30. ICE GIRL (END)

3.4K 109 11
                                    

Sebuah gedung mewah yang dihiasi dengan indah, yang dihiasi seperti pesta pernikahan. Banyak para tamu yang berdatangan. Terlihat di depan nya tertera dengan tulisan.

Happy wedding 2R

2R? Siapa 2R?

Terlihat di pelaminan, dua insan yang saling mencintai berdiri di sana sambil menyalami para tamu undangan. Mereka memberikan selamat pada kedua pasangan sah ini.

"Gimana? Kamu bahagia?" Tanya pria yang berstatus suami nya itu.

Wanita yang berstatus istri nya itu pun tersenyum tipis. Lalu mengangguk.

"Bahagia, bahagia banget."

"Aku ga nyangka, kalo kita bakal jodoh."

Pengantin wanita itu mengangguk dan tersenyum tipis.

Datang dua pasangan yang juga sudah menikah. Yang di ketahui sahabat mereka.

"Selamat yaaaa!!! Semoga jadi keluarga yang sakinah mawadah warahmah!" Ucap salah satu dari mereka.

"Iya, thanks ya, Ki." Ucap pengantin.

"Iya, Ra. Sama-sama." Balas Kiki sambil tersenyum. Ia memeluk sahabat kesayangan nya itu.

"Selamat ya, Ra, Van."

"Thanks, Dit!"

"Raraaaaaa!!"

"Masya Allah, Risa! Kalo gue jatuh gimana?!" Kesal Rara. Pasalnya Risa berlari dan memeluk Rara begitu erat.

"Hehe, maapin ya, Ra. Selamat buat Lo berdua! Moga jadi keluarga yang sakinah mawadah warohmah!"

"Iya, makasih!"

"Selamat ya, Ra, Van!" Ucap Geri.

"Iya, makasih ya, Ger."

"Oh iya, Van. Gimana perasaan lo, sekarang?" Tanya Dito.

"Bahagia, senang, terharu." Ucap Revan.

"Kalo buat nanti malam gimana?" Goda Geri.

"Ya pasti nya gue tambah bahagia lah." Jawab Revan dan melirik ke arah Rara.

"Main nya jangan kasar ya, Van. Pelan-pelan aja, nanti Rara nya kesakitan." Bisik Kiki tapi bisa didengar oleh Rara.

"Aman itu mah, Ki. Sesuai Rara nya aja ntar. Kalo dia minta cepet ya gue cepetin, kalo minta pelan ya gue pelanin." Ucap Revan.

Rara menatap sahabat nya tajam.

Mereka terkekeh melihat Rara yang seperti itu.

"Yaudah, terus bahagia ya kalian berdua!"

"Iya, sekali lagi makasih. Dan buat kalian juga, cepet dapat momongan."

"Iya, thanks ya. Pengantin baru!"

Hari bahagia ini harus tersenyum.

****

Selesai acara yang melelahkan tadi, Revan dan Rara pulang ke rumah mereka. Bukan ke rumah orang tua mereka, tapi ke rumah mereka sendiri.

Revan dan Rara, langsung masuk ke rumah dan masuk ke kamar.

Rara merebahkan diri nya di kasur nya. Hidung nya mencium bau bunga mawar yang sangat harum. Di setiap sudut kamar di hiasi bunga mawar. Kasur nya saja di taburi kelopak bunga mawar.

"Capek, yah?" Tanya Revan. Ia duduk di sebelah Rara.

"Iya."

"Mandi dulu, gih. Abis itu istirahat."

"Ga first night dulu?" Goda Rara.

Revan langsung menoleh ke Rara. Langsung saja ia menindih Rara. Bertumpu pada kedua tangan nya.

"Jadi, mau first night dulu, nih?" Goda nya.

Rara membuat kesalahan. Ia kira, Revan akan menyuruh nya mandi dulu, lagi. Tapi malah kebalikan nya.

"Awas ih, berat." Ucap Rara.

"Tapi, katanya mau first night dulu." Ucap Revan sambil menyentuh bibir sexy yang pink menggoda itu.

Pipi Rara merah merona.

"Awas dulu, ini aku kamu tindih. Berat tauk!" Rara masih berusaha mengalihkan pembicaraan.

Tangan Revan turun membelai leher jenjang Rara. Sedikit lagi menyentuh gunung kembar Rara:v

"Tangan kamu, Van."

"Kenapa? Tadi kata nya mau first night. Ya udah ayok!" Ucap Revan sambil menatap Rara dengan penuh minat.

"Iya, tapi awas dulu."

"Gak! Nanti kamu kabur!" Revan melepaskan tumpuan tangan nya dan jatuh di atas Rara.

"Gak! Janji deh gak bakal kabur aku!"

"Beneran ya?"

"Iya, sayang."

Revan pun berdiri di depan Rara.

Rara yang melihat itu pun langsung berdiri dan berniat lari ke kamar mandi. Tapi, ia kalah cepat. Revan menarik pinggang nya dan berakhir Rara jatuh di pelukan Revan. Ia berada di atas Revan.

"Tuhkan! Kamu nakal banget sih! Katanya ga kabur, tapi malah boongin aku!"

Rara tak dapat berkata lagi. Ia terdiam.

"Sekarang, ya?"

"Pelan-pelan ya?" Ucap Rara. Ia seperti berbisik sangat pelan. Tapi, Revan bisa dengar itu.

Revan terkekeh.

"Iya, kita mulai yang dari kecil dulu."

Rara tak paham.

"Maksudnya?"

Tanpa basa-basi, Revan langsung mencium bibir Rara. Rara terdiam. Ciuman itu, berubah menjadi lumatan lembut. Rara tak tau harus bagaimana. Ia masih mengatup bibir mungil nya.

Revan menggigit bibir Rara. Membuat Rara membuka mulut nya. Perlahan, ia terbuai. Ia mencoba membalas lumayan Revan.

Dan, terjadi lah hal yang selanjut nyaaaaa.

Pikirin sendiri aja ya!

****

Yeayyy

Tamat!
Sorry kalo tamat nya gaje

Bodo amat lah

Tenang aja! Aku lagi ga niat buat ini😂

Thanks dah vote. Walau hanya vote ga ada comen:)

Extra part nya ntar aku pikirin deh

Bye!

ICE GIRL (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang