Amunisi

161K 2K 327
                                    

Mulai skrng ni pict bakal ada disetiap ff gw, biar kalian kagak nanya² gw lagi, sebab gw taunya bikin bayi doank😌

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mulai skrng ni pict bakal ada disetiap ff gw, biar kalian kagak nanya² gw lagi, sebab gw taunya bikin bayi doank😌



Nama ku keylan, usia ku 31 tahun. Dan aku masih sendiri. Aku seorang abdi negara berpangkatkan mayor dikemiliteran. Dan sekarang karena kekurangan personil aku harus turun tangan kelapangan. Ya, aku memimpin sebuah tim yg sangat rahasia. Dalam penyerangan ini pula mengharuskanku untuk terbang ke negara Lebanon. Negara dimana hanya ada perang dan peperangan. Tapi yg namanya tentara, rasa takut kami sudah kami gadaikan pada Tuhan. Dan perlu di ingat, dlam dunia kemiliteran hanya ada dua hal:

1. Jika kita kalah, hanya nama yg akan pulang. Dan belum tentu juga namamu akan di ingat negara.

2. Jika kau selamat, heh, paling tidak kau akan membawa pulang cindera mata. Luka karena peluru, atau pulang dengan badan yg tidak utuh.

Itulah resiko dlm berperang, jika kau takut terluka maka pulang, masuk kamar dan emut sendiri ibu jarimu.

Apa yg membuat pria bangga? Bagiku adalah medali tergantung manis didadaku dan kemenangan yg memuaskan.

Dan kini aku sudah berada di wilayah musuh, dimana kini setiap bangunannya sudah tidak berbentuk lagi. Dan aku harus selalu siaga dengan senapan ku.
Aku masih berjalan menyusuri setiap bangunan. Lalu sampai lah aku pada sebuah bangunan yg masih terpakai karena dari yg ku lihat ada sebuah ruangan yg masih bisa digunakan.
Terlihat dari bekas cemilan dan minuman beralkhol diatas meja bagian dapur ini.

Hikss..

Tunggu! Aku seperti mendengar Isak kecil seseorang dari balik pintu dapur ini.

Langkah ku alihkan pada sebuah pintu yg mirip seperti kamar, tapi dengan masih waspada tingkat 4. Apa yg kalian pikirkan, ini masih daerah musuh, jika tidak waspada maka kau mati.

Perlahan aku membuka pintu itu, dan hei...pintu ini tidak terkunci dan...dari samping ranjang aku seperti melihat rambut dan isakan itu semakin jelas terdengar.

Dengan perlahan aku medekati orang itu, masih dengan tingkat waspada tentunya.

Setelah aku berdiri dihadapannya aku melihat seseorang, dia bersimpuh ketakutan dan t e l a n j a n g. Kedua tangannya terborgol pada jeruji kepala ranjang.

Kudekati orang itu dan menyentuh bahunya yg bergetar karena isakannya.
Baru saja jariku singgah menyentuh kulit bahunya, dia terkejut dan tersentak menatap kearah aku dengan tatapan bertanya...bukan, tatapan ketakutan lebih tepatnya.

" Tenang, aku akan menyelamatkan mu." Ucap ku dengan setengah berbisik dan mencoba melepas borgol itu dengan cepat. Namun saat kedua tangannya terbebas tembakan beruntun menyambut kami. Dengan sigap aku mendekapnya dan melindunginya di sebelah ranjang.

Tak lupa pula aku membalas tembakan mereka dan...i'm winner.

Setelah berhasil melenyapkan musuh, aku mengambil selimut dan membalutkan selimut itu pada orang ini. Dan pada saat ia berdiri aku agak sedikit terkejut sekaligus terpesona, dia....dia.... pendek...putih....manis...dan....dia.... laki-laki ternyata. Jelas saja itu tergantung disela pahanya. Dan tanpa banyak pikir lagi aku menggantungkan senapan ku dibelakang dan membridal nya agar pelarian kami lebih cepat.

one or two shootTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang