rintik hujan selalu membawa ku dalam kenangan yang terus berkecamuk dengan rasa bersalah,jika aku tidak hadir saat itu benang merah kehidupan ini tidak menjadi rumit,tapi arus selalu membawa ku pada kenyamanan semu dengan bayangan penghianatan
Aku ingin melepaskan semua permasalahan ini dan menjauh dari arus yang siap menjerat ku lebih dalam,jika aku diberi kesempatan aku akan memilih tidak datang ke dunia ini dan menyebabkan mereka kembali terluka.----
Seoul 2020
"Cho hanaaaaaaaa bangun!!" Seseorang membangunkan Hana,namun karena kemalasan yang sudah mendarah daging membuat hana kembali pergi ke alam mimpinya sesekali ia mencari posisi nyaman untuk kembali tidur namun orang itu adiknya mika terus menganggu tidur cantik kakanya,mika terus menggoncang kan tubuh Hana sampai akhirnya hama terbangun dan sulit kembali tidur. "Kau ada masalah apa dengan ku hah? Sampai membangunkan ku sepagi ini?" Hana mulai bangun dan bersandar di tempat tidur nya ia menatap Mika dengan kemarahan namun adiknya itu hanya tersenyum iseng.
"Cho mika,Cho Hana!" Mendengar teriakan sang ibu Hana dan Mika bergegas berlari keluar kamar dan pergi ke kamar mandi secepat kilat "kenapa aku memiliki 2putri yang aneh?" Ejek ibu mereka ketika melihat Hana dan Mika yang berebut ke kamar mandi,"Kaka bisa pakai kamar mandi yang atas" pinta mika dengan muka sedikit mengejek "kau saja aku malas naik ke atas" ibu mereka semakin terheran-heran padahal baik mika maupun Hana memiliki kamar mandi pribadi di kamarnya namun tetap memilih kamar mandi dekat dapur untuk mereka pakai "hei anak-anak kalian ini anak siapa sih? Sampai perangai kalian aneh seperti itu?" Mendengar perkataan sang ibu Hana dan mika kompak menjawab "anak ibu" ketika mengucapkan itu secara bersamaan mika dan Hana segera berlari ke kamar mandi mereka masing-masing.
Makan waktu sekitar 1 jam Cho mika dan Cho Hana Kimi telah selesai dengan persiapan mereka berbeda dengan Hana yang membawa kendaraan sendiri ke kampus mika hanya diantara pak Kim yang merupakan supir pribadinya, "ibuuuuu mika berangkat"-"Hana juga berangkat mam" mika dan Hana bergegas menaiki kendaraan mereka meninggalkan kediaman pribadi keluarga Cho yang sangat besar dan luas.
Saat itu masih terlalu pagi untuk Hana masuk ke kelasnya ia memutuskan untuk menunggu di cafe campus dan memanggil kedua sahabat karibnya Han minkyu dan Jo mikaela yang sudah dekat dengannya sejak tk,"mikaelaaaa kenapa kamu lama?" Hana memarahi sahabatnya itu melalui telpon seluler karena telah lama menunggu Hana memutuskan untuk mematikan telpon dan pergi meninggalkan cafe namun tanpa di sadari seorang pria mengawasinya dari kejauhan.
"Wanita aneh"ucap pria yang mengawasi Hana itu,saat itu tepat pukul 10 pagi Hana,mikaela,minkyu telah memasuki kelas mereka bertiga mengambil jurusan management bisnis karena latar belakang keluarga mereka yang merupakan seorang pebisnis handal dan pemilik grup terkenal di Korea.
"Siapa dosen hari ini katanya baru?" Tanya mikaela sembari memperbaiki riasan make-upnya,"jangan tanya dosennya masih muda"jawab Hana sembari sibuk membuka buku nya sedangkan minkyu hanya fokus pada game yang sedang ia mainkan.
"Selamat pagi anak-anak atau adik-adik?" Seorang pria berkemeja memasuki ruangan dengan karismatik aroma mint dan greentea tercium sangat jelas mikaela yang sejak tadi menatap cermin make up-nya langsung mengalihkan pandangan pada pria itu "nama ku Jian kalian lebih baik tidak usah tau marga ku haha" pria itu melirik minkyu yang berada di sebelah Hana dan entah kenapa Hana mengetahui kejanggalan tersebut dan merasa telah mengenal pria itu dengan baik "baik pak salam kenal namaku Jo mikaela" mendengar perkataan mikaela yang lantang seisi kelas tertawa renyah memang sejak awal semua orang tau bahwa sikap mikaela sangatlah terbuka dan blakblakan.
