Chapter 6

38 1 2
                                    

Sekitar pukul 15.30 mereka sampai di apartemen baru Neva setelah mencari kesana-kemari.

"Selamat datang, kamar anda ada di ruangan nomor 56. Ini kuncinya, silakan."
-Resepsionis apartemen

"Ayo, Zakhtan"
-Neva

"Baik, ra-"
-Belum selesai bicara, omongan Zakhtan sudah dipotong oleh Neva

"Jika di hadapan orang lain, panggil saya 'nona' oke?"
-Neva berbisik di telinga Zakhtan

"Baik, nona"
-Wajah zakhtan merona

"(Apa yang ratu lakukan..? Pasti wajahku sudah sangat merona saat ini..)"
-Zakhtan dalam hati

--------------

Saat sampai di kamar Neva, Zakhtan membukakan pintu untuk Neva. Tapi secara kebetulan, kamar Neva bersebelahan dengan Marvin

"Neva?"
-Marvin dengan wajah ceria

"Marvin? Kamar kita bersebelahan?"
-Neva mengulurkan tangannya untuk berjabat dengan Marvin

"Iya, kamar Marvin ada di nomer 57.. Hehhehe😁"
-Marvin tersenyum sambil menunjukkan giginya dan berjabat tangan dengan Neva

"Silakan masuk, nona."
-Zakhtan

"Baik, tunggu sebentar."
-Neva

"Marvin, saya masuk dulu."
-Neva berjalan masuk ke kamarnya

"Baiklah.. Bye Nevaa.."
-Marvin

"Bye.."
-Neva berbalik dan membalas ucapan Marvin

----------------

Akhirnya pagi pun tiba. Hari ini Neva tidak memiliki jadwal apapun karena memang sengaja ingin bersantai sebentar. Sedangkan Zakhtan sudah pergi sejak semalam

"(Lebih baik saya ke pantai sekarang, karena semalam saya sudah tidur dengan pulas tanpa gangguan apapun. Saya lebih baik menikmati indahnya pantai.)"
-Neva dalam hati

Neva kebal terhadap api dan matahari, karena sejak kecilpun ia sudah sering bermain dibawah terik matahari.
Neva berjalan ke tempat sewa baju pantai wanita, dan tersisa 1 pakaian saja. Karena hari ini sudah ada banyak orang yang menyewa baju untuk berenang di pantai juga.

Neva mengganti bajunya seperti ini:

"(pakaian macam apa ini? Begitu terbuka.. Lebih baik tidak usah memakai baju kalau akhirnya memakai pakaian seperti ini.)"

-Neva menggerutu didalam pikirannya

"Neva? Neva juga mau ke pantai ya?"
-Marvin tiba-tiba menghampiri Neva dari arah tangga keluar

"Iya, saya mau ke pantai. Hari ini saya sedang tidak ada jadwal, jadi saya putuskan untuk refreshing sebentar."
-Neva bicara sambil berjalan

"Neva.. Ehm.. Bajunya.."
-Marvin bicara dengan wajah yang semerah tomat

"Jangan dilihat"
-Neva bicara dengan tenang, tapi wajahnya sudah sangat merah

"(Wajah Neva memerah, lucu sekali..)"
-Marvin bicara dalam hati sambil senyum-senyum sendiri

Akhirnya mereka berdua sampai di pantai tersebut, tiba-tiba Neva menyadari kehadiran seorang Vampir yang mengikutinya.

"Saya ke toilet sebentar ya, kamu duluan saja."
-Neva pergi meninggalkan Marvin

"Yaudah!! Marvin nyari kursi sama payung dulu ya..!"
-Marvin pergi mencari kursi kosong sedangkan Neva sedang berhadapan dengan dua orang vampir tampan.

"Untuk apa anda mengikuti saya?"
-Neva menatap tajam

"Sombong sekali, kamu pikir setelah semua yang kamu lakukan pada kerajaan Varthano, aku akan diam saja hah?!"
-???

"Siapa yang mulai duluan?"
-Neva

"Kami.. Kami hanya bercanda saja, tapi kamu langsung memulai perang!"
-???

"Anda tahu kata pepatah? Jangan pernah mengganggu singa yang sedang tidur."
-Neva berjalan meninggalkan dua orang lelaki itu

Neva kaget setelah melihat Marvin yang sedang dikepung oleh sekumpulan vampir kerajaan Varthano, jadi semua itu hanyalah umpan.

"(Sial! Jadi yang tadi adalah umpan?!)"
-Neva langsung berlari ke arah Marvin dan melindungi Marvin di belakang punggungnya

Neva sudah bersiap untuk melawan, taring panjangnya sudah muncul. Sayapnya yang lebar itu keluar agar melindungi Marvin yang berada di belakangnya.

"Pergi. Jika kalian berani menyakiti dia sedikit saja, saya pastikan kerajaan kalian akan menghilang dari dunia ini."
-Neva

"Jangan sombong kamu, kamu hanya seorang vampir wanita yang lemah!!"
-para vampir jahat itu mengolok-olok Neva yang sudah habis kesabarannya

"Cari mati."
-Neva menusuk mereka dengan kukunya yang panjang lalu pergi dengan Marvin

"Kau tidak apa-apa?"
-Neva memegang pundak Marvin

"Neva.. Neva bukan manusia ya?"
-Marvin

"Maafkan saya, saya bukan manusia."
-Neva memakai baju dan Coat serba hitamnya

"Jika kamu mau menjauhi saya, silakan."
-Neva pergi meninggalkan Marvin

Greb
*Marvin memeluk Neva dari belakang

"Marvin ga mau ninggalin Neva.."
-Marvin

"Makasih Neva udah nolongin Marvin, Marvin sayang sama Neva.. Marvin janji ga akan pernah ninggalin Neva"
-Marvin masih memeluk Neva dengan erat

"Terima kasih karena kamu mau menerima saya apa adanya.. Terima kasih"
-Neva berbalik dan memeluk Marvin

Dari kejauhan Zakhtan melihat Neva dan Marvin sedang berpelukan, Zakhtan merasa sedih sekaligus senang karena akhirnya ada seseorang yang mencintai Neva apa adanya.

Sampe sini dulu ya guys.. Baca episode selanjutnya okee..

Jangan lupa comment and vote buat author😉

Queen Of VampireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang