Untuk Jungkook : 05

1.1K 148 2
                                    

Mereka–jungkook&Lisa–sedang menikmati semilir angin,di sekitar hamparan sungai,bersepeda meliwati jalanan halus didekat sungai.

Ini adalah moment yang sangat berharga bagi jungkook,berceloteh ria dengan Lisa,tertawa bahagia bersama lisa.

Jungkook rupanya sudah lupa,bagaimana Daniel dan taeyong yang mengolok Lisa di koridor sekolahnya,sejenak berpikir bagiamana bisa orang-orang menilai orang lain dari sudut pandang yang buram.

Jungkook sangat mengahargai ketulusan Lisa untuk berteman dengannya,mengingat Lisa adalah seorang tunawicara yang hebat,paras cantiknya bahkan membungkam anggapan bahwa dia adalah seseorang yang mempunyai kekurangan.

Jungkook menyenderkan sepeda-nya ke pohon rindang,pohon yang menjadi tempat favorite keduanya.

Lalu berjalan ke sisi pohon yang lain untuk menyusul Lisa yang terlebih dahulu duduk disitu,ia membuka tas sekolahnya,mengeluarkan beberapa alat gambar,seperti buku gambar A4,pensil,dan penghapus.

Lisa juga mengeluarkan buku diary bewarna pink dari tas sekolahnya,lalu disusul oleh bolpoin bertinta ungunya.

Jungkook melihat kearah tangan Lisa yang menggegam sebuah buku diary itu."kau mau menulis ya?"

Lisa mengangguk lalu,lalu melihat alat gambar jungkook,"kau mau menggambar?"

"eum,sebenarnya aku ingin mengajarimu menggambar,sesuai permintaanmu kemarin."

"Wah!ternyata benar kau ingin mengajariku?" Tanya Lisa dengan gerakan tangan yang antusias.

Jungkook melihat tarikan tangan Lisa,lalu mengangguk dan terkekeh kecil disana.

Lisa cemberut,dengan bibir dipout'kan."aish,aku bingung harus menggambar atau menulis dulu"

"Hei!kau menulislah dulu,aku ingin menggambar pemandangan disini"

"pemandangan yang kau maksut,diriku atau lingkungan disini?"

"ah!aku tak tahu,aku selalu menggambar dengan naluri hatiku,bukan otakku"

"Jika nalurimu mengatakan untuk menggambar ku,apa kau akan menggambarku juga?"

"Tentu,nyatanya kemarin aku menggambar wajahmu,dan itu dengan naluri hatiku" jungkook dan Lisa sama-sama terkekeh.

Kemudian, tidak ada percakapan diantara keduanya,mereka sibuk dengan urusannya sendiri,jungkook yang menggambar,dan Lisa yang menulis di buku diary-nya.

Berselang beberapa menit lamanya,akhirnya kegiatan keduanya selesai secara bersamaan,jungkook menatap Lisa yang sedang menutup buku diary-nya dengan senyum khasnya.

Jungkook memanggil Lisa."Lisa.." Lisa menengok'kan kepalanya ke arah jungkook.

"jadi tidak belajar menggambar-nya?" Lisa mengangguk antusias.

Lalu selanjutnya,jungkook duduk mendekat kearah Lisa,dia membuka lembaran baru kertas gambar-ya,pensilnya ia berikan ke tangan kanan Lisa lalu tangan jungkook diletakkan diatas tangan Lisa untuk menuntun lisa agar membuat suatu goresan di atas kertas gambar putih itu.

Lisa tersenyum senang,jungkook berdehem, "pertama Kita buat sketsa dulu,jangan membuat garis tebal,tipiskan saja garis gambarnya.." Lisa hanya menurut.

Lisa mengehentikan gerak tangannya lalu mengahadap kearah jungkook,ia menggerakkan tangannya.

"akan jadi apa gambaran ini?"

"gambaran ini akan menjadi gambaran dua orang yang saling berhadapan di tepi sungai"

"apakah itu kita?"

Jungkook menunjukkan pose seperti sedang berpikir,ia tersenyum lagi,"menurutmu?" keduanya sama-sama terkekeh.

Jungkook kembali mengambil tangan kanan Lisa untuk ia tuntun menggambar sketsa lagi.

Terkadang keduanya terkekeh,melihat sedikit keburukan sketsa buatan mereka,tapi saat sketsa hampir saja selesai Lisa merasakan pusing yang luar biasa menyerang kepala-nya,badannya rasanya lemas sekali.

Lagi-lagi Lisa mengehentikan aksi gerak tangannya,jungkook mengernyit saat Lisa mengehentikan kegiatan mereka.

Tanpa jungkook ketahui,muka lisa berubah menjadi pusat pasi,bibirnya mengering, tubuhnya sekarang benar-benar lemas.

Jungkook menengok'kan kepalanya untuk melihat wajah Lisa,tapi saat wajah jungkook hampir saja bertemu wajah Lisa ,Lisa menundukkan kepalanya dalam,agar jungkook tidak melihat wajah pucatnya.

Lisa menggeleng sedikit,lalu tangan kanan-nya bergerak untuk mengambil tangan kanan jungkook agar bertumpu lagi diatas tangan kanan-nya,kernyitan di dahi jungkook menghilang,digantikan dengan senyum lega,mungkin Lisa hanya lelah karna tangannya berkerja terus,pikirnya.

Tiba-tiba darah segar mengalir di hidung Lisa,Lisa bisa merasakan-nya,tapi Lisa tak mau menggubrisya,ia tak mau membuat jungkook khawatir terhadapnya.

Namun,semakin banyak darahnya menetes dan itu menyebabkan tetesan darah dihidungnya jatuh ke kertas gambar milik jungkook.

Jungkook dibuat bingung dengan tetesan darah yang berada di kertas gambarnya,darah siap ini,batin jungkook.

Sekejap kemudian ia menarik kepala Lisa agar mau mengahadap dirinya,dan jungkook dibuat terkejut dengan darah yang mengalir dihidung Lisa.

Jungkook menangkup kedua pipi Lisa," lisa?darah?!kau.."

Belum sempat jungkook melanjutkan kata-katanya,ia semakin dibuat terkejut dengan ambruknya lisa ke pelukannya.

jungkook panik lalu dengan segera ia menaruh semua alat gambar beserta bukunya ke tas sekolah-nya dengan tergesa,ia menggendongkan tasnya ke lengan kiri.

Lalu ia menggendong Lisa,dan sedikit berlari untuk mencari pertolongan, jungkook mengahadap kearah lisa yang sudah tak sadarkan diri, jungkook berhenti melihat tetesan air mata lisa yang jatuh.

Jungkook rasanya ingin ikut menangis saja hanya karena tetesan air mata beserta darah itu.

dan,terlihat mata jungkook memerah menahan tangis,matanya berkaca-kaca,pelupuknya sudah tak kuat untuk menahan lelehan air mata itu.

Sekarang,jungkook sudah tak bisa menahan air matanya,ia menangis.

"bertahanlah kumohon...bertahanlah..hiks" jungkook menangis pilu dengan badan yang masih menggendong Lisa erat.

☔☔☔

Mba lisaa😭..

eits,belum tamat yaa,masih ada chapter lagi,tapi kalo tamat sedih jugaa😭.

so,jangan lupain votenya..

With Love,

[✓]Untuk JungkookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang