Kyuhyun Cho
Aku mencintai satu wanita, tetap satu, dan sampai kapanpun hatiku akan tetap tertuju padanya walau berkali-kali rasa kecewa aku menerima pasca kebohongan yang dilakukannya, namun tentu cinta itu tak akan hilang meski rasa benci terus men...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Chance Story by Asyss
Cast Seo Juhyun, Cho Kyuhyun, Kang Min Hyon, Devan Alexander.
Other Cast Kim Taeyeon, Park Jung Soo, Jessica Jung, Lee Donghae, Choi Minho, Irene, Jung Yun Ho,
Tema Romantic Story
Genre Mariagge Life
Note Hai, Pembaca Gelap, Ayo luangkan waktumu untuk memberikan saya sedikit respon baik agar saya kembali semangat melanjutkan kisah ini.
BAB 3 (Tidak Percaya)
. . .
Happy Readding
Mata bulat milik Seohyun berkedip-kedip tak tak tentu sebab tatapan tidak percaya itu selalu wanita itu perlihatkan pada bayi kecil yang sekira usianya sekitar 6 atau 7 bulanan bukan karena yang Seohyun perhatian si baby sudah bisa duduk sendiri. Berasa seperti mimpi yang kini Seohyun rasakan. Tidak pernah berfikir bahwa ia akan merasakan hal yang tak pernah dirinya pikirkan sebelumnya. Sibuk dengan urusan sendiri, dan kesakitan sendiri, bahkan hanya untuk mengingat tentang si baby kecil ini saja, Seohyun selalu memilih melupakannya.
Hari ini adalah tanggal 29 June. Sehari setelah ulang tahunnya. Seo Juhyun—wanita muda itu memilih menduduki tubuhnya pada sofa panjang yang terletak di ruang keluarga. Mata fokus menatap baby kecil yang sedang asyik bermain di karpet besar itu dengan berbagai macam banyak mainan yang tengah berserakannya disana. Seharusnya, jika sebagai orang dewasa di antara yang lain yang berada di sekitar bocah kecil tersebut, maka Seohyun tentu harus mengambil posisi duduk di dekat si baby dengan memperhatikan bayi itu bermain. Memang tak ada tingkah apa-apa yang sering membuat Seohyun jenuh bila sedang bersama anak kecil, tetapi terlihat aneh sekali jika wanita dewasa itu malah memisahkan diri dari si kecil. Tak sepatutnya itu bukan? Nah, tentu saja.
''Juhyun— Anak siapa siapa itu, Sayang?'' Tanya Bibi Kim.
Wanita itu baru saja datang bersama Taeyeon. Sejujurnya Taeyeon sejak tadi, dan masalah tentang anak siapa itu, tak perlu wanita bertubuh pendek itu berfikir bersusah payah. Bukan hal yang sulit bila hanya memikirkan, pasti. Persoalan tentang anak siapa, maka jauh sebelum Seohyun, tentu wanita itulah mengetahui lebih dulu dari pada hari ini. Santai saja dengan tubuh yang memilih duduk di sofa sebelah adiknya itu, Seo Juhyun.
''Dia mengatakan bahwa dia sedang ada pertemuan. Menjemput Dannsih akan dilakukan pada malam hari. Da—''
''Kenapa menjadi seperti ini? Kenapa dengan tiba-tiba dia berbicara seperti itu? Bukankah tadi hanya mengatakan pergi sebentar, nah setelah itu ia akan kembali, namun ini?'' Dalam pernyataaan Taeyeon, tentu ada ketidak terimaan Seohyun di sebuah pernyataaan tersebut. Seperkian detik itupun juga Seohyun merasa bahwa ini akan menjadi tugas berat baginya. Dua jam saja bersama, Seohyun bahkan sedikit merasa jenuh, lalu satu hari ini ia harus melakukan apa bila dihadapkan dengan anak-anak kecil.
