06

19.4K 1.3K 310
                                    

——Ah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

——Ah... Bunny

















"Ayah beli bola di mana?"

Siwon mengusap hidungnya, lalu mengarahkan pandangannya kearah Jaemin dengan senyum yang merekah. Tangannya masih sibuk memompa bola yang baru saja di belinya setelah pulang kerja.

"Ditoko mainan." Jawab Siwon seadanya, sebenarnya ini sudah kesekian kalinya Siwon mencoba memompa bolanya, namun belum sempat ia menyumbat lubangnya, bola itu sudah kempes lagi.

Jaemin bertepuk tangan dengan hebohnya, "Nana kila tadi beli di toko sayulan, ada sayul bulat walna hijau yang di pajang di lak. Apa itu bola?" Sahut Jaemin sambil mempoutkan bibirnya, manatap Siwon dengan tatapan cerahnya.

Siwon menghela nafas pelan sambil meletakkan pompa kecil itu di lantai, "Memangnya Nana pernah pergi ke toko sayuran? Bola tidak di jual di toko sayuran, itu namanya... Kubis" Tanya Siwon mengangkat sebelah alisnya.

Jaemin mengangguk cepat, "Ahh... kubis, tentu caja pelnah, Nana beli tomat banyak-banyak bengcama Ibu. Lalu Ibu blengdeng, jadilah jus tomat." Ujarnya heboh sambil memeluk leher sang Ayah dari belakang.

Siwon terkekeh pelan, menolehkan kepalanya, lantas mencuri kecupan di pipi putranya, "Ayah kira jika tomat di blender jadinya jus wortel." Ujar Siwon sambil menepuk-nepuk bola yang baru saja di sumbatnya.

Jaemin mencebik, mengambil posisi berkacak pinggang, "Oh... No! No! No! Wajal juga Ayah bilang cepelti itu, Ayah'kan bodoh." Jaemin menundukkan kepalanya, "Telnyata Nana selama ini pintal sekali." Ujarnya sambil tersenyum lebar.

Siwon memicingkan matanya, menatap Jaemin dengan tatapan bosan, "Kau... Tidak mau minta maaf setelah mengatai Ayah?" Tanya Siwon masih mencoba mengulum senyumnya setelah perkataan putranya yang sedikit membuat hatinya meringis.

Jaemin mengerucutkan bibirnya, "Memangnya Nana calah apa?"

Brzhh!

"Ahahahaha!!" Jaemin tertawa saat Siwon spontan terkejut setelah ia menekan pompa di depan mulut sang Ayah hingga bibir sang Ayah itu menganga karena angin yang keluar dari pompa.

Siwon menyentuh mulutnya, menatap Jaemin dengan tatapan memincing, "Kau senang?" Tanya Siwon sambil menunduk tak menyangka.

Jaemin mengangguk antusias, "Cangat cenang!!" Serunya terbahak-bahak melihat tampang gusar sang Ayah yang sepertinya sudah lelah dengan tingkah petakilannya.

Siwon mengerucutkan bibirnya, bermaksud marah karena ia tidak mungkin membiarkan Jaemin semakin bar-bar seperti ini.

"Ayah mana bolanya?" Tanya Jaemin tidak santai sambil menggoyangkan lengan sang Ayah saat Siwon mulai bangkit tanpa mengindahkannya.

Say YesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang