Semilir angin menyerbak rambut indah gadis itu,memberikan kesan tenang tersendiri baginya,ia memejamkan mata,merasakan angin menerpa wajah cantiknya.
pria disamping nya tak henti-hentinya menahan senyum saat tatapannya jatuh ke wajah yang elok dipandangnya.
tersenyum,terus tersenyum karena memang tuhan sudah merancang kebahagiaan diawal kisah mereka.
ini memang waktu yang lucu,kemarin saja hujan turun dengan derasnya,mengguyur jalanan padat di seoul,tapi sekarang cuaca sangat cerah,ditemani angin-angin yang meniup-niup di Udara.
Jungkook,menepuk tangan Lisa yang sedang memegang pinggiran jembatan,Lisa menoleh dengan senyum manis yang masih setia terukir di wajahnya."apa kau suka tempat ini?" tanyanya sembari tersenyum.
Lisa mengangkat tangannya,membuat gerakan-gerakan yang membuat jungkook mengerti akan pertanyaannya."lebih dari suka."
"aku sering datang kesini untuk menggambar atau belajar jika besok akan ulangan,tempat ini memberikan ketenangan bagiku."
Lisa membalik tubuhnya untuk menghadap jungkook."karenamu aku juga suka tempat ini,terima kasih telah mengajakku kesini" jungkook mengangguk,tapi setelahnya ia ingat Ada sesuatu yang ingin ia tunjukkan ke Lisa.
"eh..aku bisa menggambar,bagaimana jika kita menggambar saja?"
"dimana?apakah kau akan menggambar di jembatan sini?"
"tidak disini,tapi disana" ujarnya seraya menunjuk sebuah pohon besar yang rindang,dengan posisi yang mengahadapi langsung kearah sungai.
Jungkook berlari kearah dimana sepedanya terparkir,lalu mengambil alat gambarnya dan berlari kecil lagi kearah Lisa yang sudah duduk di bawah pohon.
"tadaa!"
Lisa tersenyum gummy smile,Dan bertepuk tangan layaknya anak kecil yang kesenangan ditontonkan badut.
Jungkook terkekeh,kemudian dia duduk disamping Lisa.
Lisa mengangkat tangannya,membentuk sebuah kata."kau mau menggambar apa?"
"eum... pemandangan disekitar sini mungkin" Lisa mengangguk lagi.
Dalam keheningan ini hanya terdapat suara tarikan pensil dari jungkook,sedangkan Lisa masih setia memandang hamparan sungai yang didepannya.
Tiba-tiba jungkook berseru."nah!sudah jadi" ia tersenyum bangga terhadap karyanya tersebut.
Lisa yang mendengar seruan jungkook langsung menolehkan kepalanya kearah jungkook,ia tampak tak sabar untuk melihat hasil gambar dari jungkook.
Lalu jungkook menunjukkan gambarannya ke Lisa,dan Lisa dibuat bingung dengan gambaran jungkook."kenapa kau menggambar wajahku?"
"karna...wajahmu sangat cantik dan sayang dilewatkan untuk tidak digambar."
"Baiklah,tapi kau sangat berbakat sekali dalam menggambar,jika kau mau bisakah kau mengajariku?"
"wah..kau tertarik untuk menggambar?tampaknya aku akan sangat semangat menjadi guru menggambarmu" kekeh jungkook.
Mereka melewati waktu-waktu itu dengan suka cita, mereka bahkan bercerita tentang kisah-kisah kecilnya yang lucu.
Hingga waktu semakin sore jungkook mengajak Lisa untuk pulang.
»»»«««
Setelah mengantar pulang Lisa,jungkook kembali kerumahnya dengan senyum merekah,sampai-sampai mamanya dibuat bingung dengan sikap anaknya ini.
Mamanya datang menghampiri jungkook yang tengah mengganti sepatu sneakers-nya menjadi sandal rumah berbentuk kelinci pink."kenapa kookie?dari pulang bermain kau tampak bahagia?"
"ah!mama?eum,itu ma aku teringat akan Lisa." Jawab jungkook yang masih tersenyum,jika sekarang lebih tepatnya jungkook sedang tersenyum malu.
"Lisa?temanmu yang dari sekolah khusus itu 'kan?!yang kau ceritakan ke mama?" Mamanya terlihat antusias saat bertanya soal Lisa.
"e-eum iya hehe." pipi sampai telinga jungkook bahkan terlihat memerah,saking malunya.
"wah,mama rasanya ingin sekali bertemu dengan Lisa"
"bagaimana jika besok atau lusa aku mengajak Lisa bermain disini?"
"ide bagus,jika lisa bermain disini mama akan membuat kue kering yang banyak."
»»»«««
Lisa kemarin sudah berjanji akan pulang bersama jungkook Hari ini,jadi Lisa menunggu jungkook di halte yang biasa ia dan jungkook bertemu.
Kali ini cuaca cerah namun udara sangat dingin yang membuat Lisa harus memakai sweater tebalnya.
Saat asyik memandang lalu lalang di jalan,Lisa sudah mendapati presensi jungkook yang tengah menuntun sepedanya,tidak jauh dari jangkauan Lisa.
Saat jungkook berhenti dihadapannya,Lisa langsung berdiri dan mendekati jungkook untuk bertanya."sepedanya kenapa?"
Terlihat wajah penuh penyesalan muncul di wajah jungkook."maaf ya,sepedaku rantainya putus,jadi aku harus menuntunnya,kau bisa pulang lebih dahulu menggunakan taksi,nanti aku akan menunggumu sampai mendapat taksi."
Lisa mengernyit,lalu menggeleng untuk pernyataan jungkook tadi.
"Tidak,tidak!aku akan membantumu menuntun sepeda."
"hah?kau mau membantuku menuntun sepeda?"
Lisa mengangguk,lalu berjalan kearah belakang dan menggegam boncengan sepeda jungkook,lalu menyuruh jungkook untuk menuntunnya dengan isyarat.
Jungkook yang menggegam kedua setang tersebut tersenyum manis,karena perbuatan Lisa itu.
Ah!jungkook bersyukur bisa bertemu dengan seorang Lisa, perempuan cantik dengan hati bak malaikat surga.
☔☔☔
Hai!!
Makasih semuanya udah mau baca cerita aku ini,yang menurutku gak nge-fell sama sekali hehe.
Btw,ini cerpen ya,jadi chapter-nya gak nyampe lebih dari 10(?)
So,tetep baca cerita ini sama work aku lainnya,Dan jangan lupa vote sama komen.
With love,
C H A C H A❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓]Untuk Jungkook
Short StoryJeon jungkook tak pernah menduga jika dia bisa bertemu seorang yang luar biasa. Seorang yang bisa memberi kebahagiaan yang berbeda untuk Jungkook. ©ECHA -2020 ]]›for project Lalisa Birthday!