Rara sudah siap dengan seragam nya. Malam tadi sungguh melelahkan, ah rasanya dia sangat lelah. Tak ada apapun yang terjadi. Seperti biasa, ia hanya berbincang-bincang santai dengan Revan. Sudahlah, sekarang Rara akan turun ke bawah dan sarapan pagi dengan Ayah dan Bundanya.
"Pagi, Yah, Bun." Sapa nya.
"Pagi, sayang." Jawab Jonathan dan Liza.
"Gimana nak? Kamu sudah siap kan?" Tanya Jonathan.
"InsyaAllah siap, Yah." Ucap Rara meyakinkan Jonathan.
"Bagus lah kalo gitu. Ini ATM kamu. Uang hasil kerja kamu sebagai CEO ada di ATM ini nantinya. Semua nya sudah Ayah atur. Kamu kerjakan tugas mu dengan baik ya nak. Maafkan ayah jika merepotkan kamu." Ucap Ayah nya.
"Gak kok, Yah. Ga ngerepotin kok. Rara senang bisa belajar buat jadi CEO dan bantu pekerjaan Ayah sama Bunda." Ucap nya tulus dan tersenyum.
"Makasih ya, sayang." Ucap Bunda nya dan memeluk Rara.
Rara mengangguk, kemudian mereka sarapan dan sesekali berbicara.
"Oh iya, Ra. Kamu berangkat sama siapa?" Tanya Jonathan.
"Revan, Yah." Jawab nya.
"Oh, begitu. Ayah sama Bunda ga jadi pergi hari ini. Besok jadi nya." Ucap Liza.
"Loh? Kenapa?" Tanya Rara heran.
"Nanti kita akan mengadakan acara di rumah. Ayah sama Bunda mau jodohin kamu sama Revan. Orang tua Revan sudah setuju." Seketika Rara batuk mendengar pernyataan Ayah nya itu. Ia tersedak.
"Makan nya pelan-pelan, sayang." Ucap Jonathan.
"Kok Rara di jodohin sih, Yah, Bun?" Tanya Rara heran.
"Biar selama 8 bulan kamu ada yang jaga, sayang." Ucap Jonathan.
"Tapikan, Rara masih sekolah, Bun." Rengek Rara.
"Kita hanya mau kalian tunangan saja dulu." Ucap Liza.
"Tapi ka–" ucapan nya terpotong saat mendengar suara klakson motor dari luar.
"Tuh, Revan nya udah jemput. Sana samperin."
Ucap Jonathan.Rara menghembuskan nafas lelah nya.
"Assalamualaikum." Ucap nya dingin dan datar. Kemudian menyalami kedua orang tua nya.
"Wassalamu'alaikum."
Rara menghampiri Revan, ia berjalan dengan wajah datar dan dingin khas nya. Wajah saat ini, lebih datar dan lebih dingin daei sebelum nya.
"Udah siap?" Tanya Revan.
Raea mengangguk dan memakai helm. Ia naik ke motor Revan dan duduk dengan wajah sangat datar.
Revan pun menjalan kan motor nya. Tak lama, mereka berdua sampai di sekolah. Rara turun dan membuka helm nya. Begitu pun dengan Revan. Mereka berdua jalan beriringan ke kelas.
"Belajar yang rajin ya!" Ucap Revan.
"Ntar aku mau ngomong berdua, di rofftop." Ucap Rara dan masuk ke kelas.
Revan diam dan pergi ke kelas nya.
****
Kringggg kringgggg
Bel istirahat berbunyi nyaring. Semua murid berhamburan untuk keluar kelas. Tak terkecuali kelas Rara.
"Ya sudah, bapak akhiri pelajaran hari ini. Jangan lupa tugas nya di selesaikan. Assalamualaikum!" Ucap pak Tito, guru biologi.
KAMU SEDANG MEMBACA
ICE GIRL (END)
Teen Fiction(FOLLOW DULU SEBELUM BACA WAJIB, MAKASIHH) HAI GUYS!!! Cerita pertama ku nih Baca ya, jgn lupa kasih vote kalian Terimakasih👋🏻 ▫️ Published : 16-04-2020 ~ 01-12-2021. SEBAGIAN CERITA ADA YANG AKU ROMBAK.