complicado(2)

619 61 4
                                    

Tetesan demi tetesan embun berjatuhan. Zara terbangun karna alarm, bukan, bukan alarm jam, tapi ibunya, ibunya tersayang.

"ra... Bangun nak, udh jam 6 nak" ucap mama zara

"hmmm... Iya mah, bentar ya, lima menit lagi" kata zara ke mama nya

"zara kamu ngak boleh gitu, kasian loh dania udh nunggu dibawah"

"apaaa..., dania nunggu??, pagi banget sih tu anak reseh, iya deh ara bangun" ucap zara

Dania itu tetangga zara, dari kecil sampai sekarang mereka sahabatan. Makanya dania pagi pagi sudah dirumah zara.

***
Dilantai bawah

"tan, kok zara lama banget si" tanya dania kebingungan

"iya ya, tumben tu anak lama" jawab mama zara

"pagi ma, dan" teriak zara yang berjalan di tangga

"nongol juga ni anak, tau ngak belumut gue nungguin lo" kata dania

"yeehhh sapa yang suruh lo" jawab zara dengan jutek

Mereka pun dianta mama zara kesekolah. Selama perjalanan, zara lebih banyak diam, dania yang melihat sahabat nya itu hanya bingung, melihat zara aneh, tidak biasanya sahabat nya itu tidak ceria, ada apa sebenarnya dengan zara

***

"makasih ya tan tumpangannya" ucap dania pamit ke mama zara

"iya, jagain zara ya dan" kata mama zara

"siap tan"

Zara berjalan lebih dulu di depan dania, dia terlebih dulu jalan, namun tiba tiba, seseorang berlari dari arah berlawanan, orang itu menabrak zara, zara terjatuh karna itu. Ketika zara tegak dan liat orang itu, tiba tiba orang itu berkata

"lo lagi, lo lagi, lo punya mata ngak sih, pakek nabrak nabrak segala" kata angga, iya orang yang menabrak zara adalah angga

"ehh nisan idup, harus nya gue yang nanya, lo ada mata ngak??, udah salah nyolot lagi " ketus zara ke angga

"harus nya gue lah yang nanya jelas jelas lo yang nabrak gue" balas angga ke zara

"yee enak aja, dimana mana, cewek itu selalu benar, wekkk" kata zara sambil seolah mengejek zara. Namun angga memilih diam dan berlalu

"lo tu ya, ngeselin, ngak ada niat mau nolongin kek, minta maaf kek, dasar nisan idup, untung ganteng" ketus zara menghentak kan kaki

"apa??, untung ganteng??, gak salah denger gue, aneh banget tu cewek, kok dia bilang gitu y??" angga yang bertanya tanya dalam hati akibat kebingungannya

"ahh bodo amat, ngapain ngurusin dia" gumam angga lagi di dalam hati nya

Angga kembali berjalan untuk mengambil buku buku yang sudah disuruh bu nita tadi kepadanya.

Dikelas 11 ipa 2, zara lagi cerita ke dania tentang apa yang baru aja terjadi padanya

"jadi dia nabrak lo lagi" kata dania

"iya, udh nabrak, ngak mau bantuin, ngak ada minta maaf, abistu malah nyalahin gue lagi, kan kesel jadinya, baru 15 jam 50 menit yang lalu dia nabrak kita, sekarang malah nabrak lagi, ihhh sebel banget sih, untung dia ganteng" kata zara mengulagi kata kata yang baru saja iya berikan ke angga

"what??, lo barusan ngomong apa??, untung ganteng??, gue ngak salah dengerni??" ucap dania yang terkejut mendengar perkataan zara

"lah emang dia ganteng kan, lo juga bilang gitu kok" jawab zara atas ribuan pertanyaan dania. Dania hanya menganggu tidak tau harua berkata apa

"pagi anak anak" ucap bu nita yang tiba tiba masuk kedalam kelas

"pagi bu..." jawab anak anak serempak

"anak anak, sebelum mulai pelajaran, sudah waktunya kalian roling bukan? ?, untuk kali ini, ibu tidak akan memilih, tetapi ibu undi ya, oke ibu mulai, ela dengan dara, bima dengan shasha, sisi dengan juana...." buguru pun menyebutkan pasangan pasangan yang telah di undi hingga sampai di

"zara dengan......., zara dengan dania, trus angga dengan jujun" kata bu nita

"ehh bu itu zara sama dania tetap bu, angga sama jujun juga ngak berubah" kata nana yang ngak terima karna mereka diam di tempat

"ya sudah kalau gitu, dania sama jujun, zara sama angga ya" kata bu nita

"ee tapi bu.." kata zara dan angga serempak.

"tidak ada penolakan, peraturan tetap peraturan, dan ini sudah jadi peraturan ibu sebagai wali kelas kalian paham!!" kata bu nita diiringi dengan anggukan anak murid. Dengan sangat terpaksa, angga harus duduk sebangku dengan zara.

"inget, jan buang sampah sembarangan, jangan berantakan, jangan sampai barang barang kamu ada di meja aku" kata zara ke angga

"iya iya.. Terserah lo" jawab angga sambil mencoba menerima kiamat kecil untuknya itu.

TBC

untuk part ini cuman sampai disini dulu, soalnya saya masih mikirin alur nya

Ohh iya jangan lupa tinggal kan jejak kalian ya, vote dan komen, tambahin ke perpus pribadi juga, kalian ngak rugi kok, semua itu gratis, buruan ya vote supaya aku lebih semangat

See you

ComplicadoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang