04

15.5K 1.4K 245
                                    

"Nah... Nana, katakan hai."

Jaemin mengerucutkan bibirnya sembari mengeratkan rangkulan lengannya di leher Siwon, mata bulatnya terarah pada anak laki-laki bermata sipit yang kini tengah tersenyum kearahnya.

"Ayah!" Rengek Jaemin kembali menyandarkan dagunya di bahu sang ayah.

"Hai, Jeno!" Seru Jaehyun heboh sembari melambaikan tangannya pada Jeno.

"Hyuung!!" Seru Jaemin tidak terima, ia menatap sang Ayah kesal lalu meronta ingin duduk bersama Yoona.

"Ada apa, sayang? Cepat, berkenalan dengan Jeno." Pinta Yoona mengulumkan tangan kecil itu pada Jeno.

Bibir Jaemin masih mengerucut begitu Jeno membalas genggaman tangannya, meski Jeno sudah tersenyum sekalipun, Jaemin masih tetap merengek, tidak tahu apa yang sebenarnya di rengekan oleh anak itu.

"Hallo, Nana!" Sapa Jeno takut-takut.

Jaemin menarik tangannya, tangan kecilnya tiba-tiba terangkat untuk menahan bahu Jeno. Jeno terdiam, bahkan saat Jaemin menatap wajahnya kebingungan.

"Kenapa matamu, kecil sekali?" Tanya Jaemin dengan polosnya.

Donghae menggelengkan kepalanya dengan Siwon yang menganga secara tiba-tiba, "Haishh... Ayah dan anak tidak ada bedanya, sama-sama asal ceplos seperti itu." Lirih Donghae melirik Siwon yang kini tengah menatap Jaemin dengan tatapan herannya.

"Mataku memang kecil." Sahut Jeno menatap Jaemin dengan bibir yang sama manyunnya dengan milik Jaemin.

Jaemin mengangguk paham, lalu menyenderkan bahunya di lengan Yoona yang kini tengah merapikan rambut Jaehyun.

Jeno tertawa kecil, "Kau tidak ingin berpoto denganku?" Tanya Jeno dengan antusias.

Bibir Jaemin semakin mengerucut, "Belpoto? Denganmu? Kenapa halus?" Bukannya menjawab, balita berambut coklat itu malah balik bertanya dengan nada kesalnya.

"Haish! Aku ini artis tau?" Decak Jeno kesal.

Jaemin memutar bola matanya malas, lalu menepuk lengan Yoona. "Ibu, apa itu altis?" Tanya Jaemin dengan nada penasaran.

Yoona mengernyitkan dahinya, "Altis?"

Jeno merengek pelan, "Artiis, Nana! Arr... Tis! Artis! Bukan altis! Al, al." Kesal Jeno melipat tangannya di depan dada.

Siwon tertawa keras mendengarnya, "Artis itu orang yang masuk di televisi, Nana. Jeno itu bintang iklan, Jeno iklan susu. Itu, yang selalu tayang di televisi, Nana pernah lihatkan?" Tanya Siwon menatap putranya penasaran.

Perlu kebingungan dulu sebelum Jaemin mencerna perkataan sang Ayah, "Akhh... Jadi kau itu susu, ya? Kenapa wajahmu tidak milip dengan yang ditelepisi?" Tanya Jaemin mengangkat dagu Jeno penasaran.

"Ya aku tidak tahu, tapi itu aku! Ayo berpoto denganku!" Paksa Jeno.

Jaemin berdecak sebal, "Ishh... Kenapa kau memaksa sekali, cih? Aku ini juga altis tau, aku juga iklan baju di majalah-majalah kolea!" Seru Jaemin tidak terima.

Jaehyun yang sejak tadi sibuk dengan makanannya menjadi menatap Jaemin bosan, "Kau itu model, Nana! Bukan bintang iklan!" Kesal sang kakak.

Jaemin menatap Jaehyun tajam, "Ya cudah bintang model kalau begitu!" Gerutu Jaemin.

Jeno mengerucutkan bibirnya, "Kalau sama-sama bintang itu tidak boleh berpoto ya, Ayah?" Tanya Jeno kecewa.

Donghae tertawa kecil mendengarnya, sedangkan Siwon menunjukkan ponselnya.

"Paman sudah menangkap gambar kalian, Jeno. Nanti Paman kirim ke ayahmu, agar kau bisa melihatnya. Betapa jeleknya Nana." Gurau Siwon menggelengkan kepalanya sembari menatap putranya dengan smriknya.

Say YesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang