1

72 24 0
                                    

Sasa terus berlari hingga ia kini berada di taman belakang sekolah. Dengan nafas yang menggebu dia duduk dikursi taman. Matanya sudah berkaca-kaca.

"Kenapa? Kenapa dia datang lagi dihidup gue? Kenapa? Takdir seakan kejam banget sama gue" kini tak terasa air matanya mengalir.

"Ifa"

Deg.

Dia kenal suara ini, suara yang telah mengisi hidupnya beberapa tahun yang lalu. Suara yang selalu ia rindukan.

"Fa, aku minta maaf udah buat kamu kecewa, aku mau njelasin kenapa aku bisa sama Keila waktu itu, aku udah cari kamu selama ini di Bandung tapi aku kehilangan jejak, kamu pindah gak tau kemana. Dan sekarang takdir mempertemukan kita. Fa, aku ngerti kalau kamu belum bisa maafin aku. Tapi tolong kamu mau denger penjelasan dari aku" ucap orang itu dengan sendu

"Haha, udah? Maaf gue sibuk gak ada waktu buat denger semua omongan bullshit lo!" Sambil beranjak dari duduknya.

Dengan sigap Aslan langsung mencekal tangannya.

"Kayaknya kamu udah benci banget deh sama aku, lo-gue? Kenapa kamu berubah Fa?"

"Gue bilang cukup Lan! Gue berubah? Lo gak sadar gue berubah itu semua gara-gara lo! Kenapa lo harus datang lagi dalam hidup gue? Gak puas lo udah hancurin gue? Dan lo mau njelasin masalah lo sama Keila? Arghh gue benci sama lo" ucap Sasa sambil menepis kasar tangan Aslan dan pergi melangkah.

"Fa, aku mohon sekali ini aja dengerin aku, aku mohon Fa"

Sasa menghentikan langkahnya.

"Maaf gue harus pergi dan ingat jangan panggil gue dengan sebutan Ifa lagi karena gue udah bukan siapa-siapanya lo!" ucap Sasa yang pergi meninggalkan Aslan seorang diri.

"Maaf Fa, gue tau lo pasti kecewa sama gue" guman Aslan sambil menatap kepergian Sasa.

XxxxX

Di dalam kelas Sherlin dan Gea sudah lelah mencari Sasa yang pergi entah kemana dari kantin.

"Aduh, Sasa kemana sih? Lo udah coba chat dia? Kalo dia bolos gimana? Habis ini kan pelajarannya Mis juni aduhhh" cemas Gea sambil mondar mandir di sebelah meja duduknya.

"Gea! Lo bisa diem gak sih?? Gak usah kaya setrika berjalan gitu! Gue pusing liatnya tau?" Ucap Sherlin dengan gemasnya.

"Heh emang cuma lo aja yang pusing gue yang jalan mondar mandir gini juga pusing, trus gue harus gimana??"

"Hadeh lo diem bisa gak? kuping gue panas dari tadi dengerin lo ngomong gak berhenti!" Geram Sherlin

"Ya wajar aja si gue kaya gini, Sasa tuh gak pernah kaya gini kan?" kesal Gea.

Dari arah pintu Sasa muncul dengan santainya.

"Eh onta lo darimana hah? Gue udah cari lo keliling sekolah tapi kaga nemuin lo, abis darimana lo?" Ucap Gea dengan geramnya

"Santai aja napa, gue abis ke toilet. Maaf kalau kalian cariin gue" ucap Sasa

"Udah-udah Ge, lanjut ntar aja liat tuh Miss Juni dah di depan kelas"

"Oke, tapi nanti lo utang penjelasan sama kita kenapa lo pergi gitu aja dari kantin!" Pinta Gea memaksa

"Maksa amat"

"Udah ihh masih lanjut aja sih!" Ucap Sherlin geram karena kedua sahabatnya itu tidak bisa diam.

Setelahnya Mis Juni memberikan salam sebelum memulai pelajaran semua memperhatikannya. Karena Mis Juni ini sangatlah disiplin kalau tidak memperhatikan siap-siap saja untuk berjemur di tengah lapangan.

-----------

Typo adalah jalan ninjaku :P
Makasih yang udah mau baca :*

Come BackTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang