The Little Ultraman Taiga

10.

Sepulang sekolah.

Taiga berjalan sendirian. Lalu, salah satu temannya menghampirinya.

"Taiga!!" Sapa nya

"Iya?" Tanya Taiga.

"Pulang bareng yuk!" Ajak temannya.

"Rumah kamu juga ke arah sana, Fuma?" Tanya Taiga.

"Iya dong! Kamu juga kan? Tapi lebih jauh rumahku. Aku sering melihat kamu saat aku berangkat sekolah." Ucap Fuma.

"Sungguh? Hmmm"

"Kamu anaknya Ultra Taro kan?" Tebak Fuma.

"I-iya!" Jawab Taiga.

"Berarti kau akan jadi anak hebat!" Ucap Fuma dengan tersenyum lebar.

"Kenapa?"

"Karena kau anaknya orang hebat!" Jawab Fuma dengan penuh keyakinan.

"Hnnn,,,begitukah?" Jawab Taiga dengan nada menurun.

"Kenapa? Kok jadi sedih?" Tanya Fuma mulai khawatir.

"Nggak kok!" Taiga mencoba menyembunyikan kesedihannya.

"Pandai juga kamu menyembunyikan ekspresi! Tapi ingat! Aku juga pandai menebak ekspresi meski kau telah menyembunyikannya!" Ucap Fuma.

"Sungguh? Hebat dong! Lalu, apa lagi kemampuan hebat yang kamu punya?" Tanya Taiga antusias.

"Hmm,,,,ayo lomba lari!" Ajak Fuma.

"Tap-tapi,,,aku nggak pandai berlari!"

"Ayolah! Prajurit yang hebat, harus bisa berlari untuk mengejar musuh dan menyelamatkan orang!" Ucap Fuma mulai berlari.

"Kejar aku!!!" Seru Fuma.

"Hey!!! Curang!!!" Teriak Taiga sembari mengejar Fuma.

Di balik pepohonan.

"Berbahagialah sekarang, Nak! Karena nanti kau tak akan bisa merasakan kebahagiaan itu lagi,,,,"

"Untuk selamanya!!! Hahahahhahaha Haha hahahahhahaha hahahahhahaha hahahahhahaha hahahaha uhuk! Keselek!"