Mencintai Kamu Seperti Hujan

Aku Mulai Merindu

Sore ini aku ingin menulis lagi. Tentang dirimu yang kemarin membuatku jatuh hati. 

Rupanya diam-diam aku mulai merindukanmu. Walau tak ingin rasanya mengungkapkan rasa ini. Entah mengapa merindu itu ternyata jauh lebih indah. 

Apa yang kurindukan dari seorang gadis belia sepertimu? Pada wajah yang bercahaya ataukah pada caramu tertawa. 

Sebenarnya apa tentangmu sangatlah indah. Cara dudukmu yang begitu aduhai; caramu menatap langit; atau saat kamu tersenyum pada sahabatmu itu.

Bagiku semuanya menyuburkan benih-benih rindu. 

Aku tak ingin jatuh cinta. Ya terus terang saja. Sebab ketika jatuh cinta, diam-diam aku jatuh pada perasaan yang terpendam.

Mungkin diri ini bukan orang yang pandai mengungkapkan rasanya. Terlalu pengecut untuk memenangkan cinta. 

Itulah sebabnya aku tak ingin jatuh cinta. Aku hanya ingin menyimpan rasa itu dalam-dalam. Kunikmati keindahannya...

...kerinduannya yang mendayu-dayu, kesyahduannya yang tak mungkin ada duanya. 

Akupun senang menyimpan rasa indah itu. Sebab aku bisa menulis lagi puisi-puisi cinta. Atau sekedar tulisan liris seperti ini. 

Memeluk cinta itu amat berat bagiku. Maka aku memilih untuk dipeluk oleh cinta. Melihatmu dari kejauhan. Menatap cantikmu dari kesunyian. Dan selalu saja mendoakan agar engkau hidup dalam kebahagiaan. 

Mungkin begitulah caraku mencintaimu untuk saat ini.