"Han minkyu kau kenal dia bukan?" Hana berbisik pada minkyu sedangkan mikaela masih terfokus pada Jian,minkyu yang mendengar perkataan Hana hanya tertunduk dan mengangguk perlahan "dia si Han Jian kan? Kaka mu itu?" Sekali lagi minkyu mengangguk pasrah ia sangat sadar jika Hana pasti akan mengenali kakanya itu karena sejak kecil Hana juga berteman dengan Jian namun saat Jian berumur 12tahun ia pindah ke Italia untuk menemani ibunya mengurus cabang baru.
"Hana rahasiakan ini dari yang lain kumohon" Hana mengangguk ia memutuskan untuk tetap diam dan pura-pura tidak mengenal jian "kalian kenapa sejak tadi tidak fokus mendengar penjelasan ku" Hana dan minkyu terdiam mereka saling melirik satu sama lain dan sepakat untuk meminta maaf "maafkan kami prof" Jian hanya tersenyum jahil ia berhasil menyelesaikan kelas pertamanya setelah kembali ke korea
dan ketika kelas usai Jian meminta minkyu dan Hana untuk pergi ke ruangannya.----
"Cho Hana kau melupakan ku?" Berbeda dengan imej pertamanya Jian terlihat lebih hangat dan terbuka saat bersama Hana dan minkyu di ruangan nya,Hana yang merasa masih sedikit canggung berusaha terlihat normal dan tersenyum kearah Jian sesekali "kenapa kau kembali setelah pergi tanpa pamit" kini Hana berani membuka mulutnya dengan lantang minkyu yang melihat perilaku Hana hanya terdiam dan terus melihat ponselnya.
"Kau juga Han minkyu tidak akan menyapa Kaka mu?" Minkyu hanya tersenyum simpul ia tampak tidak menggubris perkataan kakanya namun ketika Hana melayangkan cubitan di pahanya minkyu langsung terdiam dan mengucapkan "halo Kaka" dengan suara lembut.
"Kenapa kau kembali hah?" Tanya Hana sekali lagi sambil meminum segelas kopi yang disiapkan Jian "aku sudah menyelesaikan pendidikan dan tugas ku menemani ibu disana karena itu aku kembali kau tidak merindukan ku?" Merindukan katanya Hana hanya terdiam dan menatap Jian dengan sinis "bisakah aku dan Hana pergi ka?" Minkyu membuka suara lagi sambil menarik tangan Hana.
"Kau amat membenci ku?" Tanya Jian ketika minkyu dan Hana sudah berada di ambang pintu "aku tidak membenci mu namun kini kau sudah tidak ada arti untuk ku ka" mendengar perkataan minkyu baik Hana maupun Jian hanya terdiam mereka berdua sama-sama tersentak dengan perkataan minkyu.
-----
Kini Hana dan minkyu tinggal berdua mereka berada di taman belakang kampus memakan cemilan yang dibawa minkyu di tasnya,Hana yang sedikit ragu mulai membujuk minkyu yang tampak kikuk dan ketakutan.
"Kau kenapa cerita saja tidak bayar ko" kata Hana dengan senyum tulus di muka cantiknya "Jian sangat tidak adil padaku aku sangat membencinya dia selalu merebut apa yang ku inginkan" tegas minkyu sambil menatap langit biru "seperti apa?" Tanya Hana perlahan "kau" jawab minkyu dalam hati walau ia tau ia tidak akan pernah bisa mengatakannya pada Hana.
"Hei ko melamun? Kau sakit? Sejak pagi muka mu sangat pucat" melihat perlakuan Hana minkyu terdiam sesaat mukanya memerah persis seperti tomat segar yang siap dipanen,namun seketika ia sadar bahwa Hana tidak akan pernah bisa ia miliki di kehidupan ini.
"Hana boleh aku bertanya?" Kata minkyu sedikit ragu,Hana mengangguk pelan sambil memakan permen jelly yang ada di sakunya. "Kau menyukai Kaka ku?" Mendengar perkataan minkyu Hana seketika tersedak matanya membulat sempurna dan pipinya menjadi merah padam "tidak mungkin tidak mungkin tau" jawab Hana pasti walau sedikit gelagapan di buatnya.
"Baiklah terserah padamu" minkyu berdiri dan meninggalkan Hana tanpa banyak berkata lagi,ia menyadari Hana memang tidak bisa ia capai sampai kapanpun itu.
"Kuharap alasan aku tidak bisa memiliki mu di kehidupan ini karena dulu aku sudah memiliki mu dengan sempurna Hana"
-----------
KAMU SEDANG MEMBACA
Queen (On Revisi)
FanfictionTerlempar ke masa lalu tidak membuat sosok Cho Hana menyerah ataupun menjadi gila,dia berusaha beradaptasi dengan kehidupan barunya sebagai seorang putri bangsawan terpandang namun banyak hal aneh dan tidak masuk akal salah satunya fakta bahwa di du...