Regret 2

11.9K 421 79
                                    

Wohh, maaf baru up, takut ada yg lupa kelanjutan cerita ini....silahkan baca lagi regret 1 nya😁 sori....



" Kemana saja kau selama ini Nan?" Tanya Denri saat duduk berhadapan dengan Anan diapartemen nya.

" Aku berusaha menghindarimu." Ucap Anan tersenyum tenang dan membuat Denri menitiskan air mata bahagia sekaligus penyesalan untuk ke sekian kalinya.

" Berhenti menghukum ku Nan, aku tersiksa, sungguh hiks..."

" Tapi....ini belum berakhir," ucap Anan masih tersenyum dan embun airmata yg menghiasi mata indahnya.

" Maksudmu?" Tanya Denri dengan alis yg bertaut.

" Hukuman mu belum berakhir Den...mungkin satu bulan lagi." Ucap Anan dan menarik kedua tangan Denri dan meletakan nya pada perut buncitnya.

" Apa ini benar?" Tanya Denri terkejut dan terkagum saat merasakan sedikit gerakan dari dalam sana.

" Ya benar, dia anak mu..." Jawab Anan tersenyum dan Denri pun segera memeluk erat Anan.

" Terima kasih Nan, terimakasih dan maafkan aku."

" Ya aku memaafkan mu sejak dulu, tapi...hukuman tetaplah hukuman."

Meski kurang mengerti Denri tetap mengiyakan hukuman yg dimaksud.

" Ya Nan, hukum aku, aku pantas mendapatkan ya.

Dan....menikahlah dengan ku Nan." Pinta Denri dan diangguki oleh Anan tanpa ragu.

Tanpa banyak kata lagi yg keluar dari bibir keduanya hanya mencurahkan rindu yg lama terpendam dari lama melalui ciuman hangat, ciuman yg berawal dari kecupan kini menjadi lumatan-lumatan yg menghantarkan rasa ingin mengulang kembali masa dimana awal mereka mempunyai rasa cinta.

" Enghhh..." Sebuah lenguhan lembut dan lirih disuarakan oleh bibir tipis Anan. Bagaikan seruan yg membuat libido seorang Denri menjadi meningkat. Usai disesapnya bibir yg menjadi candunya kini bibir itu beralih lagi keceruk leher putih Anan, hingga meninggalkan tanda cintanya disana.

Tak lupa pula tangan itu (Denri) yg awalnya menyentuh bahu kecil itu kini beralih, berusaha membuka tiap helai baju yg dikenakan oleh Anan agar tubuh yg selama ini dirinduinya bisa iya rasakan lewat sapuan telapak tangan besarnya.

Perlahan tangan itu menyentuh puting susu kanan Anan yg nampak berisi, sedang mulutnya masih sibuk menyesap tiap jengkal tubuh Anan.

" Mmmhhh den...hhhh akuhhhhh...ah...." Desah Anan terdengar lagi dan denri pun berhenti dari aktivitasnya dan mendongak menatap ke Anan.

" Bisa kah....kita...." Tanya Denri terlebih dahulu, sebab diantara nafsunya ia masih mengingat calon anaknya.

Anan menatap sayu pada kedua mata Denri yg saat ini menanti jawabannya.
Digenggamnya kedua tangan Denri yg saat ini bertengger posesif pada pinggulnya dan berkata dengan senyuman yg teramat manis.

"......lakukanlah, aku....milikmu....sejak dulu." Dan dengan jawaban itu Denri tersenyum senang dan kembali menyambar bibir tipis dan manis itu.

Entah sejak kapan kini keduanya sdh bertelanjang bulat dimana Denri saat ini berada disela kedua paha Anan.

" Nan...tetaplah bersama ku." Perintah ataukah permintaan yg Denri utarakan dan kembali memagut bibir Anan dengan agresif.

" Mmmmhhhh. Nnhhh akh!!" Desah Anan sedikit terpekik krn usai berkata dengan seduktif Denri sambil berusaha memasukan miliknya kedalam hole Anan dlm sekali sentak.

Entah sudah berapa lama pergumulan itu berlanjut dan ini adegan terakhir dimana Denri mengeluarkan muatannya didlm hole Anan dengan puas dan berucap

one or two shootTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang