahkan selembar kertas kontrak dan sebatang pulpen.

  "Nih" Jawab Brian. Menyerahkan Kartu Identitas palsunya.

  Ryan menandatangani kontrak yang diberikan Justin dengan nama palsunya tentu saja. Sementara itu, Justin mencari identitas Brian Dempsey di server kependudukan. Tentu saja nama Brian Dempsey ada disana, Kemarin Rey dan Ryan telah membajak server kependudukan dan menambahkan Brian Dempsey disana. Justin hanya manggut-manggut.

  "Kau punya rencana, Brian Dempsey?" Tanya Justin kepada Brian.

  "Yeah, gampang saja. Kuduga Hacker ini amatiran. Jadi tinggal cari saja lokasinya. Lalu setelah mengetahui alamatnya, kucari identitasnya. Dan boom, kalian akan menangkapnya dengan mudah." Jelas Brian.

  "Memangnya mudah? Waktu itu dia pernah meletakkan alamat palsu" Justin tampak tidak yakin.

  "Itu karena para polisi tidak berbakat hacking. Kau harus gali lebih dalam lagi, supaya bisa tahu kebenarannya. Tapi kurasa aku sudah tahu dimana orang ini berada" Brian menanggapi, mengejek kemampuan hacking seorang polisi.

  "Memangnya dimana?" Tanya Justin. Dia penasaran tampaknya.

  "Dia menghack server MRT Cornhill kan? Kutebak dia di Finsbury." Jawab Brian santai. Sifat Ryan yang asli masih merekat tentu saja. Suka meremehkan, santai. Benar-benar sifat Ryan yang asli.

  "Hah? Kok kau bisa menebaknya? Lalu kalau itu di Finsbury kenapa kepolisian Hoxton yang menangani?" Justin sepertinya kesal. Kenapa ia harus melakukan tugas yang seharusnya milik para polisi di Finsbury?

  "Pertanyaan pertamamu itu mudah, hanya dasar-dasar teori hacking. Tapi untuk pertanyaan kedua, tanyakan saja pada atasanmu, Pak Alan." Jawab Brian sambil menahan tawa.

  "Sabar saja Justin. Mungkin kau akan dapat royalti setelah ini" Rey mencoba menghibur, tentu saja juga menahan tawa.

  Tentu saja ini tugas polisi Hoxton. Karena lokasi awal yang ditemukan adalah Hoxton kan? Itulah yang ada dipikiran Rey dan Ryan sekarang.

  "Yeah, semoga saja" Justin hanya menjawab singkat, masih kesal dengan atasannya.



  Ditengah-tengah obrolan mereka bertiga, seseorang memasuki ruangan Justin.

  "Oh, apakah mereka ini hacker baik yang kau bilang, Justin?" Tanya orang itu.

  "Yeah Xav. Sebenarnya bukan mereka, tapi dia, Brian Dempsey. Yang satunya Rey Arthur, orang yang merekomendasikan Brian Dempsey kepadaku." Jawab Justin sambil menunjuk Brian dan Rey bergantian.

  "Aah. Rey yang teman mengopimu itu? Hai, salam kenal. Aku Xavier Walker, partnernya Justin." Ternyata orang itu adalah Xavier.

  "Rey Arthur"

  "Brian Dempsey" Rey dan Brian juga memperkenalkan diri, kemudian berjabat tangan.

  "Kau sudah tanda tangani kontraknya, Pak Dempsey?" Tanya Xavier.

  "Sudah, barusan kutanda tangani" Jawah Brian.

  Xavier manggut-manggut.

  "Jadi, bisa kita mulai sekarang rencananya, Brian?" Justin memastikan.

  "Tentu. Ayo kita mulai sekarang"

Hacker: detectedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang