Hari sudah malam, Aksa baru saja memakirkan mobilnya kedalam garasi rumahnya. Bisa dibilang Aksa adalah putra dari keluarga muslim yang menetap dinegara kelahiran ayahnya itu. Orang tuanya sangat kaya dan terpelajar.
Ayahnya seorang CEO diperusahaan desain interior yang cukup terkenal. Nama perusahaannya ialah RA interior. Perusahaan dengan Arsitektur yang bagus dan desain interior yang amat menakjubkan.
Ayahnya bernama Rainart Abelart, pria berkelahiran jerman ini, merupakan salah satu alumni mahasiswa di politecnico milano di Itali. Ayahnya juga terkenal dengan pria yang berwibawa dan cukup tegas.
Sementara ibunya adalah seorang pengacara. Namanya latusha Arini, wanita berkelahiran Indonesia yang cantik ini, merupakan alumni mahasiswa S2 bergelar master LL.M. di Universität Göttingen, jurusan faculty of law. Dan memiliki 3 buah cabang butik di Jerman.
Aksa bukanlah anak tunggal, ia memiliki seorang kakak perempuan yang sekarang tinggal di Amerika bersama suaminya. Nama kakaknya Adelia Albertina.
Kakak nya berkerja sebagai seorang dokter spesialis ginjal. Semenjak ia lulus S2 di University of California, LA. Ia memilih menetap di Amerika dan menikah dengan seorang pilot.
Memiliki keluarga yang amat berpendidikan dan juga kaya, tak membuat Aksa menjadi pria yang sombong. Bahkan dia termasuk pria yang amat ramah dan pintar. Sama seperti ibunya, diapun juga terjun dalam dunia hukum. Di Universitas yang sama dengan ibunya begitupun Syahira.
Dengan santai Aksa masuk kedalam rumahnya. Rumah dengan Arsitektur yang indah dan interior yang menakjubkan hasil desain dari Ayahnya dan bantuan dari ibunya itu, membuat siapa saja akan takjub akan kemegahannya.
Sebuah ruang tamu dengan perapian yang sangat cocok untuk negara beriklim subtropis. Ubin berwarna coklat dan sofa mewah berwarna krem yang tertata rapi dan aransemen berwarna serasi, serta batuan marmer yang menghiasi dinding menjadikan kesan Eropa klasik modern yang pas bak gaya vectorian.
Seperti kebanyakan rumah di Jerman yang memakai sistem slider door, begitupun rumah Aksa. Sekeliling kanan rumah tersebut terdapat pintu kaca bening yang indah, membuat kita dapat melihat sebuah kolam renang cantik dengan lampu berwarna biru yang indah. Dan disekitarnya terdapat taman asri, pohon dan tanaman hias.
Aksapun pergi kedapur untuk mengambil minum, oh ya, dia juga punya bar mini loh. Waah kebayangkan seberapa indah dan megahnya rumah itu?
Setelah minum, Aksa pun pergi kekamarnya.
~~~~
Saat hendak masuk kekamar, tiba-tiba ia melihat ibunya tengah duduk dikasurnya. Sambil memegang gitar kesayangan putranya. Aksa masuk lalu duduk disamping ibunya."Syahira tidak mampir?"
"Tidak ma, dia sibuk katanya."
Latusha meletakkan gitar itu. Iapun beralih menatap sang putra yang sekarang sudah menginjak usia 25 tahun. Senyum yang manis dan lembut pun ia berikan pada Aksa.
"Udah lama banget rasanya mama sama kamu gak pernah ngobrol bareng lagi. Kesibukan mama jadi seorang pengacara dan papamu seorang CEO, membuat kami jarang punya waktu untuk kamu."
"Gak masalah mam, Aksa ngerti kok."
Hanya senyum yang terlihat dibibir aksa sekarang. Yah... Memang begitulah adanya. Walaupun hidup dalam tumpukan harta, namun Aksa cukup kesepian.
Dari ia masih kecil, jarang sekali ibunya bisa menemaninya bermain.Aksa dan kakak perempuannya Adelia. Mereka hanya di asuh oleh seorang baby sister, sampai usia Aksa menginjak 16 tahun. Sementara Adelia yang lebih tua 3 tahun darinya sibuk kuliah saat itu.
Hampir setiap hari Aksa hanya disibukkan oleh kegiatan sekolah serta les nya. Jika sedang libur dan tidak punya kegiatan, ia hanya mengabiskan waktu liburnya dengan bermain game dikamar.
"Kamu sudah makan nak?" tanya Latusha.
"Sudah mam, tadi pergi makan sama Syahira."
"Wah, kamu udah makin nempel aja ya sama dia."
Aksa pun tertawa, diapun mengeleng pelan. "Gak kok mam, biasa aja. Toh kami memang dekat dari dulu. Lagi pula Ratu India itu orangnya pemarah. Er ist immer wütend auf mich." Jawab Aksa dengan sedikit tawa kecil mengirinya.
Latusha hanya mengeleng pelan. Julukan Aksa pada Syahira, masih juga belum hilang. 'Ratu India'. Sudah hampir satu tahun julukan itu melekat pada Syahira.
Yah... Mungkin karena Syahira selalu suka Mendengar lagu dan sangat tertarik dengan hal-hal yang berbau India. Bagi Syahira, lagu India adalah sebuah puisi yang dirangkum dengan indah dalam sebuah lagu.
"Hmm... Yaudah, kapan dia bakal main kesini lagi? Mama pengen ketemu. Selagi mama punya waktu."
"Kurang tau sih mam, tapi dua hari lagi kami bakal pergi ke acara pembukaan taman baru. Mungkin Aksa bisa ajak kesini dulu."
Latusha mengangguk. Dengan manis dia mengangkat tangan kiri putranya dan mencium manis telapak tangan Aksa. Aksa hanya tersenyum dan membalas kecupan manis pada kening ibunya. Moment manis ini sangat jarang ia dapatkan.
"Yaudah mama pergi dulu ya, Guten nacht schatz."
"Auch mam."
Latusha pun pergi dari kamar Aksa dan menutup kamarnya.
Aksapun hanya tersenyum dan kemudian membaringkan tubuhnya di kasur putih dan selimut abu-abu yang lembut itu.
****
Yuhuuuu Readers....😄Hmmm.... Gimana nih cerita nya seru gak?
Oh ya, jadi kali ini setiap akhir cerita aku bakal kasih tau arti dari setiap bahasa jerman yang udah aku ketik...Waah.... Lumayankan? Nambah literasi sekaligus nambah wawasan dalam bahasa😊
Oke langsung aja...
1) Er ist immer wütend auf mich: dia selalu Marah padaku.
2) Guten Nacht schatz :selamat malam sayang
3) Auch mam: juga mam
Oke segitu dulu....😉
Danke Readers.... Assalamualaikum😊
YOU ARE READING
Cinta Di Tanah Jerman
Teen FictionSyahira Azzahra adalah seorang wanita sederhana yang memiliki impian besar. Bersekolah di Jerman. Yah... Impiannya itu nyatanya tak sia-sia. Dengan segala perjuangannya iapun berhasil mendapatkan beasiswa dan bersekolah di negeri Eropa tersebut. Sel...