Prolog

147 33 35
                                    

26 Desember 2004

"Bun... bundaaa, bunda jangan kesana ya bun" tangis wanita kecil nan manis tersebut

"Bunda harus kesana sayang, jaga diri baik-baik ya" dielusnya pucuk kepala sang anak
———————————————————

08 Februari 2018

"Eh... bocil bangun woi. Itu ada berita de, et buset dah bangun woi!" tegas sang lelaki yang sedang menggoyangkan badan sang adiknya tersebut

"Apasih ka ganggu banget lo" sarkas sang empu dengan susah payah ia berusaha sadar dari tidur nyenyaknya tersebut mendengus tak suka kepada pelaku yang membuat tidur nyenyaknya terganggu

"Itu pelatih kamu telpon gua woi, hp lu tuh di mode silent ya?" Tanya sang kakak

Terkejutnya sang adik ketika mendengar ucapan sang kakaknya tersebut

"Ihh gua ga tau, Mana hp gua? Ahhh kaa hpnya bener aku mode silent" rengek sang adik

"Rasain tuh lagian disuruh di nyalain modenya, yaudah sana siap-siap dulu, biar kakak yang nyiapin baju kamu" Ia mengacak rambut sang adik
—————
Kalian beranggapan bahwa aku berumur dewasa kan? Ahh tidak,  aku masih dibilang anak dibawah umur. Jangan kaget hahahaha (jangan ketawa mulu thor, cape mulut ya) oke balik ke topik

Aku Brigitha Annisa , panggil saja Nisa umurku masih 17 tahun, masih sangat muda bukan bekerja menjadi relawan? Tadi itu kakak ku namanya Jaelani eh bukan salah namanya Jaehyun Andara Putra umurnya terpaut 5 tahun lebih tua dariku (yaiyalah kalo muda ade dong) oke jangan bercanda terus

Kenapa aku mau menjadi relawan? Jawabannya hanya satu, aku mau seperti bunda, karna bunda adalah seorang pekerja relawan, tetapi sayangnya bunda meninggal ketika menjadi relawan dibencana Aceh 2004, kalian pasti akan mengatakan "kok ga takut?" "Kok ga trauma?" Aku bakal jawab "Tidak!" Kenapa karna relawan bekerja buat membantu mereka yang sedang dilanda musibah bukan?

Bunda sebagai malaikat disana, bunda membantu anak seumuranku tersebut mengalami kesusahan yang seharusnya tidak ia rasakan saat itu , bunda pernah bilang jika menjadi relawan itu pekerjaan mulia, walaupun berat resikonya.

Bunda meninggalkan kita semua ketika menyelamatkan satu keluarga didalam timbunan kayu dan batu, bunda tidak mengetahui bahwa akan terjadi gempa susulan yang mengakibatkan ia tertimbun di bebatuan dan kayu tersebut.

Bagaimana dengan keluarga tersebut? Ada dua jawaban, anak dan ibunya selamat sebelum gempa susulan datang, bagaimana dengan sang kepala keluarganya? Sayangnya bunda dan lelaki tersebut tidak dapat menyelamatkan diri

Bagaimana perasaan aku dan ka jae waktu mendengar berita tersebut? Kita hancur, benar-benar hancur kehilangan bidadari yang sesungguhnya didalam keluarga

Aku yang merasa kehilangan sangat banyak disini, hanya bunda yang aku miliki saat itu. Bagaimana dengan papa? Dia tidak memperdulikan kami semua, papa menikah dengan wanita lain ketika bunda mengandungku, sangat kejam bukan? dan bahkan aku tidak mengetahui wajah papaku, hanya ka jae yang mengetahuinya. Jika aku bertanya "bagaimana wajah papa?" Ka jae hanya diam dan tidak mau menjawabnya.

Sebenci itukah dia kepada papanya sendiri?

Aku sampai tidak sekolah, mogok makan, tidak keluar kamar selama beberapa hari dan lebih parahnya aku sampai pingsan dan dibawa kerumah sakit karna tidak ada makanan yang aku makan, ka jae sampai frustrasi pada saat itu tapi untungnya paman dari bunda membantu kita sampai saat ini, ka jae mengatakan bahwa ia tidak mau kehilangan orang yang ia sayangi untuk kedua kalinya (drama banget kakak gua emang, tapi sayang dia)

Oke ini adalah kisah saya Brigitha Annisa dengan seseorang yang benar benar sebagai malaikat didalam hidupnya









Tbc



Cerita pertama mohon dukungannya❤️

Kisah ini terinspirasi ketika Jaemin menjadi relawan sebelum dia menjadi idol saat ini, kenapa pilih Jaemin? Ya karna dia cocok aja jadi pemeran ini, terlebih lagi dia ganteng ya kan hehehehehe

Mohon maaf jika ada kesamaan tempat, waktu, nama, dan segalanya di cerita ini hanya khayalan seorang penulis

VOLUNTEER || NA JAEMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang