Disuatu hari ada seorang gadis bernama Khafidhoh Anindya Salsabil warga sekitar memanggilnya dengan sebutan Abil, ia sedang duduk ditepi pohon sambil menggenggam sebuah pulpen dan buku.
"Abil! Lagi ngapain bil?" Tanya seorang remaja bernama Ghina, ia adalah sahabat karim Abil sejak kecil.
"Nggak lagi apa apa kok ghin,tumben jam segini kesini?" Salah satu yang khas dari Ghina adalah bermain disore hari, namun entah mengapa kali ini Ghina menghampiri rumah Abil diwaktu pagi hari.
"Iya, niatnya mau ajak kamu jogging gitu. Yuk bil jogging!"
"Mager ah, apalagi cuma berdua kan garing ghin"
Abil memang gadis yang tidak cukup aktif dalam hal yang menurutnya tidak menarik.
" Duh masih pagi gini udah mageran, aku ajak indah kok. Skuyy!!"
"Mager ah mager"
"Yaudah deh bil, kamu mah susah buat diajak kemana mana"
"Biarin, udah tau aku gini masih aja maksa maksa"
Dan akhirnya Ghina berlalu, dan Abil pun kembali menyendiri.~Abil PROV~
Namaku Khafidhoh Anindya Salsabil, entah mengapa orang tua ku memberi nama Khafidhoh tapi yang jelas aku menyukainya.
Aku berusia 19 tahun, diusia yang bisa dibilang masih relatif muda aku banyak mencari pengalaman juga petualangan.
Bahkan aku bermimpi ingin menjadi seorang pendaki, rasanya menawan sekali untuk ku coba namun nyatanya hanya angan ku saja.
Selain itu, aku juga bermimpi ingin menjadi seorang santriwati. Bagi ku menjadi santri sangatlah menarik, apalagi setelah aku mengenal santri asal PONDOK PESANTREN PUSAT HIDAYATUL MUBTADIAAT-LIRBOYO ku rasa aku telah menemukan jati diri ku.
Dilingkungan daerah ku juga terdapat pondok namanya PONDOK PESANTREN AL-HIKMAH dan disitu juga aku mulai menimba ilmu agama dengan giatnya. Aku mulai belajar di pondok itu sejak aku masih duduk dibangku SD kelas 4.
Aku sangat suka menyendiri, bukan karena aku tak memiliki teman. Hanya saja sepi dan sunyi membuat ku lebih nyaman dibanding ramainya dunia. Bahkan aku sering ditegur banyak orang "Abil! Heh! Jangan ngelamun! Ngelamunin apa sih?!" Aku yang mendengar itu hanya menganggap mereka aneh, karena pada dasarnya aku memang tidak sedang melamun. Aneh kan mereka? Hahahah.
Meski aku suka menyendiri aku pun masih normal, teman-teman ku bilang Mustahil Abil jadi anak alim" Mungkin aku terlalu petakilan bagi mereka. Karena ku rasa aku perlu membuat mereka tak merasa jenuh dengan sikap ku.Hai The Readers, terimakasih telah membaca.
Ini cerita perdana ku, jadi jangan hujat dulu.
Jangan lupa VOTE!!!
Karna VOTE kalian sangatlah berguna,
Semoga hal baik menghampiri hidup kalian yaak
Tunggu next bab 2..
KAMU SEDANG MEMBACA
Suara Batin Ku
Ficção AdolescenteIni Karya pertama ku, Bersumber dari hidup ku. - - Jangan lupa ambil nilai positif yaap! Semangat Membangun cita dan impi!!! - - Selamat Menikmati, jangan lupa vote yaak. ~Kalian terbaik~