Yakinlah bahwa yang saat ini kamu yakini, adalah pilihan terbaik untuk dirimu nanti.
Meski, harapan mu belum tentu pasti terjadi.
@Motivator.~Author PROV~
Hari ini langit menyuguhkan keindahannya, Abil kembali bersemangat meski ulasan yang semalam sangat menghantui pikirannya.
Kini Abil bersiap ingin menuju sekolahnya. Ia menempuh pendidikan selama 12 tahun didaerah yang sama mulai dari PAUD-SMP. Bahkan jika bisa ia sangat ingin menempuh jenjang SMA di daerah yang sama namun malang daerah itu tak menyuguhkan nya.
Abil ia slalu bersikap seadanya ketika berada disebuah lembaga pendidikan, ia tak mementingkan hasrat wanita yang ingin dipandang anggun. Ia hanya ingin jiwanya terlepas meski pikiranya harus dikurung dan slalu diasah.
Ia aktif dalam dunia aktivis, namun dikarenakan sikapnya yang mudah terpuruk seringkali membuat dia harus menghentikan hobinya. Contohnya dalam aktivis bela diri dia sudah berkali-kali keluar masuk, kurangnya rasa percaya diri yang membuat dia slalu merasa gagal.
Namun kini ia sedang bertekad ingin mengasah kemampuan aktivisnya, meski ia sangat merahasiakan apa impinya yang satu ini.
Meski Abil sangat mudah terpuruk tak sangat menyulitkan ia yang memiliki motivator handal entah dari sang guru, orang terdekatnya, hingga sahabat karimnya.
Kini satu-satunya aktivis yang ia tekuni hanyalah bermain voli, menurutnya bermain voli sangatlah menyenangkan. Ditambah pelatihnya yang cukup humoris dimatanya.
Hanya sekolahlah yang membuatnya tak pernah merasa sendiri. Dan karna sekolah pula ia bisa membangun cita dan impi.
"Ngga enak ya jadi anak kelas akhir, uda ngerasa nyaman sama semuanya tiba-tiba kayak mau diusir gitu aja" Celoteh Riska, ia adalah partner kantin Abil.
"Ini mah baru smp, masih ada lanjutan kisah dimasa putih Abu-Abu"
"Ya iya masih ada, tapi kan ini udah nyaman banget. Pasti beda."
"Awal masuk SMP juga gitu, lama lama nyaman deh. Mungkin aja kisahnya gitu lagi."
"Iya bil iya, ngomong sama kamu tu kayak lagi di persidangan nggak bakal ngalah"
"Lebay ah lebay"
"Gorengan mba Tri anget, beli kuy!"
"Bentar mau dicuci dulu tepaknya"
"Jangan lama lama bil, ntar keburu abis!"
"Iya Riska iyaaaa"~Abil PROV~
Gimana ya kalo aku udah jadi anak kelas akhir di SMA? Apa bakal ngerasain persis yang dirasain Riska tadi? Huh malesin kalo iya. Kata orang-orang kalo aku udah dewasa terus nggak sering aktif gaul sama yang lain bakal gini bakal gitu duh malesin malesin. Kenapa sih hidup nggak gampang aja? Nggak ngerti!~Author PROV~
Sepulang sekolah Abil slalu merasa hidupnya kembali kelam. Entah kondisi apa yang menjadikannya slalu tidak ingin berada cukup lama didalam rumah.
Abil sangat merindukan tidur siang, baginya tidur siang adalah kemenangan. Namun rasanya tidak lagi untuk ia dapatkan.
"Jam jam segini inget waktu nggak berangkat madrasah demi tidur siang hahahah" Tiba tiba kata itulah yang terlontar darinya.
Menurutnya masa remaja sangatlah membingungkan, ambigu sekali untuk ia jalani dan mungkin ia akan lebih merasakan itu ketika sudah mengenal kata dewasa tanpa harus menunggu dirinya menua.
Malas gerak, itulah yang biasa ia rasakan ketika tidak ada seseorang yang mengajaknya bersenda gurau bahkan hanya sekedar mengobrol.
Makan. Makan adalah suatu pelampiasan disaat ia merasa benar benar tak memiliki rasa semangat, selain dari rasa laparnya.
Dia masih normal, tak semua benda yang terlihat ia makan. Palingan hanya sebungkus krupuk ia lenyapkan.
Sambil menunggu sore hari ia menyempatkan waktu untuk membereskan rumah. Tak bisa dipungkiri, dia sangat lama bekerja ketika melihat televisi menampilkan siaran yang cocok dengan hasratnya. Meski begitu ia slalu menuntaskannya sebelum waktunya habis.*Terimakasih waktu, kau slalu memberi ku kesan maupun pesan. Terimakasih kepada para pejuang motivator ku. Terimakasih!*
Hai The Readers, Terimakasih telah membaca.
Jangan lupa VOTE!!
Karna vote, kalian sangatlah berguna.
Ditengah waspadanya wabah virus Covid-19 jangan lupa untuk menjaga kebersihan!!
Dan jangan pergi kemana mana selagi itu NGGAK PENTING PENTING BANGET yaap.
#StayAtHome!
Jangan lupa baca rotib al-haddad juga surotul kahfi untuk dunia ini!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Suara Batin Ku
Roman pour AdolescentsIni Karya pertama ku, Bersumber dari hidup ku. - - Jangan lupa ambil nilai positif yaap! Semangat Membangun cita dan impi!!! - - Selamat Menikmati, jangan lupa vote yaak. ~Kalian terbaik~