Kereta kuda berjalan di trotoar dari kereta itu terdengar suara berderit yang
cukup keras.
“… Dunia lain… Hey, apa ini benar dunia lain. Eh, apa ini nyata? Apa aku bisa
menggunakan sihir dan berpetualang di dunia ini?”
Aku gemetar senang karena pemandangan di depanku dan mulai berbicara
dengan diriku sendiri.
Di depan mataku terdapat rumah yang terbuat dari batu bata merah, dan
jalanannya seperti di eropa pada zaman abad pertengahan.
Tidak ada mobil, motor, listrik atau kabel komunikasi.
“Ah… Ah.. Ahh…”
Aku melihat disekitar jalanan, melihat orang-orang berjalan.
“Kuping hewan! Disana ada seseorang dengan kuping hewan! Dan kuping elf! Apa
itu benar elf? Dengan wajah yang menarik, dia mungkin salah satunya! Selamat
tinggal hikikomori! Selamat datang dunia lain! Jika ini bukan dunia itu, aku rela
pergi keluar dan bekerja!”
“Ahh.. Ahhh… Ahhhh!”
Aku berbalik dan melihat Aqua yang sedang memegang kepalanya dan berteriak.
“Hey berisik. Nanti orang lain akan berpikir aku sedang membawa gadis gila.
Diam, kau seharusnya sekarang memberikanku sesuatu bukan?! Lihatlah apayang aku pakai. Pakaian olahraga? Aku akhirnya tiba di dunia fantasi tapi yang
aku pakai malah satu set pakaian olahraga. Seperti pada game biasanya kau
harus memberiku kebutuhan minimal…”
“Ahhhhhhhhhhh–!”
Dewi itu berteriak dan menarikku.
“Woah! A-apa yang kau lakukan, jangan seperti ini! Aku mengerti, aku akan
melakukannya sendiri. Itu salahku! Jika kau tidak mau, kau boleh pulang… aku
akan memikirkan semuanya sendiri.”
Aqua menarik bajuku hingga aku tercekik dengan matanya yang berkaca, aku
memegang tangannya untuk melepaskan bajuku dengan ekspresiku yang kesal.
Pada akhirnya, Aqua berkata dengan tangannya yang gemetar:
“Apa yang kau katakan? Aku dalam masalah karena aku tidak bisa pulang!
Sekarang apa? Apa yang harus kulakukan! Apa yang harus kulakukan nanti?”
Aqua mulai panik dan menangis, mondar-mandir dengan dua tangan yang
memegang kepalanya.
Rambutnya yang panjang hingga sepinggang berantakan, dia terlihat gila
sekarang, meskipun dia terlihat cantik saat dia diam.
“Hey, tenanglah dewi. Tempat pertama yang harus kita kunjungi adalah bar.
Semuanya dimulai dengan mengumpulkan informasi dari bar. Seperti itulah
biasanya role playing game itu.”
( Note: Role playing game ( RPG ) adalah genre game berulang )
“Hah…! kau hanya hikikomori gamer NEET, bagaimana bisa kau sangat berguna?
Ah, Kazuma namaku Aqua. Tidak masalah jika kau memanggilku dewi, tapi
panggil saja namaku. Karena takutnya nanti kita malah akan dikelilingi oleh para warga dan tidak bisa berpetualang untuk membunuh raja iblis. Ini mungkin dunia
lain, tapi aku tetap salah satu dewi yang dipuja di dunia ini.”
( Note: NEET ( Not in Education, Employment or Training ) dengan kata lain
pengangguran )
Aqua berbicara dan mengikutiku dengan percaya diri di belakangku.
Baiklah, di sini pasti ada grup yang dibentuk untuk membunuh raja iblis atau
guild yang mengumpulkan para petualang untuk membunuh monster.
Ngomong-ngomong, Aqua ini dewi, aku bisa bertanya dengannya jika aku punya
pertanyaan.
“Aqua, beritahu aku dimana tempat guild para petualang itu?”
Aku bertanya ke Aqua, tapi dia melihatku dengan muka datar.
“…? Aku tidak tahu jika kau bertanya kepadaku. Aku tahu sedikit tentang dunia
ini, tapi tidak dengan situasi kota ini. Ini adalah satu dari banyak kebaradaan
yang ada di dunia ini, dan hanya kota kecil! Bagaimana bisa aku tahu?”
Orang ini tidak berguna.
Apa boleh buat, jadi aku bertanya kepada wanita paruh baya yang sedang lewat.
Aku tidak mau bertanya dengan pria karena takut nanti malah ternyata
penjahat, sedangkan sulit berbicara dengan gadis muda yang lebih tinggi dariku.
“Permisi— bolehkah aku bertanya sesuatu? Aku mencari tempat yang mirip seperti
guild para petualang…”
“Guild! Ara~, jika kau tidak tahu guild di daerah sini, berarti kau berasal dari luar
kota?”Dari apa yang dikatakan ibu itu, sepertinya di sini memang ada guild, aku pun
lega.
“Itu benar, aku pengembara yang datang dari pulau yang sangat jauh, aku baru
saja sampai di kota ini.”
“Ara ara… karena kau datang ke kota ini, kau pasti ingin menjadi petualang.
Selamat datang di kota Axel tempat para petualang pemula. Ikuti saja jalan ini
dan belok kanan, kau akan melihat plang dari guild.”
“Ikuti jalan dan belok kanan, baiklah, terima kasih banyak … ayo, kita pergi.”
Kota untuk para petualang pemula.
Aku mengerti. Ini tempat yang tepat untuk mengirim orang yang sudah mati
kesini.
Setelah berterima kasih ke ibu itu, aku berjalan seperti yang dikatakan ibu itu
sedangkan Aqua mengikutiku dan melihatku dengan rasa segan:
“Nah, alasanmu bagus, kenapa kau bisa menanganinya sesempurna ini? Kau
terlihat seperti pria yang berguna, kenapa kau menjadi hikiNEET tanpa punya
pacar atau teman? Kenapa kau selalu mengurung diri di rumah setiap hari dan
menjadi hikiNEET?”
“Tidak punya pacar atau teman bukanlah hal yang buruk. Nilai dari seseorang
tidak ditentukan dengan seberapa banyak dia mempunyai teman atau memiliki
orang yang penting. Dan jangan panggil aku hikiNEET. Dasar jalang. Jangan
gabungkan hikikomori dan NEET, dan aku berumur 16 tahun dari standar sosial
terlalu muda untukku menjadi NEET… Ah, seperti itulah.”
Aqua menarikku hingga aku tercekik karena aku memanggilnya jalang, tapi aku
mengabaikannya dan memasuki guild petualang.
KAMU SEDANG MEMBACA
KONOSUBA Vol.1
FantasyDesclaimer Just Copy!! Not mine. KONO SUBARASHII SEKAI NI SHUKUFUKU WO! Vol.1